Pernikahannya dengan Xander memang tidak ada yang tahu selain keluarga besar mereka, bahkan sahabat mereka saja tidak ada yang di beri tahu. Mungkin nanti jika mereka sudah siap untuk memberi tahu kepada sahabat mereka dan untuk saat ini Ara dan Xander lebih memilih diam dan tetap menjalani hari-harinya seperti biasa, bahkan Xander yang selalu berhati-hati dan dia juga siap mengantarkan Ara yang pagi ini akan sidang skripsi, sedangkan Xander sudah lebih dulu sebelum mereka menikah dan pagi ini giliran Ara.“Sayang, ayo. Aku akan mengantarkan kamu sampai kelas,” ajak Xander yang sudah menarik tangan Ara.Akan tetapi Ara tetap diam di tempat dan menggigit bibirnya, Xander yang melihat Ara melakukan itu semakin membuat dirinya tidak tahan saja. “Apa yang kamu lakukan sayang, apa kamu sengaja menggodaku hm, bentar lagi kamu akan sidang nanti bagaimana kalau kamu tidak jadi sidang,” ucap Xander.Ara langsung menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku ingin melakukannya dan setelah itu lulus. Tap
Mereka memang terlihat sangat romantis, namun usia mereka juga masih cukup muda untuk menikah namun karena memang sudah terjadi dan kedua orang tua mereka hanya bisa berdoa agar pernikahan mereka bertahan sampai maut memisahkan mereka. Entahlah mungkin mereka terlalu percaya diri tinggi hingga sangat percaya pada anak-anaknya bisa menjaga diri namun sayangnya mereka salah menilai.“Apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Max yang baru saja masuk ke dalam kamar dan dia melihat istrinya yang sedang melamun. Max baru saja kembali dari kantor karena memang ada beberapa hal yang harus dia urus di perusahaan.“Tidak,” ucap Ristha berdusta.“Aku tidak bisa kamu bohongi, bahkan kita sudah hidup bersama lama tapi kenapa kamu selalu menutupinya sendiri honey,” ucap Max, bahkan saat ini Max juga duduk di samping istrinya, dia ingin mendengarkan apa yang sedang dipikiran istrinya hingga membuatnya melamun sampai kedatangannya pun sang iatri tidak menyapanya.“Apa kita membuat keputusan benar den
Nyata menjalin sebuat ikatan pernikahan tidak seindah apa yang mereka pikirkan. Dimana yang awalnya mereka hidup bersama dengan orang tua mereka dengan penuh kemewahan dan apa pun selalu ada karena memang sudah ada pelayan. Akan tetapi tidak dengan Ara yang kini posisinya sebagai istri karena semua tidak harus pelayan yang mengerjakannya. Dulu Ara yang sering bangun siang kini dia bangun lebih awal untuk menyiapkan segalanya, meski dia masih belajar akan tetapi dia akan berusaha menjadi iatri yang baik. "Pagi, Honey," ucap Xander yang baru saja datang dengan penampilan formal seperti biasanya. "Pagi, aku sudah siapkan sarapan untuk kita dan lebih baik kita segera sarapan. Aku takut jika nantinya kamu akan terlambat," ucap Ara. Xander hanya menganggukan kepalanya dengan senyuman manis di bibirnya. Setelahnya mereka menikmati sarapan pagi mereka dengan khidmat. "Honey, sebaiknya aku segera berangkat. Pagi ini aku ada meeting dengan para karyawan dan aku harap kamu di rumah jaga diri
Suasana di kantor Xander sangat ramai sejak adanya proyek baru yang akan dikerjakan. Selama beberapa minggu, Xander dan timnya sangat sibuk menyelesaikan berbagai persiapan. Setiap harinya, Xander pergi pagi dan pulang malam. Hal ini membuat Ara menjadi khawatir akan kesehatan suaminya.Malam itu, selepas makan malam bersama, Ara menemani Xander duduk di ruang tamu rumah mereka. "Honey, kau tidak merasa lelah dengan semua pekerjaan yang kau lakukan?" tanya Ara penuh perhatian.Xander tersenyum dan memandang istrinya, "Pastinya aku merasa lelah, Honey. Namun, aku ingin memastikan bahwa proyek ini sukses. Aku ingin membuat Papa bangga. Menggantikan posisinya adalah tanggung jawab besar, dan aku tidak ingin mengecewakannya."Ara mengangguk setuju, "Aku tahu Honey. Aku juga bangga padamu, tapi jangan lupa untuk menjaga kesehatan ya. Apalagi kita akan punya anak, aku ingin dia tumbuh dengan kebahagiaan bersama kita." ucap Ara sambil menyentuh perutnya yang mulai membesar.Xander menggengga
Setelah liburan itu, mereka kembali ke kehidupan sehari-hari yang sibuk. Xander kembali fokus kepada proyeknya, dan Ara mempersiapkan segala kebutuhan untuk kelahiran bayinya. Namun, satu peristiwa terjadi yang mengubah segalanya.Pada suatu pagi, Xander mendapat telepon dari salah satu karyawannya yang mengabarkan bahwa proyek yang mereka kerjakan mengalami masalah besar dan membutuhkan perbaikan yang mendesak. Xander langsung berangkat ke kantor dan bekerja tanpa henti untuk menyelesaikan masalah tersebut.Sementara itu, Ara merasakan sakit pada perutnya dan merasa khawatir untuk bayinya. Ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Setelah pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa bayinya harus dilahirkan dengan segera karena ada masalah dengan kesehatannya.Xander merasa tidak tahu harus berbuat apa saat mendapat kabar ini. Ia sedih dan khawatir, tetapi harus tetap fokus menyelesaikan proyek. Ia meminta stafnya untuk melaporkan penyelesaian proy
"Ara bangun sudah pagi ini katanya kamu ada kuliah pagi," ucap mama Arabella sambil membuka tirai jendela Ara agar segera bangun dari tidurnya. "Memangnya udah jam berapa ma?"tanya Ara sambil meregangkan badanya. "Sudah mau jam sembilan, buruan bangun ntar kamu telat lagi masuk kuliah,"ucap mama Ara Akhirnya langsung terbangun dan lari kedalam kamar mandi. Dan mama Ara pun pergi meninggalkan kamar Ara sebelum ia menutup kamar Ara. "Ara cepetan mandinya mama tunggu di ruang makan,"ucap mama Ara, setelah itu mama Ara pun menutup pintu kamar Ara dan turun kebawah untuk menemani suaminya yang sudah ada diruang makan.Arabella Daisy Abraham adalah anak tunggal dari pasangan Maxwell Abraham dan Claristha Abraham. Maxwell Abraham adalah seorang pengusaha dari PT. Maxwell Cooperation yang menduduki peringkat kedua di dunia.Saat mama Ara sudah sampai di bawah tiba-tiba ada yang memanggilnya. "Selamat pagi tante Ristha,"ucap Xander "Pagi juga Xander, mau jemput Ara ya? Ara baru bangun seka
Setelah selesai jam kuliahnya Ara segera keluar dari kelasnya, saat jalan tiba-tiba ada yang memanggil namanya. "Ara tunggu," ucap Syifa dan Nabila sambil berlari menghampri Ara "Eh Syifa, Nabila. Ada apa?" tanya Ara "Ngajakin kamu ke kantinlah, lagian ngapai kamu buru-buru, mau kemana emang?" tanya Nabila "Yahh sorry kayaknya aku nggak bisa deh, soalnya aku mau cari Xander," ucap Ara "Ngapain cari Xander?" tanya Syifa "Buat bantuin ngerjain skripsi, emang kalian udah selesai skripsi?" tanya Ara "Iya belum juga sih, tapi beneran ni nggak bisa kita makan dulu ke kantin," ucap Syifa "Sorry bener-bener nggak bisa, besok saja ya ntar aku traktir kalian deh," ucap Ara "Ya sudah lah biar saja yang mau berduaan sama Xander," ucap Nabila "Ye apaan sih kamu La, ya sudah aku duluan ya bye," ucap Ara Sampai didepan kelas Xander, ternyata Xander masih ada kelas, Ara pun memutuskan menunggunya di bangku taman yang ada di samping kelas Xander. Sekitar setengah jam Xander baru keluar dari
Sebelum mengantarkan Ara pulang Xander mengajak ke Apartemennya terlebih dahulu untuk mengambil jaket yang tertinggal di Apartemen. Dari kampus menuju Apartemen Xander membutuhkan waktu setengah jam perjalanan. Apartemen Xander berada di lantai paling atas jadi kalau malam bisa melihat pemandangan malam kota Paris. Kini Ara dan Xander sudah berada dalam Apartemennya, Ara duduk di sofa menunggu Xander yang sedang mengambil jaketnya di dalam kamar. "Xander apa kamu tidak punya minuman, aku haus banget,"ucap Ara Xander yang baru saja keluar dari kamarnya langsung meletakan jaket dan tasnya di sofa. "Ada Ra, kamu mau minum apa?"tanya Xander "Kalau ada jus jeruk,"ucap Ara "Bentar aku ambilin dulu minumannya,"ucap Xander "Makasih Xander kamu memang teman terbaik yang aku punya,"jawab Ara Tak lama kemudian Xander datang dengan membawa dua gelas minuman yang berisi jus jeruk untuk Ara dan dirinya. "Kamu tinggal di Apartemen sendirian?"tanya Ara "Aku jarang menempati Apartemen ini, han