Share

Bab 2

Bel pertanda bahwa waktu telah habis berbunyi semua siswa-siswi yang berada dalam ruangan diperintahkan oleh masing-masing pengawas ruangan untuk keluar terlebih dahulu. Beberapa murid ada yang tetap fokus belajar untuk mata pelajaran berikutnya dan ada pula yang ke kantin untuk mengisi perut yang kosong seperti tahu pong karena habis untuk berpikir.

"Feli ke ruangan sebelah yuk dicariin Devi loe, sekalian minuman kesukaan loe udah ada." ucap Neil sambil berjongkok untuk berbicara dengan Felicia yang berada dibawahnya.

"Duluan aja sana. Gue mau masukin buku sebentar." balas Felicia sambil memasukkan buku paket yang tadi dia pegang lalu membersihkan rok seragamnya. 

Dia berjalan menuju ruangan sebelah ruangannya yang masih termasuk teman sekelasnya karena kelas Felicia dibagi menjadi dua ruangan. Sesampainya di ruangan sebelah Felicia duduk berhadapan dengan Devina. 

"Kenapa Dev tumben loe panggil gue?" tanya Felicia sambil meminum gelas yang berisi minuman kesukaannya. 

"Fel, tadi gue denger anak cowok yang semeja Kevin sepertinya suka sama loe." jelas Devina sambil mengunyah makanan di mulutnya. Felicia hanya membalas dengan dehaman.

Kring...Kring...Kring...

Bel pertanda mata pelajaran selanjutnya dimulai, Felicia dan teman-temannya yang tidak menempati ruangan itupun keluar dan memasuki ruangan mereka sendiri. Saat Felicia ingin keluar dia tidak sengaja menabrak seorang pria yang lebih tinggi beberapa cm darinya yang tidak lain adalah Arkan. 

"Sorry!" ucap Felicia mendongak sekilas lalu kembali melanjutkan langkahnya. 

Menarik ucap Arkan dalam batinnya. 

Arkan dan Felicia pun langsung menempatkan diri ketempat mereka masing-masing setelah kejadian tersebut. Tidak lama kemudian guru pengawas setiap ruangan datang. Guru membagikan kertas absensi terlebih dahulu untuk ditandatangani setiap siswa-siswi. Setelah membagikan kertas absensi kini berganti kertas soal dan lembar jawab. 

Felicia mengerjakan dengan hening dan tenang tanpa suara hanya suara pena yang tergores pada benda putih polos dan tipis saja. Dia membaca soal dengan teliti dan memikirkan jawaban secara matang dan tepat. 

"Kak." panggil Lutfi berbisik yang membuat seketika konsentrasi Felicia hilang. Felicia menolehkan kepalanya sembari mengangkat sebelah alisnya yang memberi arti apa. 

"Kak Feli lagi suka sama seseorang?" tanya Lutfi dengan suara berbisik. 

"Gue jawab nanti aja waktu pulang sekolah." ucap Felicia menunda untuk memberikan jawaban dari pertanyaan Lutfi. 

Dia kembali mengerjakan soalnya sampai waktu menunjukkan kurang 15 menit untuk pengumpulan Felicia dengan segera mengoreksi selama 10 menit kemudian setelah yakin dia berdiri dan mengumpulkan miliknya. 

Kring...Kring...Kring...

Bel pertanda waktu habis telah berbunyi guru pengawas telah berteriak agar siswa-siswi segera mengumpulkannya. Setelah mengumpulkan Lutfi segera menghampiri Felicia yang masih berada di depan ruangan menunggu bersama Ashima, Dina, Angel. 

"Cie udah move on dari yang itu cie." ejek Ashima sembari menepuk- tepuk lengan Felicia. 

"Diem loe emak-emak sayur kol." bales Felicia pedas yang membuat Ashima seketika diam tak berani mengucapkan sepatah katapun. 

"Ada apa Lut, tanya tentang seseorang yang gue sukai?" tanya Felicia langsung sasaran dengan ekspresi datar. 

"Itu kak, ada kelas sebelah keliatannya suka sama kakak." jelas Lutfi kepada Felicia yang dibalas anggukan kepala Felicia dan wajah bertanya-tanya temannya.

"Nama loe siapa dek?" tanya Angel dengan senyuman di bibirnya. 

"Tutup botol sirup m****n ( maaf cil sensor ya merknya) gue bukannya udah sebut kalau namanya Lutfi?" ucap Felicia gemas dengan temannya satu ini yang terlalu telmi alias telat mikir setiap ada orang berbicara. 

"Kelas mana dek yang suka mak lampir kita ini?" tanya Dina dengan penuh penasaran. Yang langsung mendapatkan hadiah tatapan tajam dari Felicia. 

"Kelas G kak," balas Lutfi. 

"G!" pekik Felicia dan Ashima kaget secara bersamaan. 

"Lah kok kalian berdua malah kaget?" tanya Angel dengan wajah kebingungan serta dahi berkerut seperti squidward. 

"Mereka berdua kan mantan kelas anak G nang ning neng nong." ucap Dina gemas dengan temannya satu ini. 

"Kalau udah selesai loe boleh pulang Lut." ucap Felicia agar teman semeja segera pulang agar tidak ketularan teman-temannya ini.

Setelah berbicara dengan sang adik kelas yang tak lain adalah Lutfi, Felicia dan teman-temannya langsung menuju kantin terlebih dahulu lalu ke samping laboratorium tempat biasa mereka berkumpul. 

"Feli. Loe kenal siapa yang dimaksud tuh bocah bolo-bolo tadi?" tanya Ashima peduli karena tidak ingin temannya kembali salah pilih. 

"Nggak kenal dan nggak peduli gue." ucap Felicia tanpa melihat Ashima dan justru melihat langit yang menjadi kesukaannya.Setelah selesai mereka langsung pulang ke rumah masing-masing karena cacing diperut mereka yang telah berkonser.

"Feli. Kita pulang duluan ya." ucap mereka bertiga yang dibalas anggukan dan senyuman dari Felicia.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status