Share

Bagian 44

‘Tiga tahun, ah empat tahun sepertinya. Aira hidup dalam limpahan kasih sayang dari orang-orang sekilingnya. Baju bagus dan mainan mahal seolah tidak bisa lepas dari kehidupan dia. Namun, empat tahun kemudian, ia harus hidup dalam kesengsaraan. Ibunya gila, dan ekonomi keluarga yang sepertinya kekurangan, membuatnya berpenampilan yang tidak layak. Aku pernah sakit hati, bahkan sangat membenci anak itu. Namun, apa yang ia alami, sepertinya jauh lebih buruk dari anak-anakku saat itu. Ayah darimereka diambil, tapi kemudian, ibumu yang tiba-tiba kehilangan kewarasan. Hidup adalah tabur tuai. Siapa menanam, maka dia yang akan memanen. Hati, berusahalah untuk ikhlas memaafkan. Karena mereka sudah lebih menderita dari keadaanku dulu,’ ucap Nia dalam hati.

“Kak, belum mandi ‘kan dari pagi?” tanya Nia pada Dinta.

“Belum ...,” jawab Dinta sambil nyengir.

“Mandi, gih! Ajak Aira mandi sekalian. Nanti, suruh dia ganti baju. Di lemari bawah, banyak baju Kakak waktu kecil. Biarkan dia milih,” ujar
Nay Azzikra

Hai! Beberapa bab lagi tamat, ya? Sedih gak, mau pisah ma cerita ini? Mak Thor sedih banget, mau pisah ma kalian. Ikuti Mak Thor ya, hiks. Terima kasih untuk atensi kalian pada cerita ini. Love you all ....

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (28)
goodnovel comment avatar
ardy75
percuma hadirnya penyesalan bila pd akhirnya km blm bs bertaubat pd sang khaliq,mampukah km menjadi bapak & laki" yg menjadi panutan ank..?? sikap mu yg terlalu picik & naif tlh membuat istri mu meninggal,pd akhir nya bkn rani yg gila tp km yg mati otak hingga mengusir rani meski kondisi terganggu.
goodnovel comment avatar
Hilda Daeng Matanga
jgn lama2 buka babnya mas thor
goodnovel comment avatar
Mira Kusumadewi
sedih banget....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status