Share

Menikah Lagi

Setelah membuang Amira, hatiku cukup lega. Bayangan hinaan dan cacian dari teman-temanku perlahan menghilang dari ruang di memoriku. Bayangan Mas Bagas yang menertawai kehancuranku itu pun tidak akan pernah terjadi.

Kusandarkan kepalaku pada bangku mobil. Perlahan rasa kantuk kembali menyerang. Aku bersyukur dengan begitu kenyataan buruk itu dapat kulupakan meskipun sejenak.

"Za!" Panggil seorang yang kini duduk di kursi kemudi. Aku tidak tau sejak kapan Mas Rio masuk ke dalam mobil. Rasanya mata ini masih begitu lengket untuk terbuka.

"Iya Mas," sahutku malas dengan mengeliatkan tubuhku yang terasa remuk.

"Loh Za, mana Amira!" Pria itu terkejut melihatku tanpa Amira. Ia mencari bayiku hingga ke bangku belakang.

"Za, mana Amira?" sergah Mas Rio panik.

Aku bergeming. Tatapanku kosong lurus kel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status