Share

Sidang Pertama

BAB 80

Aku terdiam mendengarnya. Benarkah itu semua? Ah, ingin rasanya aku tidak mempercayai semua itu, tapi kenyataaannya seperti itu. 

"Jadi, kamu mau menambah Ibu kandungmu sendiri sebagai pelaku?" 

"Tidak bisa dibilang juga, pasti akan ditambah," sahut Kafka. 

Kami membahas ini sampai hampir dua jam. Aku senang dengan karakfer Fajar yang tampak biasa saja, tidak terlalu aneh menyikapi hal ini. 

"Belum mau pulang? Ini udah malam."

Bu Sari sampai menggedor kamarku. Menyuruh Fajar pulang. 

"Oke." Fajar melirik jam tangannya, kemudian menganggukkan kepala. "Pulang dulu. Udah malam ternyata. Gak nyangka aja. Apalagi Kafka hadir teman ngobrol yang enak banget."

Kalau tidak ada Bang Tirta, Kafka memang berubah menjadi manusia yang lumayan pintar. Aku menganggukkan kepala, setuju dengan perkataan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status