Share

64

Bi Arum memanggil kakak-adik tersebut kala beberapa kali Oma Rizya dan Opa Adriel berteriak namun tanpa respon.

Bi Arum mengetuk pintu kamar Harnefer selama lima belas menit barulah terbuka. Harnefer membuka pintu dalam keadaan bangun tidur.

Bahkan masih dengan mata setengah terpejam dan rambut acak-acakan. Bi Arum ikut menguap kala Harnefer juga menguap.

"Ada apa?"

"Maaf saya mengusik waktu istirahat, Tuan Harn."

"Siapa?" tanya Harnefer karena nyawanya belum terkumpul sempurna.

"Harnefer Ananta, Felicia Ananta bangunlah dan turun!" sela Oma Rizya dan Opa Adriel kompak mengulangi berteriak untuk membangunkan cucu-cucunya.

Harnefer seketika membelalakkan mata terkejut. Dia tak menyangka bahwa telah saatnya makan malam.

"Loh Bi Arum?"

"Silakan turun untuk makan malam Tuan Harnefer, saya masih harus membangunkan Nona Felicia."

"Felicia belum bangun, Bi?" Bi Arum membalas pertanyaan Harnefer dengan gelengan kepala.

"Bi Arum turun saja nggak pa-pa. Felicia biar saya yang membangunkan."

"Tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status