Share

Rencana Buruk Gibran

Roda kehidupan terus berputar, kini Gibran tengah merasakan, bagaimana pahitnya hidup tanpa kemewahan. Harta yang dulu ia bangga-banggakan kini sudah musnah, kini Gibran menjalani hidupnya dengan penuh kesengsaraan. Tak jarang ia sering bertengkar dengan ibunya. 

"Gibran, mama minta uang, beras abis, minyak goreng abis, bumbu dapur juga abis," ucap Ratna seraya menyodorkan tangan kanannya. 

"Ini." Gibran menyerahkan satu lembar uang lima puluh ribuan. 

"Mana cukup uang segini, kamu tuh ada-ada aja," protesnya. Biasa memegang uang ratusan juta, kini memegang uang lima puluh ribu saja tidak setiap hari. 

"Adanya segitu, ini lima puluh ribu buat beli susu untuk, Rava," sahut Gibran. Anak yang Safira kandung telah lahir, dengan jenis kelamin laki-laki. Sebelum, Safira bebas dari penjara, Gibran dan Ratna yang merawat anak itu. 

"Ya udah, mama mau belanja dulu. Kamu jangan dulu pergi." Ratna beranjak keluar dari rumah, sementara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Bisanya nangis aj punya otak itu dipake. Jd org kok cengeng. Si gibran bener2 ndak punya otak yah. Bayi itu yah cm bs nangis mn bs ngomong sh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status