Share

One New Day

Pagi itu Laura mematikan alarm HP nya yang berbunyi tak henti henti. "Aaahhh" teriaknya sambil merenggangkan badannya di tepi ranjang. "Kok rasanya masih capek!" keluhnya sambil mencebik dan berjalan menuju pantry menyeduh kopi serta membuat french toast dengan selembar keju. Laura membuka HP nya dan mengecek WA. Ada nomor baru yang mengiriminya 5 pesan pagi ini. Ternyata itu nomor James. Laura tidak ingat kapan dia memberikan nomor kontaknya pada James.

James : "Morning Prof..."

James : " Pagi ini saya jemput ya jam 07.30, mobil Prof kan masih di kampus."

James : "Apa sudah sarapan?"

James : " Mau dibawakan sarapan apa?"

James : "Saya tunggu balasannya ya...😄🙏"

Laura tersenyum membaca pesan James yang penuh perhatian dan segera membalas pesan itu.

Laura: "Selamat pagi juga James... 😄😘"

Laura : "Maaf baru baca pesanmu, baru saja bangun."

Laura : "Tidak usah bawakan sarapan, aku sudah sarapan kok."

Laura : "Oke... Ini mau mandi sebentar lalu kita berangkat. Kalo kamu sudah sampai apartmentku, masuk saja kode pass nya 888910. Bye."

Laura meletakkan HPnya di meja pantry dan berjalan ke kamar mandi. Dia ingin berendam air hangat sebentar di bathtub dengan garam aromaterapi lavender untuk menghilangkan pegal pegal di tubuhnya. 15 menit saja dia mengira ngira lalu membasuh dirinya di bawah shower dengan air dingin.

Pagi ini dia ada 3 kelas mengajar tanpa jeda. Laura memilih kemeja sutera warna baby pink dengan puff sleeves dan rok sepan warna violet berbahan velvet yang dipadukan dengan high heel shoes 5cm. Tubuhnya sudah cukup tinggi jadi tidak perlu memakai heels tinggi yang akan melelahkan kakinya. Laura mengikat rambut cokelat panjang bergelombangnya dengan model ekor kuda, memulaskan bedak dan lip cream berwarna coral nude. Laura mengambil tas kerjanya dan keluar menuju pantry mengambil HP nya.

"Selamat pagi Prof." sapa James bangkit dari sofa.

"Selamat pagi James. Yuk kita berangkat sekarang." jawab Laura seraya tersenyum berjalan menuju pintu keluar apartment nya.

James sepertinya harus membiasakan dirinya dengan senyuman Laura, jantungnya selalu berdebar debar tak jelas. James pun berjalan mengikuti Professornya itu menuju lift ke basement.

James menyetir ke arah kampus dengan tenang, dia berusaha tampak biasa saja padahal keberadaan Laura membuatnya susah berpikir jernih, wajah cantiknya yang segar dan aroma green tea cammomile parfumnya begitu membius dirinya. Ingin rasanya James berlama lama bersama Laura di dalam mobil, tapi dia tahu Prof Laura pagi ini ada jadwal mengajar marathon 3 sesi, dia sudah mengecek jadwal kuliah di website kampusnya.

"Prof marathon 3 sesi kuliah ya hari ini? Tadi sarapan apa? Jangan sampai pingsan nanti." ujar James sambil bercanda.

"Iya. Mengajar kelasmu kan yang sesi pertama, lalu sesi 2 dan 3 kelas semester 8 Patologi Sistemik grup A dan B. Tadi sarapan frenchtoast, keju dan kopi hehehe... Tenanglah tidak akan pingsan, itu sarapan standarku."

"Oya ban mobilnya yang kempes sudah saya panggilkan teknisi bengkel. Mungkin sudah normal sekarang dan bisa dipakai lagi." kata James.

"Terima kasih banyak James. Aku merasa banyak berhutang budi padamu sejak kemarin." ucap Laura dengan wajah merona mengetahui perhatian dan kebaikan James padanya.

"Tak perlu sungkan Prof. Saya senang membantu anda. Oya apa nanti ada rencana kerja lembur lagi?"sambung James lagi.

" Tidak. Sepertinya lebih baik saya bawa pulang saja naskah skripsi untuk dibaca di rumah." jawab Laura.

"Saya pikir itu yang terbaik Prof. Rasanya agak janggal saja peristiwa kemarin, terlalu banyak yang kebetulan. Oke sudah sampai Prof, saya turunkan di lobi ya supaya kita berdua tidak jadi bahan gosip."James menghentikan mobilnya di jalan menuju lobi.

"Baiklah James. Terima kasih untuk semuanya. Duluan ya..." ujar Laura lalu turun dari mobil James dan menutup pintunya.

Laura berjalan ke arah lobi yang menghubungkannya ke jalan menuju gedung Lab Patologi Umum, tempat kantornya berada. Dia hanya akan menaruh tas dan menyiapkan bahan kuliah.

Sementara James berjalan ke ruang 101. Banyak adik angkatan yang menatapnya dengan tatapan memuja dan berbisik bisik bersama teman temannya. 

"Itu Bang James lewat... Cakep banget ya..." 

"Iya cakep banget, tapi dia gak mau pacaran. Padahal banyak yang coba nembak dia lho."

"Duh bikin melting banget tatapannya. hiks hiks..."

James terus berjalan dengan memasang tampang datar tidak mempedulikan bisik bisik di kanan kiri jalan yang dia lalui. Adik adik angkatannya pasti sedang belajar untuk pretest praktikum Mikroanatomi. Sebetulnya James mendapat tawaran sebagai asisten Lab Mikroanatomi tahun lalu tapi dia memilih posisi asisten Lab Mikrobiologi karena lebih mengasikkan praktikumnya. Dia pun mengincar posisi asisten Lab Patologi Anatomi seandainya ada open recruitment, tentunya demi bisa sering bertemu dengan Prof Laura yang menjadi dosen penanggungjawab praktikum Patologi Anatomi. Setahunya asisten Lab Patologi yang lama sudah masuk koas profesi dan harus resign.

"Bro, duduk sini." seru Deon seraya melambaikan tangan pada James.

James berjalan ke kursi kosong di sebelah Deon. "Hei Deon, udah denger open recruitment buat asisten Lab PA?" tanya James datar.

"Ada sih Bro. Butuh 3 asisten pengganti buat kakak angkatan yang sudah masuk koas. Kamu minat Bro?" tanya Deon penasaran karena setahunya James sudah menjadi asisten Lab Mikrobiologi yang super sibuk, praktikum 3 matakuliah dengan 5 sesi praktikum sehari. Kadang dia sampai heran dengan stamina James yang seperti gak ada capeknya. Nilai mata kuliahnya tiap semester pun nyaris perfect, bahkan semester lalu James akhirnya mendapat 4.0 otaknya sungguh briliant. 

"Selamat pagi semua." suara Prof Laura terdengar jelas dan sontak membuat kelas yang ramai langsung sunyi.

"Materi kuliah hari ini patologi saluran pernafasan bisa kalian d******d di website FKH seperti biasa. Kita akan lihat anatomi normal organ saluran pernafasan terlebih dahulu sebelum membandingkan dengan abnormalitas organ dengan proses kerusakan jaringan. Perhatikan slide show berikut ini karena ini akan menjadi bahan ujian akhir semester." Laura berbicara dengan tenang dan lugas membawakan materi kuliahnya pagi ini.

James memperhatikan setiap penjelasan Prof Laura dengan cermat. Dia harus mendapat nilai A untuk mata kuliah ini jika ingin menjadi asisten Lab PA. 

"Serius bener Bro." ujar Deon sambil menyenggol lengan James dengan sikunya.

"Hmmm..." jawab James sekenanya. Fokus penuh dengan kuliah Prof Laura, sekalipun bibir indah gadis itu begitu membuatnya mendambakan ciuman tadi malam. First kiss nya James.

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Syaifurohman
novel yang menarik
goodnovel comment avatar
Denirante
oke lanjut
goodnovel comment avatar
Rmdni Azkha
sweatt gak tuhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status