Share

Bab 161

Bab 161

    

"Ibu!" Arza tergagap.

    

Arza kembali mencoba menyentuh telapak tangan sang Bunda.

    

Lagi lagi hanya dingin terasa.

    

Mendadak Arza jatuh lunglai.

    

"Ibu ...!" gumamnya lirih. Air matanya menetes.

     

Namun sebanyak apapun tetesan air mata yang meleleh di pipinya, semua itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa ke raga sang ibu yang kini telah terbaring dingin dan kaku.

     

Arza menangis sendiri. Memperhatikan keadaan orang tuanya yang terbaring sendirian sejak malam menjelang. 

     

Arza menyesal. Setelah menemui ibunya yang telah terbujur dengan kaku. Sepertinya nyawa telah lama melayang meninggalkan raga si ibu. Sedangkan Arza baru saja menyadari bahwa ibunya telah tiada sejak semalam.

***

     
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mariana Parmin
sesuai ..arza nggak pernah tobat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status