"Oh ... oh! Oh ... ah ... Ooooh ...." napas sang wanita semakin tersengal.
"Argg ...!" Tapi sang pria belum juga usai ingin terus menumbuknya.Berbagai desahan dan erangan nikmat silih berganti menjadi irama menggairahkan dari percintaan panas yang meningkat semakin liar."Ooooh …."Sebuah desakan dalam memicu erangan yang lebih panjang tapi juga nikmat luar biasa. Tidak sakit sama sekali meskipun pria itu sangat besar dan keras.Semuanya nikmat, sekujur tubuhnya sangat nikmat dan jantan. Pinggul liatnya terus berayun menumbukkan berbagai rasa kejang bertubi-tubi. Rasa kejang yang diinginkan wanita manapun dari desakan pria yang menyelip di antara kedua pangkal pahanya. Tidak sembarang pria bisa memberikan rasa seperti itu.
"Oh, ya ampun!" bibir wanita itu memekik lagi oleh klimaks yang kembali diberikan oleh pria yang sedang menderanya hingga bergoncang-goncang.Ada kepuasan menjalar ketika melihat semua itu dilakukan oleh seorang pemuda yang juga tampan, gagah dan perkasa di atas ranjang. Bahunya lebar, kecoklatan, dan genggamannya kasar layaknya tangan yang terbiasa mencengkram tang, kampak, linggis, martil atau apapun yang berhubungan dengan pekerjaan kasar pria. Sekasar caranya menungangi wanita. Napasnya serak, berat, berdesis-desis dan terus mengeram tanpa pernah puas untuk memburu kenikmatan.
" Arggg ... oh ... Geby!" nama wanita lain yang terlepas dari tengorokanya.*****Dari aroma parfum yang segera menusuk hidungnya, Jared yakin jika dirinya sedang terbangun di atas ranjang seorang wanita. Tubuhnya tertelungkup di antara seprai kusut dan malas bergerak meskipun sinar matahari sudah mengintip dari celah jendela.
"Baguslah kalau kau sudah bangun!"Jared menggeliat, meregangkan ototnya yang kaku. Seorang wanita terlihat berdiri di ambang pintu yang sejak tadi sudah terbuka lebar. Wanita itu nampak marah kemudian melempar pakaiannya."Cepat pakai pakaianmu!"Jared belum terlalu ingat apa saja yang telah dia lakukan karena semalam dia terlalu banyak minum bir murah yang dia beli di klub. Jared segera meneliti tubuhnya sendiri yang masih bugil dengan bekas cupang di sisi bahu dan dada. Sepertinya mereka telah bercinta. Jared segera ingat percintaan panas yang mereka lakukan semalam dan benar-benar mulai khawatir. Buru-buru dia berdiri memakai celana dengan kaki terpincang-pincang kemudian berjalan mendekati wanita itu."Maaf apa aku ... ?" Jered bingung dan tiba-tiba tidak tahu harus bicara apa karena kepalanya juga masih pusing mencengkram. Bahkan Jared lupa siapa nama wnita tersebut ketika mereka berkenalan di bar tadi malam."Pergilah brengsek!" teriak wanita itu sambil menunjuk ke arah pintu."Apa aku menyakitimu?"Jared masih khawatir."Tidak!" tapi matanya melotot. "Kau hanya terus menyebut-nyebut nama seorang wanita sepanjang malam dan itu mengganggu tidurku! ""Oh, sorry ..." Jared tahu perbuatanya yang seperti pecundang brengsek karena masih sering memimpikan istri kakak laki-lakinya. Geby adalah sosok yang paling sering mengisi fantasi serta mimpi-mimpi kotor Jared belakangan ini.
Jared berusaha mendekat lagi untuk meminta maaf tapi wanita berambut coklat kemerahan itu segera beringsut menghindar."Pergi dan cari saja wanita jalang yang mau menampung p*nis besarmu!" makinya semakin pedas."Jangan lupa bawa kunci mobil tuamu. Aku tidak mau repot memanggil mobil derek untuk membuang rongsokan itu dari halamanku!"Sebenarnya Jared sudah sering disebut pria miskin dan tidak berguna. Hal seperti itu sudah tidak akan membuatnya marah lagi. Biasanya dia cukup diam dan pergi, sama seperti kali ini.Jared menyambar kunci mobilnya dari atas meja dan berderap keluar sambil mengacak rambut di kepalanya yang kacau."Dasar pria miskin brengsek!" teriak wanita itu ketika membanting pintu rumahnya tepat di belakang punggung Jared.Jared ikut membanting pintu pikapnya dengan kasar dan hampir menabrak pohon di belakangnya ketika mundur. Sekali lagi Jared mencengkram kepalanya kemudian memukul dashboard dengan buku-buku jarinya yang mengepal."Aku akan minta ganti rugi jika kau sampai menabrak pagar!" ancam wanita itu ketika mengacungkan jari tengah dari jendela rumahnya di lantai dua.Sambil mengerang Jared kembali memajukan mobil tuanya dengan hati-hati karena dia tahu meskipun dia jual, benda itu tidak akan cukup untuk mengganti pintu pagar. Bahkan mobil tersebut dulunya juga cuma Jared dapatkan dari bengkel tempat dia bekerja, sudah ditelantarkan oleh pemiliknya dan dibuang. Tidak akan ada yang percaya jika benda rongsokan itu masih memiliki mesin seperti jaguar.Jared menyetir pulang dengan kepala masih nyeri berdenyut-denyut. Nampaknya belakangan ini dia mulai semakin tidak sehat. Jared sudah berusaha berhenti mengkonsumsi kapsul-kapsul terkutuk yang cuma menyiksanya, tapi kenapa sekarang ia justru malah jadi pecandu alkohol. Kemarin Jared terbangun di tepi trotoar dan hari ini dia diusir dari ranjang wanita ketika sedang bugil.Berulang kali Jared juga masih sering memimpikan Geby dengan sangat liar dan kotor. Jared sampai jijik dengan dirinya sendiri karena masih ingin menyetubuhi istri kakak laki-lakinya dengan liar.
Sepertinya Jared memang harus pergi, pergi sejauh mungkin dari semua ini.
Kapsul-kapsul penenang itu tidak akan pernah membantunya kecuali hanya akan membuatnya gila. Dia sudah menghabiskan banyak uang untuk jasa terapis yang cuma memberinya resep-resep racun seumur hidupnya. Jared sudah lelah, dia bosan menelan kapsul-kapsul tersebut selama belasan tahun dan hasilnya cuma omong kosong.Jared hanya ingin pergi menghilang sejauh mungkin dari semua yang membuatnya sakit. Dia tidak membutuhkan harta warisan, dia sudah biasa hidup miskin dan tahu jika hidup miskin tidak akan membunuhnya. Tapi dia yakin tidak akan bisa terus hidup dengan otaknya yang semakin tidak waras.*****NOTE : Sekali lagi kuingatkan jika cerita ini akan mengandung banyak adegan dewasa garis keras, pastikan kalian sudah cukup umur untuk membacanya. Saranku baca dulu HOT AND DANGEROUSE BILLIONAIRE karena cerita ini merupakan seasons kedua dari cerita tersebut.
Jared Landon adalah pemuda 28 tahun, tampan dan memiliki fisik kasar layaknya seorang pria yang sesungguhnya. Pria yang menyukai pekerjaan fisik, bukan pria pesolek atau berdasi yang suka berpenampilan rapi. Telapak tangannya kasar, genggamannya mantap dan gumpalan ototnya adalah struktur yang tepat untuk berkelahi. Tipe yang akan membuat para pria kurang suka melihatnya. Karena pemuda miskin yang tetap mencuri perhatian wanita adalah kombinasi yang membuat muak bagi sebagian orang. Walaupun sekarang Jared telah mewarisi kekayaan melimpah dari keluarga Loghan tapi dia sudah biasa hidup miskin dan tidak keberatan untuk terus hidup seperti itu. Hidup miskin hanya sering diabaikan, pendapatnya juga tidak penting untuk didengar. Selain mengurus kuda keahlian Jared yang lain hanyalah mengotak atik mesin mobil yang dia pelajari secara otodidak. Sudah tiga tahun belakangan ini Jared juga bekerja di bengkel Tuan Norton dan baru kali ini dia dituduh mencuri. "Aku tidak mengambil apapun dari
Walaupun kemarin sudah kabur seperti bajingan brengsek, tapi hari ini Jared masih kembali datang ke bengkel Tuan Norton. Jared bukan pengecut dan ternyata dia tetap perlu pekerjaan. Tidak mudah untuk mencari pekerjaan di kota belakangan ini, apa lagi hanya dengan modal kemampuan otodidaknya yang juga tidak pernah memiliki sertifikat pelatihan apapun mengenai mesin. Uang di dompet yang kemarin dia lemparkan itu adalah sisa terakhir dari gajinya bulan kemarin. Mustahil Jared terus-menerus mendatangi dapur Bibi Marie setiap hari untuk minta makan. Walaupun masih punya tabungan tapi itu hanya untuk kebutuhan mendesak antara hidup dan mati, jumlahnya juga tidak banyak. Selama ini Jared sudah bekerja sangat keras tapi cuma habis untuk mendatangi para terapis yang bicara omong kosong dan hanya memberinya kapsul terkutuk.Jared baru menginjak Gerbang bengkel Norton ketika sang pemilik langsung berteriak padanya."Kau memang brengsek! jika bukan karena permintaan putriku aku tidak akan menerima
Jared sedang berjalan di trotoar setelah dia keluar dari toko suku cadang bekas di sisi jembatan River Wood ketika tiba-tiba dia mendengar suara seorang wanita memanggilnya."Jared!" suaranya kecil melengking cocok dengan leher tinggi dan tulang hidungnya yang runcing.Jared melihat Josephine Norton sedang berlari kecil ke arahnya, wanita tinggi kurus itu baru keluar dari mobil merah yang juga baru berhenti di pinggir jalan. Entah perkara apa yang membuat wanita itu begitu antusias menghampirinya. Mereka memang pernah berkencan tapi dulu sekali ketika Jared baru bekerja di bengkel ayahnya, sampai lama-lama mungkin dia bosan sendiri berkencan dengan pemuda miskin yang juga susah dinasehati."Kau kemana saja? bahkan ayahku tidak bisa menghubungi ponselmu.""Sudah kujual untuk membeli suku cadang." Jared sengaja mengankat bungkusan onderdil bekas di tangan kirinya."Mustahil kau sampai semiskin itu!" tolak Josephine mendengar Jared sampai menjual ponsel untuk mebeli suku cadang bekas."Ke
Untuk meyembuhkan dirinya sendiri Jared pergi meninggalkan Inggris dan berpetualang di tempat antah berantah di mana tidak ada satu orang pun yang mengenalinya. Tapi dapatkan Jared menyembuhkan dirinya? atau justru dia malah akan terlibat dengan masalah baru karena segala tempramennya yang tidak normal?Jared belum sadar jika semua hal tidak normal dalam dirinya adalah sebuah keistimewaan yang suatu saat akan dia ketahui.*****Jared pergi tanpa berpamitan dengan siapapun. Jared pergi hanya dengan membawa ransel seperti biasanya ketika dia berangkat bekerja. Cuma ada beberapa lembar pakaian di dalam benda tersebut. Jared bukan tipe pria yang bakal mau repot mengurusi penampilan, baginya yang terpenting tubuhnya bersih, rambutnya pun selalu kelewat panjang untuk bercukur.Sampai Jared pergi kemarin, paman serta bibinya juga tidak tahu jika dia sudah diusir dari bengkel Norton dan sedang jadi pengangguran. Meskipun kemarin Josephine mengatakan bahwa ayahnya ingin dia bekerja lagi, tapi J
Jared segera kembali memakai celana panjangnya untk menghampiri gadis muda yang sedang merintih kesakitan di atas rumput. "Maaf apa kau tidak apa-apa?" Jared tidak tahu dari mana datangnya gadis muda itu. bibirnya meringis kesakitan karena terlempar dari punggung kuda. "Kakiku terkilir." "OH, Tuhan!" Jared segera mengangkat tubuh gadis itu, tidak berat karena masih seperti anak-anak belia. Jared membawanya ke dalam pondok untuk dia periksa. "Bagian mana yang sakit?" Jared melihat gadis itu mulai menangis disertai air mata. "Ini sakit sekali..." dia masih merintih sambil memegangi lututnya. Jared berjongkok untuk memeriksa lebih dekat. "Biar kuperiksa." "Kau tidak bisa!" gadis itu menolak. " Aku memakai celana panjang!" pipinya merona malu. "Apa kau mau aku memanggilkan seseorang?" Jared juga terlihat bingung karena masih baru di tempat ini belum ada sehari. "Kau siapa?" Gadis itu segera menghapus sisa air matanya agar bisa melihat lebih jelas jika pria yang setengah berjong
Pagi hari di tempat baru ternyata juga membuat udara akhir musim gugur semakin sejuk untuk dihirup. Jared baru membuka jendela kamarnya dan sebenarnya pemuda itu sudah langsung tergoda untuk kembali berenang seandainya saja dirinya tidak segera ingat jika telah membuat seorang anak gadis celaka. Hari ini Jared akan mulai bekerja, sebenarnya Jared ingin segera ke istal untuk menengok para kuda, tapi karena ingat Anelies dia jadi harus memastikan kondisinya dulu. Tadi malam Anelies sudah bisa tidur ketika dia tingalkan untuk kembali ke pondok. Jared sengaja pergi ke rumah utama berlari karena hari masih pagi jadi sekalian dia berolah raga. Dia berlari melewati tepian garis hutan ada jalanan berpagar kayu yang melengkung sampi ke sisi samping rumah utama. "Hai Jared!" panggil Carolina "Apa kau mau sarapan anak muda?" Tentu Jared mau dan segera menghampirinya. "Bagaimana dengan Anelies?" "Sepertinya sudah jauh lebih baik, tadi Mateo yang mengangkatnya ke toilet." Mateo adalah salah
"Jared ..!" pekik gadis yang sedang ia himpit ke sudut istal. Tangan rapuhnya mencengkram erat pada pagar tiang pengait kuda, berusaha mencari pegangan apa saja ketika tubuhnya semakin bergoncang-goncang.Jared terus mendesaknya meskipun tau gadis itu sudah sangat kesakitan dan berulang kali memohon agar dirinya berhenti."Kau sakit ...." pekiknya sekali lagi "Oh ...!""Hentikan! kau menyakitiku .... "Tapi Jared tetap tidak bisa berhenti, dia senang melakukannya dan justru semakin terpacu untuk menumbukkan pingulnya lebih keras lagi. Dirinya sangat besar keras dan kejang, sekujur tubuhnya panas seperti api ketika sedang terbakar seperti ini.Sebenarnya Jared sangat membenci kekerasan tapi sisi iblis di dalam dirinya yang lain selalu penasaran bagaiman menyakiti bisa memberi sensasi kepuasan. Jared sudah kecanduan dengan dorongan tersebut dan sudah tidak bisa berhenti mengkonsumsinya sebagai kenikmatan. Tidak perduli sebanyak apapun kapsul yang tel
Jared melihat pintu kamar Anelies yang sedikit terbuka dan sudah berniat mengurungkan niatnya karena dia pikir mungkin gadis itu sedang tidur."Jared apa itu kau?""Ya."Tadinya Jared memang hanya berniat untuk menengok Anelies sebentar sampai tiba-tiba gadis itu malah memangilnya."Kemarilah."Jared mendorong pintu kamar Anelies untuk terbuka lebih lebar baru kemudian dia ikut masuk."Apa kau sudah lebih baik?" tanya jared pada Anelies yang baru saja menutup buku tulis di pangkuannya."Ya, karena kau yang mengurusku." Anelies memperhatikan pemuda tampan bermata coklat yang kali ini sedang berdiri di hadapannya. Rambut Jared masih agak basah sepertinya baru kembali mandi.Anelies tersenyum kemudian memberi isyarat pada Jared agar lebih mendekat.Jared ikut duduk di tepi ranjang kemudian menyentuh kaki Anelies yang ditutup mengunakan selimut."Aku sudah bisa berjalan sendiri tapi pelan-pelan."Anelies memili