Share

Panggilan Leo untuk Andrew

“Kok melamun Alya, ayo,” ajak pria itu lembut sambil menggandeng tangannya. Alya tentu dengan senang hati menyambut tangannya dan mereka berjalan keluar dari kamar itu layaknya pasangan yang habis bulan madu.

Mereka sarapan terlebih dahulu, baru kemudian berkutat dalam perjalanan yang cukup jauh. Dua jam perjalanan. Untung saja, hari masih sekitar pukul enam dan prakiraan sampai ibu kota mungkin sekitar pukul sembilan atau bahkan sepuluh, mengingat betapa macetnya jalanan di pagi hari.

Sepanjang perjalanan, Alya sesekali mencuri pandang ke wajah keras Andrew. Entahlah, semakin lama semakin teduh saja wajah Andrew. Meski kesan garang masih ada, tetapi Alya suka memandangnya dengan wajah seperti ini.

“Kenapa kamu liatin saya seperti itu?” celetuk Andrew. Alya merasa tidak perlu salah tingkah lagi, apalagi setelah kejadian semalam.

“Aku ganteng ya?” imbuhnya yang membuat Alya meringis. Pria ini bisa narsis juga ternyata.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status