Share

Part 71

"Di mana Ayesha, Bi?" tanyaku yang baru pulang dari kantor bersama Kamal.

"Di kamarnya, Tuan. Tadi, sih, sepertinya nangis."

"Nangis kenapa?"

"Uhm— anu ... bibi kurang tahu. Tapi tadi Non Ayesha pas keluar dari kamar Den Faisal sudah nangis."

Aku dan Kamal saling melempar pandang.

"Biar aku yang tanya ke mereka, Pah. Mungkin bertengkar lagi."

"Tidak usah, Mal. Biar papa saja. Kamu mandi dan istirahat," kataku, lalu pergi ke kamar Ayesha yang berada di lantai atas juga, sama seperti kamar Faisal.

"Ayesha," panggilku seraya mengetuk pintu kamarnya.

Masih belum ada jawaban.

"Buka pintunya dulu, Nak. Ayesha?"

"Sebentar, Pah!" sahutnya dari dalam.

Tak berselang lama, Ayesha sudah berdiri di depanku sambil tersenyum manis seperti biasa. Jejak air mata di w

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status