Share

Kejutan di Ambang Pintu

“Apa-apaan sih kamu! Lepaskan!” Alya sengaja meninggikan suaranya, dia yakin kalau para pelayan belum tidur akan mendengar suaranya.

Tepat dugaannya, Benny langsung melepaskannya. Sekilas Alya menoleh ke belakang, melihat pria itu yang tengah mencecap kopinya kembali. Alya mengumpat sejenak kemudian buru-buru melangkah menuju lantai dua sebelum pria ini berbuat macam-macam lagi.

“Kenapa lama sekali bikin kopinya hah!” bentak Andrew begitu Alya sudah ada di dekatnya. Rasanya Alya mau menangis saja. Seharusnya, dia mengadu dengan Andrew. Meminta perlindunganya sebagai suami, tapi itu adalah hal yang mustahil. Bukannya melindungi justru mungkin saja pria itu hanya akan menertawakan bahkan lebih parah mencacinya.

Akhirnya setelah meletakan kopi, dia pun langsung melesat menuju kamarnya. Air matanya tumpah ruah di sana. Untuk kesekian kalinya dia menyesali dirinya yang tidak bisa mempertahankan martabatnya. Dia sangat membenci kecantikannya ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status