Share

55. DEWA PERANG DAN NASIB BURUK DARI MAHAMARA

Begitu proses kremasi berakhir, Dyah Manila berniat untuk mencuri abu dari Rakryan Tumenggung Sena. Namun sesuatu yang tidak diduganya datang menghalangi niat buruknya itu. 

“Siapa kamu?” teriak Dyah Manila ketika melihat sosok pria yang berdiri dengan membawa tiga guci abu di tangannya. 

Pria itu tersenyum ke arah Dyah Manila dan menjawab, “Niatmu buruk sekali, Dyah Manila.” 

“Aku tidak pernah melihatmu di sini, siapa kamu? Kenapa kamu membawa tiga guci abu itu bersamamu? Dan dari mana kamu tahu namaku?” 

“Aku. . . aku tahu lebih banyak dari yang kamu kira, Dyah Manila. Aku juga tahu kapan kamu akan mati dan bagaimana kamu akan mati . . . kupikir pertemuanmu dengan Sena akan membuatmu sadar dan membersihkan hatimu yang kotor itu. Kupikir perasaanmu terhadap Sena akan membawamu pada jalan kebaikan dan berusaha untuk menyelamatkan Sena dari takdir buruk yang sudah membayanginya. Tapi nyatanya. . . kamu justru terlibat dalam bah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status