Share

Kabar Buruk

Keesokan harinya, di sebuah ruangan pertemuan berkumpul lah beberapa orang yang mengenakan pakaian mewah. Mereka adalah para petinggi kekaisaran Yang. Yang paling menarik perhatian adalah seorang pria yang terlihat berusia tiga puluh tahunan yang sedang duduk di kursi istimewa. Wajahnya tampan, sikapnya penuh kewibawaan serta berkarisma walaupun sebenarnya hal itu berbanding terbalik dengan suasana hatinya sekarang.

Dia tidak lain adalah Li Guan, belakangan diketahui ia merupakan seorang kaisar dari daerah yang bernama kekaisaran Yang.

Tujuan ia mengumpulkan bawahannya di ruangan itu adalah untuk membahas tentang istri dan anaknya yang sampai saat itu belum sampai ke istana. Padahal di konfirmasi dari kediaman mertuanya, istri dan anaknya sudah pulang tiga hari sebelumnya dikawal beberapa prajurit dari istana dan satu orang pengawal khusus yang berkemampuan tinggi.

Walaupun ada hambatan di jalan, seperti sebelum-sebelumnya, mereka akan tiba pagi hari ini. Tetapi sampai siang hari pun mereka juga belum tiba, hal itu membuat kaisar Li Guan khawatir.

"Kepala prajurit Wang, siapkan pasukan khusus Kekaisaran untuk menelusuri jalan yang ditempuh Ratu Yin Rong dan putra mahkota. Pastikan kau menemukan mereka atau paling tidak jejaknya." Kaisar Li Guan memberi titah.

"Hamba mengerti Yang Mulia!"

Di sela-sela diskusi mereka, tiba-tiba seorang kasim masuk ke ruang pertemuan itu dengan tergesa-gesa. Ia ingin menyampaikan sesuatu dan dari raut wajah yang ditunjukkan, itu bukanlah sebuah kabar yang baik.

"Ampun Yang Mulia, ada seorang prajurit yang ingin bertemu dengan Anda dan ingin menyampaikan sesuatu. Hal ini berhubungan dengan rombongan yang mulia ratu." Ucap Kasim terbata-bata.

Sebelumnya, saat sang Kasim sedang sibuk mengerjakan tugasnya, seorang prajurit menemuinya. Tanpa basa-basi prajurit itu langsung menceritakan apa yang terjadi pada rombongan Ratu Yin Rong.

Kasim yang mendengar hal itu sangat terkejut, tubuhnya juga bergetar hebat. Melihat itu adalah kabar yang sangat buruk, sang Kasim tidak berani untuk menyampaikannya secara langsung, sebab itulah ia meminta prajurit tersebut yang menyampaikannya. Sebab itulah saat ini Kasim itu mengajak prajurit itu dan meminta menunggu di luar ruangan sementara ia menemui Kaisar untuk meminta izinnya.

"Suruh ia masuk!" Jawab kaisar Li Guan tidak sabar, wajahnya juga menunjukkan ketegangan. Sikap tenang dan berwibawa yang ditunjukkannya di awal pertemuan kini sudah hilang sepenuhnya digantikan dengan rasa cemas.

Mendengar itu sang Kasim langsung memanggil prajurit tersebut dan memintanya menghadap sang Kaisar.

"Apa yang ingin kau sampaikan terkait rombongan Ratu Yin Rong?" Tanya Kaisar Li Guan langsung. Ia sudah tidak sabar mengetahui informasi apa yang ingin disampaikan, apalagi melihat prajurit itu menunjukkan raut wajah yang pucat. Kaisar Li Guan menyadari bahwa apa yang akan disampaikan oleh prajurit tersebut adalah kabar yang buruk.

Sebuah pemikiran tiba-tiba terlintas dibenaknya, tapi ia langsung menepisnya dan berharap itu tidak akan pernah terjadi.

Di sisi lain, prajurit itu langsung menjelaskan apa yang ingin ia sampaikan.

"Apa katamu!" Kaisar Li Guan langsung bereaksi keras setelah sang prajurit menyelesaikan perkataannya, ia sampai-sampai bangkit dari singgasananya dan melemparkan gelas yang ada di tangannya.

Tubuhnya gemetar, wajahnya pucat, dan amarahnya memuncak. Tapi ia tidak bisa melanjutkan perkataannya sebab tubuhnya tiba-tiba menjadi lemas dan sesaat kemudian ia mengeluarkan darah segar.

Bukan hanya kaisar Li Guan, tetapi seseorang yang ada di samping kanannya juga merasakan hal yang sama.

Belakangan diketahui sosok itu bernama Li Ning yang tidak lain adalah adik kandung dari Li Guan.

Hal ini membuat para pejabat Kekaisaran panik, mereka berdiri dari tempat duduknya masing-masing dan berniat membantu Kaisar Li Guan.

"Kau benar-benar ingin memberontak dan mengambil alih kekuasaan dariku, perdana menteri Ji?" Kaisar Li Guan menunjuk ke arah sosok yang ada di samping kirinya dengan murka.

Ternyata prajurit yang tadi, menyampaikan bahwa Ratu Yin Rong dan putra mahkota Li Tian sudah terbunuh di dalam perjalanan kembali ke istana oleh sekelompok pembunuh bayaran.

Prajurit itu juga mengatakan bahwa sebelum meninggalkan lokasi penyergapan, pemimpin kelompok itu mengatakan kepada anggotanya bahwa mereka melakukan itu karena dibayar oleh perdana menteri Ji Xiang. Karena ia ingin merebut kekuasaan dari tangan kaisar Li Guan. Prajurit itu mendengarnya ketika ia pura-pura mati.

"Cepat tangkap perdana menteri Ji, jangan biarkan dia lolos!" Kaisar Li Guan memerintahkan para prajurit yang berada di luar ruangan untuk menangkap pendana menteri Ji Xiang dan tidak membiarkannya lolos.

Di sisi lain para petinggi Kekaisaran yang mendengar hal itu, langsung berdiri dan terpecah menjadi dua. Sebagian berdiri di dekat perdana menteri Ji Xiang dan berniat melindunginya sementara sisanya ikut mengepung perdana menteri Ji dengan menghunuskan pedang ke arahnya.

"Apa-apaan ini? Kalian sudah bekerja sama dengan perdana menteri Ji?" Tanya Kaisar Li Guan kepada petinggi Kekaisaran yang melindungi perdana menteri.

"Ini hanyalah kesalahpahaman Yang Mulia. Pasti ada orang yang merencanakan ini dan mengambinghitamkan aku!" Perdana menteri Ji mengelak bahwa ia yang merencanakan hal tersebut.

"Benar Yang Mulia, aku yakin ini adalah sebuah kesalahpahaman!" Salah satu petinggi ikut berpendapat.

Menurutnya kejadian ini sedikit janggal, sebab perdana menteri Ji adalah orang kepercayaan Kaisar Li Guan dan sudah seperti ayah kandungnya sendiri. Sebaliknya, perdana menteri juga sudah menganggap Kaisar Li Guan seperti anak kandungnya sendiri.

Sebab, perdana menteri Ji adalah salah satu orang yang mengurus Kaisar Li Guan semasa kecilnya bahkan sampai sekarang.

Jadi, rasanya mustahil perdana menteri Ji Xiang akan melakukan hal tersebut. Apalagi dia sudah menjadi perdana menteri Kekaisaran Yang sejak mendiang Kaisar sebelumnya, ayah Kaisar Li Guan yang memegang tampuk kekuasaan.

Selain itu, para bangsawan yang bermarga Ji sudah secara turun-temurun menjadi perdana menteri Kekaisaran Yang dan telah bersumpah untuk menjaga keluarga Kekaisaran.

Kaisar Li Guan masih tidak percaya, ia langsung memerintahkan prajurit dan pejabat Kekaisaran yang memihak kepadanya untuk membawa dan menahan perdana menteri Ji di penjara bawah tanah.

Hal itu juga membuat pertarungan hampir pecah antara petinggi Kekaisaran yang memihak kepada perdana menteri dan yang memihak kepada Kaisar Li. Semuanya telah mengangkat senjatanya masing-masing. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi sebab perdana menteri Ji melarang petinggi Kekaisaran yang berpihak kepadanya untuk melawan.

"Tidak saudara-saudaraku, biarkan saja. Bagiku, perintah Yang Mulia adalah hal yang paling utama. Jika ia menginginkan aku ditahan, maka itu yang akan aku lakukan." Perdana menteri Ji mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Ia bersiap untuk diborgol dan dimasukkan ke dalam penjara.

"Yang Mulia, ini adalah murni kesalahanku pribadi, mereka tidak ada yang ikut campur atau bekerja sama denganku. Ku mohon lepaskan mereka." Sebelum ia dibawa, perdana menteri Ji meminta Kaisar Li untuk membebaskan petinggi yang membelanya.

Walaupun Kaisar Li Guan sangat emosi dan murka kepada perdana menteri Ji, tapi di lubuk hatinya yang paling dalam masih ada kepercayaan kepada perdana menteri itu, karena ia sudah merasakan sendiri kasih sayang yang diberikan oleh pria sepuh tersebut.

Akan tetapi untuk sekarang Kaisar Li Guan tidak bisa memikirkan jalan yang terbaik, sebab itulah ia menahan perdana menteri dan akan menyelidiki kasus ini saat ia pulih.

Perdana menteri Ji langsung dibawa pergi oleh para prajurit ke penjara bawah tanah, sementara petinggi Kekaisaran yang membelanya diberikan hukuman yaitu dicopot dari jabatannya saat itu juga dan diusir dari istana. Di sisi lain, Kaisar Li Guan dan adiknya Li Ning pergi ke ruang pengobatan untuk mengobati racun ditubuh mereka.

Sesampainya di ruang pengobatan, tabib terbaik istana langsung memeriksa keadaan Kaisar Li Guan dan Li Ning. Setelah mengecek beberapa bagian tubuh, ia mendapati bahwa racun yang digunakan itu adalah Racun Kelabang Hijau yang sangat mematikan.

Tabib Yao Farau menyampaikan hasil analisanya, "Racun yang ada di dalam tubuh Yang Mulia Kaisar sudah cukup parah karena sudah menyerang ke bagian jantung. Kemungkinan untuk sembuh adalah satu persen."

Mendengar itu, Kaisar Li Guan menjadi sedih karena ia tahu bahwa dampak dari Racun Kelabang Hijau adalah membuat orang yang terkena akan lumpuh total dan tubuhnya pun perlahan-lahan akan berubah warna menjadi hijau.

Kesedihan Kaisar Li Guan sedikit terobati setelah mendengar hasil analisa tabib Yao Farau setelah memeriksa tubuh adiknya, Li Ning.

Racun yang berada di tubuh Li Ning tidak begitu parah dan belum menyebar ke jantung. Sebab itulah persentase kesembuhannya cukup besar.

"Ning, jika aku tidak sembuh dan lumpuh total. Ku serahkan kekuasaan Kekaisaran Yang ini kepadamu. Jaga dan pertahankan serta buat rakyat menjadi makmur, adil dan sejahtera." Kaisar Li Guan tersenyum tipis.

Li Ning yang mendengar hal itu terkejut, "Tapi Kak, aku tidak bisa melakukannya. Aku masih terlalu muda untuk hal itu," Li Ning menolak halus permintaan kakaknya tersebut.

"Ning, selain kau tidak ada lagi yang berhak menduduki posisi ini. Terima saja, anggap itu permintaan terakhir kakak!" Kaisar Li Guan terus memaksa dan mendesak Li Ning.

Karena terus dipaksa, akhirnya Li Ning menyetujuinya.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
M Arkanudin
kereeeeeeennn
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
naksksosos
goodnovel comment avatar
Nabila Salsabilla Najwa
Bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status