Share

5. Perhatian Linda

Pekerjaannya dimulai sekarang, tepat pukul sembilan pagi, Tangguh mulai mengecek satu per satu mobil rongsokan milik Pak Steve. Ada banyak jenis mobil yang Tangguh baru benar-benar melihatnya secara nyata. Biasanya ia hanya melihat sekilas lewat majalah atau internet, sekarang mobil tua hampir punah dan tampilan sangat mengerikan ada di depan matanya.

"Gimana, kamu suka?" tanya Steve begitu melihat Tangguh antusias. Pemuda itu tentu saja langsung mengangguk senang sembari menarik garis bibirnya. 

"Saya merasa ini berkah untuk saya karena sudah bertemu dengan Pak Steve dan istri. Saya berjanji akan bekerja sebaik-baiknya. Biasanya saya hanya melihatnya dari internet atau majalah saat saya sekolah, namun sekarang semua kendaraan kece ini ada di depan mata saya," papar Tangguh dengan penuh semangat. Kakinya berkeliling memperhatikan tumpukan mobil tua yang hampir punah.

"Saya yang beruntung bertemu denganmu. Oh iya, sore ini saya akan ke kota, apa kamu ingin mengirimkan uang untuk adikmu? Anggap saja sebagai DP dari gaji kamu."

"Anda terlalu baik, Pak. Jika bisa, saya memang ingin mengirimkannya."

"He he ... tidak perlu sungkan. Nanti sore akan saya transfer dan lusa kamu ikut saya ke bank. Kamu harus mengaktifkan Mbanking agar kamu tidak sulit untuk mengirimkan uang untuk adikmu. Sekalian aku membetulkan Mbanking di ponselku," kata Steve lagi dengan senyuman penuh ketulusan.

"Baik, Pak, terima kasih banyak." Tangguh mengangguk paham masih dengan senyuman sumringahnya. 

Kendaraan roda empat yang pertama kali harus ia cek adalah mobil tua dengan merk terkenal Mercedes-Benz W123 yang kerab disapa Mercy Tiger. Mobil yang pertama kali meluncur pada tahun 1976 hingga 1986 dan salah satu mobil Mercy paling mewah di jamannya. Belum lagi Toyota Kijang  yang meluncur di tahun 1977 dengan bodi sudah ringsek seperti habis tabrakan berat.

Tangguh menyeka keningnya karena berkeringat. Ini bakalan menjadi pekerjaan paling menakjubkan yang akan dia lakukan. Teman-teman di kampungnya pasti akan berteriak histeris saat tahu pekerjaan kerennya saat ini.

"Saya sepertinya akan mengecek mesin mobil Kijang Pak Steve," ujar Tangguh yang diikuti anggukan oleh lelaki setengah baya itu.

"Aku tinggal sebentar ya. Mau ke kandang kuda." Tangguh meletakkan kembali kunci Inggris yang sudah ia pegang.

"Kuda? Pak Steve punya kuda?" tanya Tangguh antusias.

"Yah, baru empat ekor saja. Aku menyukai hal-hal yang menyenangkan seperti ini. Mungkin besok aku akan membawamu main ke kandang kudaku. Tidak terlalu jauh, apalagi kalau jalannya ditemani wanita cantik yang masih sakit kakinya itu. Hari ini harusnya jadwal Linda berkuda, tetapi karena kakinya sakit, lebih baik di rumah saja. Aku titip sebentar istri dan rumahku ya." Lagi-lagi Tangguh merasa ambigu dengan kalimat Pak Steve. Apa dia yang kurang peka, atau memang seperti inilah cara orang luar negeri dalam berbincang. Tak ada sungkan dan langsung to the point.

"Baik, Pak. Saya akan kembali melanjutkan pekerjaan." Tangguh tersenyum, lalu dengan susah payah berhasil membuka kap mobil Kijang yang ringsek bagian bodi depan dan samping kanan.

"Jika mobil itu bisa menyala dan bodinya kita perbaiki, aku yakin kita bisa untung banyak, Guh, jadi semangatlah!" seru Steve semangat sebelum benar-benar keluar dari gudang mobilnya. 

Pemuda desa yang sangat beruntung seperti dirinya, tentu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan langka seperti ini. Karena rencana Tuhan itu pasti lebih tepat dan indah daripada rencana manusia. Tangguh bahkan sempat mengambil potret selfie dirinya di depan mobil tua Steve, lalu menjadikan potret itu sebagai status WA -nya. 

Sibuk dengan aneka kunci dan lain sebagainya yang berhubungan dengan mesin mobil, Tangguh tidak tahu kalau Linda baru saja keluar dari rumah sambil membawa nampan. Ia berjalan biasa saja dengan tangan memegang nampan berisi dua cangkir teh dan juga sepiring kue. 

Linda mengulum senyum sambil memperhatikan gerak-gerik Tangguh dari balik kap mobil yang terbuka sehingga menutupi sebagain tubuh pemuda itu. Linda tengah menikmati permen lollipop dengan santainya.

"Apa kamu suka mobil suamiku?" tanya Linda tiba-tiba. Tentu saja Tangguh kaget hingga kepalanya membentur atap kap.

Pung!

"Aw!" 

"Eh, maafkan aku. Kamu kaget ya." Dengan setengah berlari Linda menghampiri Teguh, lalu melihat kepala pemuda itu dengan penuh perhatian. Mata Tangguh menyipit memastikan kaki Linda apakah sudah benar-benar sembuh, sehingga bisa lari seperti barusan.

"Maaf ya," katanya lagi sambil mengusap kepala Tangguh dengan penuh sayang. 

"Gak papa, Bu, saya baik-baik saja," elak Tangguh mencoba menepis tangan Linda dengan pelan, tetapi wanita itu yang malah menggeser tangan Tangguh.

"Luka di kepala itu tidak boleh dibiarkan, karena bisa geger otak."

"Ha ha ... saya hanya terbentur kap mobil sedikit saja Bu, bukan terbentur aspal. Terima kasih atas perhatiannya," ujar Tangguh dengan senyuman lebar dan wajah yang merona.

"Sini aku tiup!" 

"Eh, jangan ...."

"Huft ...huft ... huft ...." Tangguh bukan merasa lebih baik, tetapi ia merasa semakin kacau, karena Linda terus saja memajukan tubuhnya dan berjinjit untuk meniup kepala Tangguh. Dengan terpaksa pemuda itu sedikit menunduk sehingga dada Linda yang tertutup baju kaus ketat tepat di depan bola mata Tangguh. 

"Sayang, apa yang sedang kau lakukan pada Tangguh?" 

****

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
tangguh jadi seting salatingkah berhubungan dengan pak stev dan istri
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
nah loohhh rasa kan kucing garong betina wkwkwk
goodnovel comment avatar
Putri
bagus sangat bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status