Share

Chapter 115 — Kapan ia akan datang?

Matahari sudah tenggelam sejak tadi, tapi Zero masih berada di dalam ruang kerjanya.

Zero merenggangkan tangannya, tubuhnya terasa pegal karena ia terlalu lama berada dalam posisi duduk. Pria itu merapikan tumpukan dokumen pada atas meja kerjanya, kemudian bangkit dan berjalan ringan menuju balkon.

Udara malam yang segar berembus masuk menggantikan udara pengap akibat jendela yang ditutup. Embusan angin menerpa dirinya ketika ia bertopang pada besi penyangga di balkon.

Tapi, ada satu hal yang menarik perhatiannya.

Zero baru menyadari, ada seekor burung merpati yang terbang ke arahnya. Hal yang membuatnya fokus adalah secarik surat yang diikatkan pada kaki burung tersebut.

Sebuah surat? Kira-kira siapa pengirimnya?

Tak ingin terlalu lama bertanya-tanya, ia segera melepaskan ikatan pada surat itu.

"Kau payah."

Apa?!

Baru baris pertama pada surat yang Zero baca, pria itu sudah dibuat kesal. Siapa pengirimnya? Berani-beraninya ia mengejek Putra Mahkota seperti ini?!

Kalau sampai Zero tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status