Share

Bab 8

Dikediaman mewah milik keluarga Anta kini telah dipenuhi dengan teriakan yang terdengar sampai ruang tamu. Sementara orang tua mereka berdua yang tak lain dan tak bukan Dalwyn Anta dan Khaliza Putri hanya bisa menggelengkan kepala heran.

"Bang Arkan, ayo bangun kalau nggak catty katrok katok ketek kucing abang yang di kandang, Ayra buang ke sungai." ancam Ayra sambil mengguncangkan tubuh Arkan. Arkan hanya bergeming karena yakin bahwa adiknya tidak akan membuang kucing kesayangannya.

"Arkan, bangun nak sudah jam setengah 6." ucap Khaliza umi Arkan tepat pada telinga putra sulungnya.

"Iya mi. Otw mandi ini udah bangun." ucap Arkan segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.

Setelah dia selesai semua, dia segera turun menuju ke ruang makan bersama abi, umi, dan adiknya. 

"Arkan, kalau makan jangan sambil main HP." ucap abi Dalwyn memberi peringatan putranya. 

"Ka, daripada main HP sambil sarapan nggak mau HP aja yang kamu makan?" imbuh Khaliza gemas mengapa putranya memegang HP terus. 

"Iya mi." ucap Arkan sambil meletakkan HP-nya dan bergegas memakai sepatu dan berpamitan. 

"Umi Khaliza Putri. Arkan berangkat sekolah ya, Assalamu'alaikum." pamit Arkan lalu menyalami tangan Khaliza lalu menyusul abi dan adiknya masuk kedalam mobil. 

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Arkan, Ayra,Abi." ucap umi Khaliza dari pintu ruang tamu. 

Selama diperjalanan Arkan terus saja asik bermain HP. 

"Abang kok main HP terus." tanya Ayra dari kursi samping kemudi. 

"Mora kepo. Suka-suka abang ok?" balas Arkan acuh dan kembali asik membalas pesan Felicia walau agak dingin.

"Mora apa, Ka?" tanya Dalwyn penasaran. 

"Monyet Ayra uuk aak." bales Arkan sambil menirukan gaya monyet dan suara monyet. Sedangkan Ayra hanya mencebikkan bibir dan membuang muka ke arah jendela. 

"Berarti kamu abang monyet dong, Ka." ucap Dalwyn sambil membelokan setir mobil menuju kearah SD Ayra. Arkan seketika diam dan mencebikkan bibir kesal dengan persamaan yang dibuat abi-nya. 

"Sama siapa, Ka sampai senyum terus gitu?" tanya Dalwyn penasaran dengan putranya ini. 

"Sama neng geulis, bi." jawab Arkan sembari membayangkan wajah Felicia.

"Pacar Arkan?" tanya Dalwyn kembali. 

"Otw, bi." jawab Arkan saat menyadari adiknya telah turun yang artinya 5 menit lagi giliran Arka turun dan abi-nya menuju ke minimarket dekat rumah milik abi-nya. 

Arkan berpamitan pada abi-nya lalu menuju ke kantin pojok depan untuk berkumpul bersama teman-temannya. Saat ingin menuju ke kantin dia melihat pujaan hatinya. Dia mempercepat langkahnya agar dapat di samping atau belakang Felicia. 

"Semangat Pinguin Princess." bisik Arkan saat di samping telinga Felicia. Wanita yang dibisikkan kalimat tersebut hanya mematung ditempat. 

"Gila! Gercep gerak cepat juga tuh bocah." ucap Ashima histeris. 

"Dia bocah yang dimaksud bolo-bolo siapa itu namanya." ucap Dina bertanya-tanya. 

"Iya." bales Felicia acuh dan tidak peduli. 

Kring... Kring... Kring... 

Bel pertanda pengawas mulai memasuki masing-masing ruangan berbunyi. Pengawas mulai membagikan soal dan lembar jawab sambil mengecek absen siapakah yang belum hadir. Setelah membagikan soal, lembar jawab,absen, dan doa bersama. Guru pengawas mempersilakan untuk mengerjakan soal masing-masing. Mata pelajaran jam ini berlangsung tegang karena yang mengawasi adalah guru BK yang artinya sekali gerak catatan BK setiap kelas penuh tinta. Hanya Felicia yang rileks mengerjakan tanpa gangguan kembali hingga bel pertanda waktu telah habis berbunyi. 

Kring... Kring... Kring... 

Seluruh siswa-siswi seketika gelagapan karena lembar jawab mereka tidak terisi beberapa. 

"Baiklah. Mari dikumpulkan dan silakan beristirahat." ucap pengawas pertama sambil menunggu siapa yang pertama mengumpulkan. Felicia mengumpulkan pertama karena dia telah selesai mengerjakan, meneliti kembali jawabannya, merapikan alat tulis. 

Felicia terkejut saat mendapati lelaki yang selalu menghubunginya setiap saat. 

"Feli." panggil Arkan saat menyadari orang yang dia tunggu telah keluar ruangan. 

"Kenapa?" tanya Felicia sambil berharap semoga ketiga temannya segera keluar. 

"A--an--nu--anu." ucap Arkan gugup begitu berhadapan dengan Felicia. Felicia membalas dengan mengangkat satu alisnya. 

Saat Arkan ingin menjawab dan berhasil menghilangkan rasa gugupnya dibatalkan karena melihat ketiga teman Felicia. 

"Siapa loe?" tanya Ashima sambil berkacak pinggang dan menarik Felicia agar berdiri dibelakangnya. 

"Gue Arkan Anta anak kelas G yang paling handsome," ucap Arkan kepedean. 

"Loe adik kelas?" tanya Angel karena melihat wajah Arkan yang terlihat lebih dewasa. 

"Iya, permisi gue duluan." pamit Arkan menuju kantin tempat kumpul teman-temannya. 

Felicia langsung mengajak mereka bertiga menuju samping laboratorium untuk menjelaskan. 

"Dia sebenarnya seumuran sama kita." jelas Felicia langsung inti saat telah sampai yang seketika membuat ketiga temannya kaget. 

"SERIUS?!?!" teriak Ashima, Dina, Angel bersamaan tak mengira. Felicia seketika mengeluarkan HP miliknya dan menunjukkan bukti pesan. 

@Arkan_Anta15

|Fel jangan bilang siapa-siapa kalau gue sebenarnya seumuran sama loe dan teman-teman loe. 

@FeliciaAnanta27

|Iya

Setelah menjelaskan mereka berempat kembali sedikit mengulang materi sebentar selama 15 menit sebelum bel. 

Kring... Kring... Kring... 

Bel pertanda siswa-siswi harus memasuki ruang berbunyi tak berselang lama guru pengawas pun memasuki ruang dan menjalani tugasnya yaitu membagikan soal dan lembar jawab serta mengabsen. Ruang milik Felicia sunyi senyap dan hening karena lagi-lagi pengawasnya adalah 2 guru BK. Seisi ruangan mengerjakan dengan berpura-pura tenang hanya Felicia yang kembali terlihat santai mengerjakan hingga bel pertanda waktu habis dan pulang berbunyi. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status