Share

Shadow
Shadow
Penulis: Pou

Prolog

Indonesia, 2021

"Pergi. Saat ini, aku memberimu kesempatan." Gadis itu masih menodongkan pistolnya, namun pandangannya kearah jendela tanpa kaca yang menampilkan pemandangan di malam hari.

Ya, mereka sedang berada di ruangan paling atas sebuah gedung kontruksi. Gadis itu tau kalau disini akan ada transaksi gelap. Namun sebelum itu terjadi, gadis itu sudah siaga dari yang lain untuk membasminya sendiri. Namun siapa sangka kalau ternyata orang yang akan ia tangkap adalah kekasih semasa sekolahnya yang hilang tanpa kabar. Sangat mengejutkan. Ditambah lelaki culun yang terlihat murung setiap hari itu kini berubah drastis dengan setelan jas formal dengan wajah yang sangat berkharisma seperti seorang big boss.

Cklek.

"Kau pikir aku bodoh?" Lelaki itu juga menodongkan pistolnya dihadapan gadis itu setelah menarik pelatuknya.

Gadis itu terkejut. Mereka bertatapan saling mewaspadai satu sama lain sambil menodongkan pistol yang siap ditembakkan.

Tatapan mata lelaki itu sangat berbeda jika dibandingkan dulu. Jika dulu lelaki itu selalu menatapnya lembut dan hangat, kini berubah jadi serius dan waspada. Tidak. Gadis itu tidak akan terpengaruh oleh cinta lamanya. Ia sudah berjanji diatas Kitab Suci dan Bendera Negaranya.

"Ken." Gadis itu menatap lelaki dihadapannya dengan sendu. Namun lelaki itu terus menatapnya waspada.

"Sebelum terlambat, pergilah. Selagi mereka belum datang." Gadis itu mengalihkan pandangannya lalu menurunkan tangan yang sedari tadi menodongkan pistol.

"Aku tidak sebodoh dulu, Ryn."

"Jika kau tidak percaya, kau boleh menjadikanku sandra untuk melarikan diri."

Hening. Merasa si lelaki tidak mempercayainya, gadis itu membuang pistolnya dan berjalan mendekat ke arah lelaki bernama Kendra Putra Anggala. Gadis itu menuntun pistol yang dipegang Kendra kearah dahinya.

"Jika kau ragu, tembak saja aku sekarang lalu  pergi." Kendra menatap gadis itu intens lalu menurunkan pistolnya perlahan. Ia tetap menatap gadis itu dengan sangat waspada.

Sebenarnya, Kendra juga tak kalah terkejutnya ketika tau bahwa gadis bernama Mauryn Dinata yang kini berada dihadapannya adalah seorang Polisi Detektif. Gadis yang dulu ia cintai dan menemani hari-harinya kini harus ia waspadai karena berbeda genre kehidupan.

"Kau memang pintar Ryn, tapi jika kau menjebakku, aku tak menyangka kalau kau bisa selicik itu." Tatapan mata Kendra terus waspada memperhatikan Ryn.

"Jika kau ingin pergi, maka pergilah sekarang. Jangan terus mengulur waktu menunggu mereka datang, Ken!" Ryn menatap Kendra dengan serius. Wajah cantiknya bertambah berkali-kali lipat jika sedang serius.

Ya, jika Gadis itu menatapnya serius, maka yang dikatakannya adalah fakta. Gadis itu tidak pernah berbohong padanya.

Kendra berjalan pelan kearah pintu sambil terus menatap Ryn waspada.

"Cepat pergi sebelum mereka datang, Ken!"

Mendengar jeritan Ryn, Kendra langsung berlari keluar dengan panik membuat Ryn tersenyum kecil.

tbc ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status