Share

Fakta Baru

"Emmm, kalau begitu. Ibu sekarang tunggu disini sebentar ya, saya bersihkan ruangan Bapak dahulu, di dalam berantakan sekali Bu. Kebetulan tadi juga belum dibersihkan oleh cleaning servicenya."

 

Kenapa dia sepertinya takut aku masuk kedalam? Pasti ada sesuatu yang tidak beres nih, sehingga dia overprotective sekali pada ruangan bos nya itu.

 

"Sepertinya kamu tak memperbolehkan aku masuk kedalam, memangnya ada apa di dalam sana?" Mataku kali ini kualihkan pada gadis itu, sambil bersedekap, "kamu tahu nggak sih, siapa aku?" geramku.

 

"Tahu, Bu. Tapi Bapak berpesan pada saya agar tak sembarang orang bisa masuk ke dalam. Apalagi kemarin ada meeting di ruangan ini, jadi masih sangat berantakan Bu," katanya sambil menunduk.

 

"Siapa yang berani mengadakan meeting di ruang kerja big bos? Dan bukannya kemarin suamiku ke luar kota seharian? Aku pemilik sah perusahaan ini, jadi tak perlu meminta ijin siapapun untuk masuk kesini. Dan ingat aku bisa dengan mudahnya memberhentikan karyawan yang membuatku tidak nyaman disini," Aku pun membuka handle pintu yang tidak terkunci itu, "oh iya siapa namamu?" tanyaku.

 

"Saya Linda, Bu," jawabnya.

 

"Linda, nama yang cantik sekali. Jangan khawatir aku tak akan memecatmu, justru aku mengapresiasi pekerjaanmu yang sangat patuh pada bosmu. Sudah sana lanjutkan lagi pekerjaanmu. Dan tolong panggilkan cleaning service untukku. Oh, iya satu lagi, jangan coba mengadu pada bosmu ya, atau akan kupecat kamu secara tidak hormat, dan bisa ku pastikan tak akan ada perusahaan lain yang mau menerimamu lagi!"  

 

"Baik, Bu," jawabnya.

 

Ruangan ini tidaklah berantakan seperti yang dikatakan Linda tadi, malah terlihat sangat rapi dan wangi. Aku tahu memang Mas Chandra sangat cinta dengan kebersihan.

 

Kuamati meja kerja Mas Chandra, sama rapi dan beraturan, namun ada sebuah bingkai foto kecil diatas meja yang membuatku tertegun. Betapa tidak, disana terlihat  foto Mas Chandra dan Raisa sedang berpelukan mesra. Oh, jadi ini toh yang disembunyikan Linda dariku. Benar-benar keterlaluan suamiku itu, sudah hidup numpang tak tahu diri pula, amit-amit deh. 

 

Kemudian kubuka laci-laci pada meja kerjanya, sangat mengejutkan sekali. Aku menemukan beberapa alat kontrasepsi pria dewasa disana, untuk apa Mas Chandra menyimpan banyak barang ini?

 

Lebih baik aku minta keterangan dari Linda, segera kupanggil Linda melalui telepon kantor. Tak sampai satu menit, Linda sudah duduk dihadapanku.

 

"Apa yang bisa saya bantu, Bu?" tanyanya sambil menunduk.

 

Kulihat sepertinya dia ketakutan menghadapiku, pasti dia tahu banyak tentang perselingkuhan Mas Chandra. Akan kubuat kamu jadi tangan kananku, Linda.

 

Saat aku mengayunkan kakiku di bawah meja kerja,  sepertinya kakiku itu menyandung sesuatu. Aku pun langsung melihatnya di kolong meja, oh ternyata kakiku menyandung tempat sampah kecil hingga roboh dan membuat isinya berantakan. Betapa terkejut aku saat melihat sampah yang berserakan disana, banyak alat kontrasepsi laki laki bekas pakai dan juga tisu-tisu kotor bekas mengelap cairan yang berwarna kekuningan.

 

Astaghfirullahaladzim, apa lagi ini ya Allah? Aku jadi ragu jika Mas Chandra hanya bermain api dengan Raisa saja. Bukannya suudzon, namun siapa lago yang berani menaruh sampah itu disini selain pemilik ruangan ini? Bisa jadi selama ini dia telah melakukan perbuatan zina dengan banyak wanita, ah b***hnya aku selama ini, hingga begitu mudah dibohonginya. Jijik aku pun segera pergi dari sana dan pindah ke sofa. 

 

"Lin, sini duduknya. Disana jijik aku lihat sampah dibawah meja itu," ucapku.

 

Linda pun duduk disampingku, dan masih menundukkan wajahnya.

 

"Kamu tadi  ngabarin Pak Chandra atau tidak?"

 

"Tidak, Bu. Seperti yang Ibu minta tadi," ucapnya.

 

"Bisa dipercaya apa tidak omongmu itu? Karena kalau kamu berbohong pun percuma sih," kataku lagi.

 

"Saya tidak bohong, Bu," 

 

"Hemmm, okelah kali ini aku percaya pada semua omonganmu itu. Ngomong-ngomong sudah berapa lama kamu bekerja disini?" 

 

"Sudah sekitar dua tahun, Bu," jawabnya.

 

"Berarti kamu tahu banyak dong tentang suamiku?" kataku to the point.

 

Linda hanya diam saja sambil memainkan jemarinya.

 

"Nggak usah khawatir, rahasia kamu terjamin dalam genggamanku, dan kupastikan tak akan ada yang mengetahuinya. Kamu pasti tahu kenapa banyak sekali alat kontrasepsi di ruangan ini?"

 

"Saya tidak tahu, Bu,"

 

"Begini saja deh, aku akan memberikan penawaran untukmu. Jika kamu mau aku akan menjadikanmu tangan kananku disini, maka aku akan menaikkan gajimu dua kali lipat. Tugasmu hanya melaporkan apa yang dilakukan Pak Chandra selama di kantor. Tapi jika kamu tak mau, aku akan memecatmu sekarang juga. Bagaimana? Jawab sekarang!" kataku memberi penawaran.

 

"Iya Bu, saya bersedia dan akan berkata yang sejujurnya. Tapi beneran kan Bu, gaji saya naik jadi dua kali lipat?"

 

"Jadi kamu meragukan wewenangku di perusahaan ini? Asal kamu tahu, aku adalah pewaris tunggal perusahaan ini, dan bos mu itu cuma orang kepercayaanku saja disini, namun dia berstatus suamiku saat berada di rumah. Dengan wewenangku apa saja yang kumau bisa kudapatkan," ujarku enteng.

 

"Maafkan saya, Bu. Pak Chandra memang meminta saya mengontrol siapa saja yang masuk kesini. Dan Pak Chandra sering memasukkan wanita kesini, Bu."

 

Benar sekali dugaanku tadi, separah itukah kelakuanmu dibelakangku Mas.

 

"Jadi kamu tahu juga tentang Foto wanita dimeja itu?" tanyaku sambil menunjuk ke arah meja.

 

"Iya, Bu. Itu adalah Raisa salah satu kekasih Pak Chandra."

 

"Kekasih? Kenapa kamu bilang begitu? Lalu wanita-wanita yang lain itu apa?" 

 

"Itu hanya kesimpulan saya sendiri sih, Bu. Karena Raisa sering sekali kemari, tapi kalau wanita lain, biasanya cuma satu kali saja."

 

"Seberapa sering Pak Chandra memasukkan wanita kesini?"

 

"Tak tentu, Bu. Biasanya satu minggu dua kali."

 

"Apa semua karyawan disini tahu tentang semua ini?"

 

"Ya kami semua tahu, Bu. Namun siapa yang berani menegur seorang bos. Jadi kami hanya diam saja, dan tetap kerja seperti biasa."

 

Benar benar keterlaluan kamu, Mas. Aku jadi takut kalau-kalau suamiku itu terkena penyakit kelamin, karena seringnya bergonta-ganti pasangan.

 

"Oke, aku rasa sudah cukup dan aku percaya dengan apa yang baru saja kamu ceritakan. Mulai hari ini kamu harus memberikan setiap info yang kuminta. Sekarang kembalilah bekerja, dan katakan pada semua manager, untuk menemuiku di ruang rapat satu jam dari sekarang. Silahkan kamu boleh keluar."

 

"Terima kasih banyak, Bu."

 

Saat Linda berdiri, maka sempat kulihat seragam kerjanya yang terlalu rendah itu.

 

"Oh iya, Lin. Kenapa kamu berpenampilan seperti ini? Dandananmu tak mencerminkan seorang wanita baik-baik," kataku lagi.

 

Linda kemudian kembali lagi duduk, kali ini dia menangis.

 

"Eh, kenapa kamu malah menangis?" tanyaku heran.

 

"Saya sebenarnya juga tak nyaman dengan penampilan saya ini, Bu. Tapi ini Pak Chandra yang memintanya, kalau saya tak menuruti keinginanya, beliau akan memecat saya, Bu." 

 

"Haaaaahhh, yang benar? Bentar deh, jangan-jangan kamu juga adalah salah satu dari wanita simpanan suamiku?" 

 

Tak kusangka ternyata Linda mengangguk  sambil masih sesenggukan.

 

"Astaghfirullahaladzim!"  

 

"Maafkan saya, Bu. Pak Chandra memaksa saya dan juga telah merenggut kegadisan ku. Seringkali saat butuh dan tak ada wanita lain, Pak Chandra meminta jatah itu dari saya Bu." katanya.

 

  "Apa kamu juga memperoleh materi dari suamiku? Dan kenapa dia malah memilih untuk menikah dengan Raisa?"

 

"Iya Bu. Pak Chandra memang memberi saya uang saat selesai. Saya tak tahu Bu tentang hal itu. Maafkan saya sekali lagi, Bu. Mulai sekarang tak akan lagi saya melakukan hal itu. Saya berjanji Bu."

 

Pusing dan jijik sekali aku mendengar setiap perkataan Linda tentang suamiku itu. Kali ini aku tak akan marah pada Linda, karena sudah melayani kemauan suamiku, karena menurutku dia bisa memberi informasi lebih nantinya.

 

"Oke sekarang kamu boleh pergi. Jangan lupa pesanku tadi ya."

 

"Baik, Bu. Terima kasih banyak. Mulai sekarang saya akan setia pada Ibu, sebagai penebus dosa juga karena telah bermain api selama ini," katanya kemudian pergi meninggalkanku.

 

Perselingkuhan yang dilakukan Mas Chandra telah berjalan lebih dari setahun, dan selama itu pula kami sering melakukan hubungan suami istri, dan dia pun melakukan pula dengan banyak wanita berbeda, aku jadi takut kalau dia menularkan penyakit penyakit tertentu padaku. Berarti aku harus secepatnya ke dokter sebelum terlambat.

 

 

 

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Gila mendiang bokapnya parah amat dlm menilai org. Org kayak gitu dijadiin suami buat anaknya astaga
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Waduh kok serem ya, apa jangan2 si candra itu hiper sex
goodnovel comment avatar
Dyah Subadiyah
pak candra...hhhh...mentolo tak kruwes2...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status