Share

YUDA COWOK IDAMAN

Minggu pagi yang tak menyenangkan. Brenda duduk di teras depan sambil membaca beberapa surat kabar. Di meja kecil tersedia susu hangat buatan pembantunya dan sedikit cemilan. Beberapa menit yang lalu seorang debt collector menelponnya. Tagihan bulan ini sudah melewati batas pembayaran. Brenda pusing. Sementara ia harus menutupi hutang bank lainnya.

Handphonenya berdering tak karuan. Suaranya memadati ruang tamu.

“Bik… ambilkan hape saya,” Brenda menyuruh pembantunya. Malas juga ia bergerak kalau sudah PeWe. Posisi Wenak.

“Ini, Bu…” sang pembantu memberikan hp ke Brenda. Ia memperhatikan layar di ponselnya. Harap-harap cemas. Kostumer atau dari pihak bank?

“Ya halo…” sapanya lembut.

“Selamat pagi, Bu. Dengan bu Brenda?”

Deg… Jantung Brenda berdebug kencang. Ini pasti dari Bank.

“Ya, saya sendiri,” sahutnya.

“Kami dari bank X, Bu. Tagiha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status