Share

Pertolongan dari Sosok Misterius

Tidak ada tanggapan dari sosok misterius itu, yang terjadi selanjutnya adalah rekan pria itu tiba-tiba terbang dan hal yang selanjutnya terjadi adalah, kepalanya membentur dinding gua dan tewas seketika. Darah mulai menetes dari tubuh pria tersebut bagai air hujan yang mengalir dengan deras.

Kini yang tersisa hanyalah anggota kelompok Gagak Pembunuh yang meminta maaf tadi.

"Ku mohon maafkan kelancanganku, Senior. Aku-Aku tidak berniat lagi menangkap wanita dan bayi laki-laki itu. Aku hanya ingin keluar dari tempat ini hidup-hidup."

Sikap gagah, wajah seram dan nafsu pembunuh yang ditunjukkannya di awal kini tidak terlihat lagi. Berganti dengan wajah ketakutan, tubuh bergetar hebat, dan tidak ketinggalan celananya yang sudah basah. Bukan karena hujan, sebab mereka bisa mengeringkan pakaiannya dengan kekuatannya, melainkan disebabkan oleh air kencing yang tanpa terasa tiba-tiba keluar dari kemaluannya.

Tidak ada jawaban dari sosok misterius itu dan beberapa saat kemudian ia menampakkan dirinya. Ternyata sosok misterius tersebut adalah seorang pria sepuh yang terlihat berusia lima puluh tahunan. Padahal usia sebenarnya adalah seratus lima puluh tahunan. Ia bisa terlihat awet muda karena ilmu yang dipelajarinya dan kekuatannya yang bisa menekan penuaan di wajahnya.

Tubuh pendek dan gempal, itu yang akan orang-orang lihat darinya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya sebelumnya, bergerak dengan cepat membunuh para anggota kelompok Gagak Pembunuh bahkan tanpa jejak dan suara sekalipun.

Selain itu, alis panjang, kumis tebal dan janggut yang lebat berwarna putih, menjadi ciri khasnya sendiri.

Tanpa banyak bicara, pria sepuh itu bergerak dengan cepat menjadi sebuah bayangan dan mendarat tepat di hadapan anggota kelompok Gagak Pembunuh yang tersisa.

Sebelum pria bertopeng itu bisa membuka mulutnya, pria sepuh tersebut sudah mencekik lehernya dan sesaat kemudian ia mematahkannya. Tidak hanya sampai di sana, pria sepuh itu juga memisahkan leher yang telah patah tersebut dengan tubuhnya. Seketika itu juga, darah segar berceceran dimana-mana.

"Arghhhh,"

Wanita yang dari tadi menyaksikan pembunuhan itu tidak bisa lagi menahan dirinya untuk berteriak. Meskipun sebenarnya, tubuhnya sangat lemah bahkan untuk bergerak sedikit saja sudah susah.

Sementara itu, bayi laki-laki yang tadinya diam tanpa suara, kini tertawa. Bahkan ia menjulurkan tangan mungilnya kepada pria sepuh tersebut.

Di sisi lain, setelah membunuh semua anggota kelompok Gagak Pembunuh, pria sepuh tersebut membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah wanita yang ditolongnya. Ia bisa melihat wanita itu lebih takut kepadanya dibandingkan kelima orang anggota kelompok Gagak Pembunuh.

Pria sepuh itu hanya tersenyum tipis dan kemudian berjalan mendekati wanita yang sedang menggendong bayi laki-laki tersebut.

"Siapa namamu?" tanya pria sepuh itu dengan lembut sambil tersenyum tipis. Tidak ada kemarahan atau pun emosi yang terlihat di wajahnya. Walaupun demikian, wanita itu masih ketakutan. Pria sepuh itu harus bertanya beberapa kali lagi, barulah wanita itu menjawab pertanyaannya dengan suara terbata-bata.

"Yin-Yin Rong," jawabnya sambil memeluk putranya dengan erat.

"Ku mohon padamu senior, ambil saja nyawaku tapi tolong lepaskan anakku!" Yin Rong bersujud di sela-sela napasnya yang sudah terengah-engah. Ia mengira pria tua itu ingin mendapatkan sesuatu darinya atau lebih parah lagi berniat membunuhnya serta anaknya juga.

Pria sepuh itu hanya tersenyum, ia tetap mendekati Yin Rong yang membuat wanita itu mendekap anaknya lebih erat.

Yin Rong memejamkan matanya ketika melihat pria sepuh itu mengangkat tangannya.

Ia mengira bahwa pria sepuh tersebut akan mematahkan lehernya, tapi pemikirannya itu salah. Pria sepuh itu malah menyentuh kepalanya dan sesaat kemudian Yin Rong merasakan kehangatan yang mengalir di tubuhnya.

Tapi hal itu tidak berlangsung lama, sebab pria sepuh itu menghentikannya.

"Maafkan aku, Nak! Tampaknya dengan kekuatanku sekalipun kau tidak akan tertolong," senyum yang terpancar di wajah pria sepuh itu berubah menjadi kesedihan.

"Aku… aku juga mengetahuinya senior," setelah merasakan bahwa pria sepuh itu orang yang baik, Yin Rong tidak takut lagi padanya.

"Terima kasih senior sudah mencoba membantuku, tapi aku sudah mengetahui batasanku. Bagaimana jika senior membantuku hal lain, aku akan sangat berterima kasih. Dan jika kita bertemu di kehidupan selanjutnya, aku akan berusaha membalas utang ini dengan segenap kemampuanku," ucap Yin Rong dengan penuh harapan.

"Tanpa kau beritahu, aku sudah mengetahui pertolongan apa yang kau minta. Kau bisa mempercayakannya padaku, aku akan merawatnya dengan baik," pria sepuh itu mengambil bayi laki-laki itu dari pelukan Yin Rong.

"Jika demikian, aku bisa pergi dengan tenang. Ku percayakan putraku padamu senior. Namanya Li Tian, tapi ku mohon pada senior untuk mengganti namanya setidaknya sampai ia sudah bisa menjaga dirinya sendiri," napas Yin Rong mulai tidak stabil, pandangannya pun mulai mengabur.

"Saat Li Tian sudah bisa menjaga dirinya sendiri, tolong berikan ini padanya!" Yin Rong memberikan beberapa barang kepada pria sepuh itu.

Setelah pria sepuh tersebut menerimanya, Yin Rong memhembuskan napas terakhirnya.

"Wanita yang malang! Aku berjanji akan melakukan yang terbaik untuk anakmu. Aku juga akan menganggapnya sebagai cucu kandungku!" Gumam pelan pria sepuh tersebut.

Merasa tidak aman lagi jika ia berlama-lama di tempat itu, pria sepuh tersebut membawa mayat Yin Rong dan bayi laki-laki itu bersamanya.

Benar saja, beberapa saat setelah kepergian mereka, terlihat seseorang mendatangi gua tersebut.

Dilihat dari pakaian dan topeng yang ia kenakan, sosok itu adalah anggota kelompok Gagak Pembunuh.

Yang membedakannya hanya pakaiannya berwarna putih tetapi tetap ada corak burung gagak di beberapa bagian pakaiannya. Serta topengnya yang juga berwarna putih dengan corak burung gagak yang sama.

"Kurang ajar, aku terlambat!" Dengusnya dengan kesal sambil menendang dua mayat yang ada di hadapannya.

Belakangan diketahui sosok itu adalah salah satu petinggi kelompok Gagak Pembunuh. Namanya sendiri adalah Ye Jianfeng.

Sebelumnya Ye Jianfeng bertarung dengan pengawal khusus Yin Rong, karena kekuatan keduanya tidak berjauhan, Ye Jianfeng tidak bisa mengalahkannya dengan mudah. Oleh sebab itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mengejar Yin Rong dan putranya.

Ia tidak menyangka kelima anak buah yang diutusnya akan gagal menangkap Yin Rong dan putranya bahkan mereka terbunuh di tempat itu.

"Siapa yang membantu wanita sialan itu? Aku tidak yakin ia bisa membunuh kelima anggotaku," gumamnya di dalam hati dan bertanya-tanya penuh kebingungan.

"Aku tidak bisa kembali seperti ini. Aku harus melakukan sesuatu," Ye Jianfeng kembali bergumam pelan sambil memikirkan hal yang harus ia lakukan.

Akhirnya setelah berpikir cukup keras, ia mendapatkan sebuah ide. Yang harus dilakukannya adalah mendatangi desa yang tidak jauh dari tempat itu dan menculik wanita yang sedang memiliki bayi. Rencananya mereka yang akan dijadikan pengganti Ratu Yin Rong dan putranya untuk dilaporkan ke atasannya dan penyewa mereka.

Setelah merasa itu adalah ide yang paling bagus, Ye Jianfeng pun segera pergi dari tempat itu.

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Muhammad Abdul
lumayan aseeek
goodnovel comment avatar
M Arkanudin
ngeri bingit
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
wahhhh.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status