Share

BAB VIII

Pagi-pagi sekali Amel sudah datang lagi ke rumah sakit menjenguk Maria. 

"Maria, ya ampun. Apa yang kamu lakukan? Maria, jangan seperti ini lagi. Banyak yang sayang sama kamu. Laki-laki brengsek itu tidak pantas ditangisi. Apalagi kamu sampai mencoba bunuh diri gara-gara pria bajing*n itu, nanti dia merasa sangat dicintai." Amel langsung memeluk Maria. 

"Tapi nyatanya aku memang sangat mencintai dia Amel. Tapi setelah melakukan ini, sekarang aku menyesal. Aku terlalu bodoh mengorbankan hidupku untuk orang-orang seperti mereka. Aku benci Reyhan, aku benci keluarganya. Mamanya tega nyuruh aku datang untuk menyaksikan kebejatan mereka. Sekarang aku sadar, aku benar-benar buta oleh cinta yang dijanjikan oleh Reyhan." Maria menggertakkan giginya. Terpancar rasa benci di matanya. 

"Amel, tolong jaga Maria ya. Om ada urusan sebentar. Om titip Maria, bentar lagi tante juga akan datang kok." Pinta papa Maria melihat Amel sudah ada di kamar putrinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status