Share

Bab 6

Ini hari pertama Ia bekerja, hal yang wajar jika dia merasah tidak nyaman, karena seumur hidupnya, ia tidak pernah masuk ke dalam Bar kecuali untuk menjemput Rizal. 

Tiba-tiba Rian datang dari belakang yang membuat Zeira kaget "hei anak baru, bapak Direktur memanggilmu " ucap Rian dengan nada yang tidak jelas, karena tertelan kuatnya suara musik di ruangan itu.

" Ada apa ? saya tidak bisa mendengar kata-kata bapak "

Rian menarik tangan Zeira dan berbisik tepat di telinganya, " bapak Reyhan  memanggilmu " ucap Rian dengan nada yang tinggi hingga membuat telinga Zeira ber dengung.

" Baik....baik....baik..." Ucap Zeira sambil menekan telinganya dengan jarinya yang lentik.

" Vi saya pergi dulu bapak Reyhan  memanggilku, tetapi saya tidak tahu di mana ruangannya ?"

Sontok membuat Vivi kaget saat Zeira menyebut nama itu, sebab Reyhan adalah bapak Direktur bos besar, pemengang saham Bar RN GRUP. Reyhan tidak akan datang kesana jika tidak karena hal yang sangat penting. " Bapak Reyhan itu adalah pak Direktur kita " ucap Vivi dengan kaku, dia berpikir Reyhan memanggil Zeira karena ada masalah.

"Oooowww baiklah, saya akan ke sana" ucap Zeira dengan santai, hal itu membuat Vivi kaget dengan reaksi sahabatnya itu. " Apa kamu tidak takut ?"

" Kenapa saya harus takut ? sepertinya Bapak Direktur orang yang baik "

" Kamu tahu dari mana ? Aku saja yang sudah bekerja 8 bulan di sini belum tahu seperti apa Bapak Direktur dan belum pernah melihat wajahnya, hanya sajah saya tahu dari karyawan lama, kalau Bapak Reyhan itu tampan, tinggi, dan putih. Selain itu dia tidak akan datang ke Bar ini jika tidak karena urusan yang penting "

"Waktu itu saya sudah bertemu dengan Bapak Direktur, tetapi saya tidak memperhatikan dia tampan atau tidak " ucap Zeira dengan polosnya 

" Atau mungkin Bapak Reyhan bertemu dengan kamu untuk membicarakan tentang utang paman ?"

" Mungkin saja " jawab singkat dari bibir manis Zeira 

" Ya sudah, pergilah nanti Bapak Reyhan akan marah jika kamu terlalu lama "

Zeira keluar dari pintu belakang menuju ruangan Direktur, supaya tidak melewati pria yang ada diruangan Bar itu.

Setelah sampai di depan pintu, tiba-tiba pintunya terbuka dan Rian muncul dari balik pintu yang membuat jantung Zeira hampir copot " bapak membuatku kaget " ucap Zeira sambil mengelus dadahnya.

"Maaf.... Masuklah," ucap singkat dari Rian dan berjalan melewati Zeira.

" Permisih. Apa Bapak memanggilku ?"

" Hm, duduklah " ucap Reyhan sambil mengetuk-ngetuk pena yang ada ditanganya keatas meja.

" Saya bisa membuat utang ayahmu lunas tetapi dengan 1 syarat, " ucap Reyhan dengan tiba-tiba saat Zeira duduk dikursi yang terletak dihadapannya.

Reyhan meletakkan amplop berwarna cokelat dihadapan Zeira " kamu bisa membaca persyaratannya terlebih dahulu."

Zeira mengambil amplop denga tangan yang gemetar, saat dia membuka dan membaca isi surat itu, sontak membuat matanya melotot, karena isi dalam surat itu ada 3 perjanjian :

1. Menikah kontrak dan melahirkan seorang anak.

2. Akan bercerai satu hari saat melahirkan.

3. Semua utang akan lunas, dan akan mendapatkan uang tambahan 3 miliar.

" Apa ini pak ?" Ucap Zeira dengan mata yang berkaca-kaca karena merasa dirinya telah dihina.

" Apa kamu tida bisa membaca ? Saya rasa tulisannya cukup jelas " jawab Reyhan dengan wajah angkuhnya.

" Maaf pak saya tidak bisa menerima tawaran bapak, saya bukan wanita bayaran. Saya Terpaksa bekerja disini demi membayar utang ayahku " ucap Zeira dengan sopan namun pipinya berubah menjadi merah karena menahan amarahnya.

" Baik jika kamu menolak, tetapi coba kamu pikirkan kembali, karena tawaran hanya datang 1 kali, saya akan memberikan kamu waktu sampai besok" ucap Reyhan dan berjalan menuju pintu lalu pergi meninggalkan Zeira 

*

*

*

*

*

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Agus Roma
mengoda tetapi kesempatan
goodnovel comment avatar
Adam Moss
sedih sekali
goodnovel comment avatar
ade sunarya
terharu sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status