Share

Part 04

Pagi harinya Xander bangun terlebih dahulu ia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama Xander selesai mandi dan menggunakan kaos dan celana pendek, Xander melihat Ara yang masih tertidur pulas mungkin karena kecapean dengan percintaan semalam.

Xander keluar dari kamar dan menuju ke sofa, lalu ia membuka HPnya untuk pesan makanan. Xander tidak memasak karena di dalam kulkasnya tidak ada makanan untuk di masak.

Tak butuh waktu lama menunggu pesanannya, Xander membuka pintu Apartemen untuk mengambil makanannya dan membawanya ke dalam. Lalu Xander menyiapkan ke dalam piring dan tak lupa juga segelas air putih.

Xander membawa nampan ke dalam kamar dan menaruhnya di nakas samping tempat tidur karena Ara masih tidur, Xander tidak mau membangunkan Ara lebih baik ia menunggunya sampai ia terbangun. Xander berjalan ke arah balkon melihat pemandangan pagi kota Paris.

Jalanan sudah di penuhi oleh orang yang berlalu lalang yang mau berangkat kerja ataupun yang lainnya. Untung hari ini dirinya dan Ara tidak ada jadwal kuliah jadi tidak perlu bangunin Ara.

Tiba-tiba HP Xander berbunyi bahwa ada yang menelponnya, Xander melihat siapa pagi-pagi sudah ada yang menggangunya ternyata mama Xander yang menelponnya lalu Xander mengangkat telponnya.

“Hallo Ma ada apa?” tanya Xander

“Kamu di mana? Kamu sama Ara nggak?” tanya Felicia dari sebrang telepon.

“Xander di Apartemen Ma sama Ara,” ucap Xander

“Hah syukurlah kenapa kalian berdua nggak pulang ke rumah dan pilih tidur di Apartemen apa lagi kan kalian laki-laki dan wanita, kamu nggak apa-apain Ara kan?” tanya Felicia

“Nggak Ma, aku sama Ara ketiduran di Apartemen,” ucap Xander

“Ya sudah syukurlah, tadi mama Ara telepon mama nanyain Ara. Kalau gitu mama tutup teleponnya dulu,” ucap Felicia dan langsung mematikan panggilannya.

Xander kembali masuk ke dalam kamar dan mendapati Ara yang sudah terbangun dan hanya diam saja. Xander lalu naik ke atas ranjang dan mendekati Ara.

“Ra, kamu kenapa?” tanya Xander sambil mengelus pipi Ara.

“Xan apa yang telah kita perbuat tadi malam terus gimana kalau aku hamil aku takut Xander,” ucap Ara di pelupuk matanya sudah keluar air mata, Ara benar-benar takut ia tadi malam sudah kehilangan akal dengan melakukan perbuatan itu.

“Husstt, sayang jangan menangis aku akan bertanggung jawab,” ucap Xander

“Apa kamu yakin Xan?” tanya Ara menatap wajah Xander

“Iya aku yakin, selama ini aku mencintaimu Ra, cuma aku takut mengungkapkannya takut persahatan kita bakal hancur,” ucap Xander sambil memeluk erat Ara.

“Jadi, ini alasan kenapa kamu belum punya pacar?” tanya Ara

“Iya, apa kamu mau jadi kekasih aku Ara?” tanya Xander

“Iya aku mau jadi pacar kamu Xander aku juga cinta sama kamu,” ucap Ara membalas pelukkan Xander.

Xander lalu menyuruh Ara mandi terlebih dahulu habis itu makan, Ara menuruti semua perintah Xander. Ara lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak butuh waktu lama Ara keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi lalu Xander membawa nampan ke sofa dan menyuruh Ara untuk mengisi perutnya, Xander tahu pasti Ara sangat lapar.

Setelah selesai makan Ara mengajak Xander untuk mengantarkannya pulang ia ingin istirahat lagi badannya masih terasa capek dan remuk gara-gara percintaan panas mereka tadi malam.

Xander mengantarkan Ara sampai di dalam rumah dan juga bertemu dengan kedua orang tua Ara, namun Xander tak mau lama-lama karena ia juga ada urusan lainnya. Xander pun berpamitan dengan kedua orang tua Ara dan juga Ara.

Xander menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Ara, Xander hari ini ada janji dengan dua sahabatnya Alan dan Rendra mereka berdua mengajak bertemu di sebuah kafe.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status