ENAM TAHUN YANG LALU...
Begitu mengetahui bahwa pelacur perawan yang tidur dengannya malam itu bukanlah Amanda, Xander langsung mengutus Jarvis untuk mencari tahu siapa perempuan yang sudah berani mempermainkan dirinya.
Mami Grace sendiri yang mengatakan bahwa malam itu Amanda tidak mendatangi Xander ke kamarnya karena Amanda mendadak datang bulan.
Mami Grace sudah meminta Chris untuk memberitahukan hal itu pada Xander tapi Chris bilang Xander sedang bersama seorang wanita lain dikamarnya ketika Chris hendak memberitahukan perihal Amanda pada Xander.
Merasa tak ingin mengganggu kegiatan panas sang Bos besar, Chris pun memilih untuk pergi. Tanpa pernah Chris sangka-sangka kejadian malam itu kini berbuntut panjang. Bukan hanya Mami Grace saja yang menjadi sasaran amukan Xander tapi dirinya pun ikut terkena imbasnya.
Saat itu Chris memberikan keterangan terkait perempuan yang dilihatnya tengah digagahi Xander malam itu, meski hal itu tak cukup membantu karena posisi Chris saat itu sebatas berdiri di ambang pintu kamar saja dan hanya melihat bagian punggung telanjang si perempuan.
"Rambutnya panjang, kulitnya putih, mulus. Tubuhnya mungil, cuma itu saja Bos yang saya lihat waktu itu," ungkap Chris sesuai dengan apa yang dia ketahui.
Bahkan setelah Jarvis memeriksa kamera CCTV yang terpasang di Club malam itu, semua hal itu tak cukup membantu penyelidikan. Sementara Xander sendiri, tidak dapat mengingat banyak wajah asli perempuan itu karena dia yang berada dalam pengaruh alkohol, alias mabuk.
Satu hal yang Xander ingat saat itu hanya suara desahan dan rintihan si wanita yang tertangkap indra pendengarannya saja.
Suara perempuan itu lembut dan mendayu-dayu.
Rintihannya ketika menyebut namanya terus saja menggema ditelinga. Mengusik ketentraman hidupnya.
Untuk pertama kali dalam hidup seorang Alexander Gavin Malik yang hobi bergonta ganti teman tidur, Xander terus saja terbayang-bayang akan sosok perempuan yang dia tiduri malam itu.
Sampai pada akhirnya, seorang wanita bernama Aliana datang kepadanya dan mengaku bahwa dialah yang telah tidur bersama Xander malam itu.
"Aku perempuan itu. Aku yang menggantikan Amanda malam itu dan masuk ke kamar yang telah kamu sewa di Club Mami Grace. Aku Aliana, salah satu waitress yang bekerja di Club Mami Grace. Aku sudah lama memperhatikanmu, Xander..." ungkap Aliana saat itu.
"Apa motifmu?" tanya Xander dengan suaranya yang terdengar mengerikan.
"Uang," jawab Aliana.
Xander tersenyum kecut. Dia bahkan sudah menduganya.
"Aku datang ke sini untuk menagih uang atas jasaku malam itu. Kamu belum membayarku!" ucap Aliana lagi, dengan sangat berani.
Xander tertawa.
Tawa yang terdengar sangat geli.
"Berapa yang kamu mau?" tanyanya ketika tawanya mereda.
"Lima puluh juta," jawab Aliana.
"Jarvis, siapkan apa yang dia mau," perintah Xander pada sang asisten.
Jarvis terlihat bingung. "Tapi Bos?"
"Laksanakan saja perintahku,"
Hari itu juga Aliana pulang dengan membawa uang lima puluh juta di tangannya. Dia benar-benar tidak menyangka jika kenyataannya Xander itu tidak semengerikan yang orang lain pikir.
Rencananya, uang ini akan Aliana berikan pada Mischa sebagai ganti rugi atas kehidupan Mischa yang hancur akibat ulah Xander.
Saat itu, Mischa hamil anak Xander.
Dia tidak bisa melanjutkan kuliah.
Mischa diusir dari rumahnya setelah ke dua orang tuanya tahu bahwa dia hamil.
Bahkan ke dua orang tuanya sampai mengatakan sudah tak mau mengakui Mischa sebagai anak mereka lagi karena sudah membuat malu.
Mischa sempat depresi dan hampir menggugurkan kandungannya, jika Aliana tidak lekas mencegah.
Aliana bahkan sudah memberikan solusi terakhir pada Mischa untuk mengatakan semuanya pada Xander, sayangnya Mischa tidak mau.
Mischa terlalu takut menghadapi Xander.
Penderitaan Mischa terus berlanjut karena semasa dirinya hamil kondisi kesehatan Mischa terus saja mengalami penurunan.
Aliana yang mengurus Mischa saat itu.
Bahkan sampai Mischa melahirkan anaknya.
Kini, Mischa membutuhkan banyak uang untuk membayar biaya persalinan juga pengobatan bayinya yang mengalami gangguan kesehatan akut hingga harus di rawat intensif di rumah sakit selama beberapa bulan.
Itulah sebabnya, Aliana terpaksa mengambil jalan pintas dengan mengaku sebagai wanita yang telah ditiduri Xander malam itu.
Aliana buntu.
Dia benar-benar tidak tahan melihat penderitaan Mischa.
Hari itu dokter memperbolehkan Arsen pulang karena kondisinya sudah membaik.
Setelah melunasi seluruh biaya rumah sakit Arsen, akhirnya Mischa pun bisa membawa pulang bayinya ke sebuah rusun yang disewa Aliana untuk Mischa.
Aliana sengaja tak memberitahukan masalah uang itu karena jika Mischa sampai tahu, sahabatnya itu pasti akan marah dan tak mau menerima uang itu. Jadilah Aliana terpaksa berbohong.
"Ini ada sisa uang, kamu pegang untuk memenuhi kebutuhanmu dengan Arsen. Aku pergi sebentar, nanti aku kembali ya," kata Aliana malam itu.
"Al, kamu sudah terlalu banyak membantuku," ujar Mischa pada sahabatnya. Tidak, Aliana bukan hanya seorang sahabat untuk Mischa, tapi dia malaikat.
Aliana tersenyum hangat. Dia memeluk Mischa. "Aku sudah menganggapmu keluargaku, Misch. Dengan adanya dirimu, aku merasa memiliki keluarga," ucap Aliana yang selama ini memang hanya hidup sebatang kara. Bahkan dia tidak tahu siapa dan dimana orang tua kandungnya selama ini.
Sejak kecil Aliana hidup di urus oleh seorang nenek tua bernama Rubiah yang menjadi tetangga Mischa di kampung halamannya. Nenek Rubiah yang mengatakan bahwa dirinya menemukan Aliana yang saat itu masih bayi di kebun belakang rumahnya.
Nenek Rubiah meninggal ketika Aliana lulus SMP.
Dan sejak saat itu, Aliana hidup sebatang kara. Dia bahkan harus bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri.
Hanya Mischalah satu-satunya sahabat yang Aliana miliki.
Semasa mereka kecil dulu, Mischa banyak membantunya baik dalam hal finansial ataupun pangan.
Mungkin jika tidak ada Mischa, Aliana juga tidak yakin apakah dirinya mampu bertahan hidup hingga hari ini?
"Dulu, kamu yang sering membantuku. Sekarang kita impas," kata Aliana setelah melepas pelukannya.
"Terima kasih, Al..."
Aliana tersenyum. "Aku pergi dulu ya, kamu istirahat saja. Nanti jika aku kembali, aku belikan makanan untukmu," katanya lagi.
Mischa pun mengangguk dan langsung meninakbobokan bayi mungilnya di kamar tanpa pernah dia tahu, bahwa malam itu, adalah malam pertemuan terakhirnya dengan Aliana.
Aliana tidak pernah kembali.
Karena begitu Aliana keluar dari rusun, beberapa orang polisi datang dan menangkapnya.
Polisi itu mendapat laporan dari seseorang bahwa Aliana telah melakukan kejahatan dengan dalih penipuan dan pemerasan.
Dia membawa uang sebesar lima puluh juta dari orang yang telah dia peras.
Dan orang itu adalah Xander.
"Polisi sudah menangkap wanita bernama Aliana itu, Bos," beritahu Jarvis pada Xander saat itu setelah mendapat laporan terbaru dari pihak kepolisian.
Xander tersenyum miring.
"Selamat menikmati hasil dari keberanianmu, Nona Manis. Membusuklah dipenjara!" gumam Xander dengan gertakan di kedua rahangnya yang mengeras.
Arsen sudah di pindah ke ruang ICU setelah pendonoran darah yang diberikan Xander untuknya. Dan sejak itu pula, Xander tak kunjung bergeming dari sisi ranjang tempat tidur Arsen.Tatapannya lurus tertuju pada wajah Arsen yang terhalang oleh alat bantu pernapasan.Jarvis pun ada di dalam ruangan itu. Dia berdiri tepat di hadapan Xander duduk. Jarvis sudah tahu apa yang terjadi di sana dan mengurus perihal tes DNA antara Arsen dan Xander. Termasuk menggali informasi mengenai wanita bernama Mischa, Ibunda Arsen.Sedari tadi Jarvis sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, namun keterdiaman Xander dalam perenungannya yang tak sama sekali beralih dari wajah Arsen membuat Jarvis urung menyampaikan maksudnya.
Waktu sudah hampir shubuh.Tapi Mischa terus terjaga di sisi ranjang anaknya.Setelah mendapat donor darah dari Xander, Arsen pun telah melewati masa kritisnya. Bocah berumur lima tahun itu kini sudah di pindah ke ruang perawatan kelas tiga. Sebagian alat medis yang terpasang di tubuh Arsen telah dilepas. Hanya menyisakan satu cairan infus di tangan kirinya.Mischa hendak melunasi semua biaya rumah sakit dengan uang tabungan hasil dia bekerja dan hasil penjualan beberapa perhiasan miliknya. Namun ternyata pihak rumah sakit mengatakan bahwa seluruh biaya pengobatan Arsen sudah dilunasi oleh Xander. Dan Mischa berniat untuk mengembalikan uang itu melalui pos nanti. Mischa tidak mau berhutang budi pada siapapun. Apalagi orang itu adalah Xander.Saat ini, Mischa hanya perlu menunggu Arsen sadar.Mischa tak mau melewatinya m
Dua minggu berlalu. Sejauh ini, Xander memang tak melakukan hal apapun terhadap Mischa. Xander bukan tipe lelaki yang gegabah dalam bertindak. Sebelum hasil tes DNA keluar, Xander tak ingin melakukan tindakan bodoh yang justru akan mempermalukan dirinya sendiri. Untuk itulah dia perlu bersabar. Dan hari ini, sekembalinya Jarvis dari rumah sakit setelah mengambil hasil tes DNA Xander, ditemuinya di gedung perkantoran perusahaan Malik Grup, laki-laki brewok itu langsung memberikan hasil tes DNA itu pada sang Bos. "Anak bernama Arsen itu memang anak kandungmu, Bos. Hasil tes DNA kalian positif," beritahu Jarvis saat itu. Jarvis melihat satu kali tarikan napas panjang Xander saat itu. Sebagai orang terdekat Xander, Jarvis tahu bahwa kabar ini bukanlah kabar baik.
Pagi itu, gedung perkantoran bagian Administrasi Hotel Butterfly terlihat ramai. Beberapa wartawan terlihat memenuhi pintu masuk gedung.Sebuah lamborghini hitam terlihat memasuki area pelataran parkir diikuti sebuah sedan hitam di belakang.Sebelum sang pemilik lamborghini itu keluar dari kendaraannya, beberapa bodyguard keluar dari sedan hitam dan berjalan mendekat ke arah mobil di depan mereka.Seorang Aktor pendatang baru dengan gaya casualnya terlihat keluar dari lamborghini itu. Dirinya berhasil menghindar dari kerumunan wartawan berkat pengawalan ekstra ketat dari para bodyguardnya. Dia berjalan memasuki gedung perkantoran Hotel.Kedatangannya disambut oleh beberapa manager hotel."Selamat datang Pak Aldrian, kedatangan anda sudah di tunggu oleh dewan direksi untuk rapat saham hari ini," ucap salah satu manager hotel.Aldrian Bharata Yuda, sang pewaris tunggal Hotel
"Napi atas nama Aliana? Ada yang ingin bertemu denganmu," panggil seorang sipir penjara. Dia membuka sel tahanan di mana wanita bernama Aliana berada.Salah satu tahanan wanita di dalam sel itu mendongak. Sebelum berdiri, dia merapikan sejenak rambut panjangnya yang awut-awutan karena jarang disisir.Tanpa bertanya Aliana keluar dari sel tahanan dan mengikuti langkah sang sipir wanita dihadapannya. Dia berpikir, ada kemungkinan orang yang ingin menemuinya saat ini adalah Jarvis.Pasti lelaki itu hendak menanyakan tentang Mischa lagi!Terka Aliana membatin.Jika memang benar begitu, jangan harap aku akan memberinya informasi. Bahkan untuk membuka mulutku saja rasanya aku enggan!Saat
Sebuah mobil mewah berwarna putih terparkir di lahan parkir rumah susun di Blok S.Seorang wanita setengah baya terlihat keluar dari balik mobil itu setelah pintunya dibukakan oleh sang supir pribadinya.Wanita itu mendongakkan kepalanya menatap ke arah ketinggian rumah susun sepuluh lantai itu.Kumuh dan Jorok.Itulah kesan pertama yang berhasil dia tangkap oleh penglihatannya.Seorang lelaki terlihat menghampiri wanita itu dengan senyuman yang terus terkembang di wajahnya."Dengan Ibu Sarah? Saya Kasim, penyewa rumah susun ini, Bu. Saya sudah mendapat telepon dari asisten Ibu kalau Ibu akan datang ke sini untuk bertemu dengan Arsen, dia anaknya Mischa, mereka tinggal di lantai Tiga, Bu. Mari saya an
"Mischa mencintaimu Xander, itulah sebabnya dia rela kamu tiduri!"Kalimat Aliana masih saja menggema dalam benak Xander bahkan di saat dirinya kini sudah sampai di apartemen pribadinya.Cinta?Cih!Apa itu cinta?Wanita bernama Mischa itu tak pernah mengenalnya begitu juga sebaliknya. Lalu darimana cinta itu bisa ada?Jangankan mereka yang tak saling mengenal satu sama lain, bahkan seseorang yang memiliki jalinan darah sekalipun tak memiliki cinta untuk darah dagingnya sendiri. Lantas apa sekarang Xander harus percaya dengan apa yang dikatakan Aliana tentang Mischa?Mischa mencintaiku, itulah alasan kenapa wanita itu rela menyerahkan dirinya padaku begitu saja.Gumam Xander dalam hati.Jika mengingat hal itu, Xander jadi ingin tertawa. Lelucon itu benar-benar konyol!Sejak awal Xander ta
Satu minggu kemudian seluruh publik di hebohkan oleh berita mengenai gugatan hak asuh anak Xander yang bernama Arsenio Malik Akbar.Beberapa rumor miring pun beredar tentang Xander diberbagai media.Banyak kecaman yang dilayangkan atas dirinya yang mengatakan bahwa Xander adalah seorang bisnisman yang kejam dan tak berhati sehingga tega menjadikan kelemahan seorang wanita untuk menghasilkan keuntungan pribadi bagi dirinya.Ada juga netizen yang mengatakan bahwa Xander tidak berhak merebut seorang anak dari Ibunya.Namun semua berita miring itu tak digubris oleh Xander yang tetap menjalankan aktifitasnya seperti semula.Seorang lelaki bersetelan jas kantor abu-abu terlihat sedang membaca berita mengenai kehidupan pribadi Xander di internet.Dia duduk di kursi kebesarannya dengan santai sambil sesekali menyesap kopinya.