Share

2

#KETIKA_ISTRIKU_TAK_LAGI_CEREWET

#2

Aku berjalan menuju kantin dengan perasaan kacau, entah bagaimana aku menggambarkan keadaan hatiku saat ini. Mengapa Nia bisa berusaha drastis seperti ini.

Apa lebih baik aku mengajaknya jalan-jalan? atau membelikannya baju agar ia bisa lebih bahagia? Namun, itu pasti akan banyak menghabiskan pengeluaran. Tidak, tidak! bukan ide yang bagus.

"Mas, sore ini kita jalan kan?" tanya Widya, wanita yang selama ini menjadi penghibur di kala hatiku bosan pada Nia.

Aku terkejut karena ia tiba-tiba datang di hadapanku. Biasanya, aku selalu mengajaknya ke kantin setiap hari. Namun, hari ini aku lalai menjemputnya karena pikiranku terhadap Nia.

Wanita cantik di hadapanku itu duduk dan menghilangkan kaki jenjangnya, sungguh indah ciptaan Tuhan ini dan hebatnya ia mau menerimaku meski aku telah memiliki seorang istri.

"Kayaknya aku harus pulang cepat sore ini," tolakku pada Widya.

Hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Menolak keinginan Widya, karena Widya memiliki sifat yang sangat berbanding terbalik dari istriku.

Widya tak pernah menuntut apapun, bahkan ia selalu diam dan tak pernah meminta apapun padaku hingga aku sendiri yang berinisiatif membelikannya.

"Mbak Nia sakit?" tanya Widya menghawatirkan istriku.

Kurang apa Widya ini, ia sudah cantik, pengertian, tidak banyak menuntut dan sekarang ia juga mengkhawatirkan kondisi istriku.

Itulah mengapa, aku berniat menjadikan ia sebagai pengganti Nia nantinya. Aah, tapi entah mengapa hari ini hatiku tiba-tiba saja merasa ragu.

"Engga kok, cuma dia nyuruh beliin makanan aja," dustaku.

Widya tersenyum seraya mengusap dada bidangku, ia meraih kerah baju milikku seraya menggigit bibirnya. Hingga aku merasa ia benar-benar menggoda.

"Yakin Mas, kita gak jadi pergi?" godanya.

Aku yang hampir menahan nafas sepanjang menatapnya akhirnya tak kuasa menolak keinginan gadis cantik itu.

"Iya Sayang, kita pergi kok. Lagian, beli makanan kan bisa nanti kalo pulang. Iya kan," ucapku mendustai diriku sendiri.

Widya melepas tangannya di kerah bajuku kemudian dengan manja ia mengambil kentang goreng di depanku kemudian memakannya.

"Siapa sih yang bisa nolak kamu Sayang?" lirihku.

Ia menoleh lalu tersenyum, bahkan ia mengedipkan mata hingga aku merasa begitu beruntung memiliki wanita ini.

Aku kembali sibuk dengan Widya hingga tak sempat memikirkan tentang Nia, istriku. 

______

"Assalamualaikum," sapaku ketika baru saja sampai di depan rumah.

Nia membuka pintu dengan wajah yang sepertinya sudah menahan kantuk sedari tadi. Aku yakin, ia akan mulai ngomel seperti biasa.

"Kerjaan banyak banget hari ini, capek!" ucapku sebelum Nia bertanya.

Namun, Nia berjalan melewatiku dan membuatka aku secangkir kopi panas. Ia bahkan tak menanyakan mengapa aku begitu pulang larut malam.

"Makanan udah aku hangatkan, aku tidur duluan ya," pamitnya.

Hanya kata-kata itu yang terucap dari mulutnya. Sungguh, aku benar-benar tak mengerti mengapa ia bisa bersikap sedingin ini padaku.

Apakah ada pria yang sudah membuatnya nyaman? hingga ia bersikap seperti ini padaku? kurang ajar sekali dia berani menduakan aku!

Tidak bisa di biarkan, aku harus menyelidiki nya. Aku bergegas mandi dan membersihkan diriku, sebelum akhirnya aku mencari ponsel milik istriku.

Tak ada yang mencurigakan, semua chatt di ponselnya hanya berasal dari grup keluarga. Lalu, apa yang membuat istriku berubah?

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
dicereweti marah didiemi malah bingung
goodnovel comment avatar
Yuni Riana
Ngaca donk
goodnovel comment avatar
Mustika Dyah S
Dikarenakan Istri sdh&lg jenuh ,bosan&jijik+dendam melanda Kalbu d relung yg amat dalam Jiwa~Raga,Jasmani~Rohani&Dunia~Akhirat !!!.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status