Joseph meraih gelas berisi teh untuk di minum, Agar ia bisa berpikir tenang hari ini akan berita yang cukup mengejutkan jantungnya. Sedangkan James Arthur dan Bella Saphira tidak menyentuh minuman tersebut."Aku dan Bella Saphira harus keluar sebentar," pamit James Arthur yang ingin berbicara berdua dengan Bella Saphira di luar.Joseph mengaggukkan kepalanya yang menandakan ia setuju."Ehhh... tehnya di minum dulu," sahut Ella yang tidak terima rencananya gagal.Untuk menghargai Ella yang sudah susah payah membuatkan teh, James Arhur meminumnya sedikit. Sedangkan Bella Saphira tidak ada niat untuk minum teh sama sekali.Kedua mata Ella menatapi Bella Saphira dengan tatapan kesal, Tapi hanya bisa mendengus kesal di dalam hati.Di dalam mobil, James Arthur masih memasang senyuman palsu."Aku akan membagikan undangan di sekitar sini jadi aku turunkan kamu di depan toko bridal," ucap James Arthur yang memperlihatkan berapa kertas undangan pernikahan di depan mata Bella Saphira.Bella Saph
James Arthur tertawa ngakak akan kemarahan ibunya di balik ponsel."Aku tidak menikahi Bella Saphira, Melainkan menikah dengan Cintya yang merupakan adik dari Bella Saphira. Masa mom tidak membaca pesan yang aku kirim tadi," jelas James Arthur yang masih tertawa terkikih akan kepanikan sang ibu.Anne Arthur mendengus kesal akan sikap James Arthur yang di anggap bercanda di waktu tidak tepat."Bagaimana aku bisa baca, Ayahmu langsung kena serangan jantung. Untung saja tertolong," balas Anne Arthur yang mengoceh berapa kali akan kebodohan James Arthur yang hampir saja membunuh Deep jika tidak di selamatkan dalam waktu cepat."APAAA..." pekik James Arthur terkejut bukan main. Ia tidak percaya ayahnya akan kena serangan jantung lagi, Padahal selama ini selalu sehat-sehat."Ini salahmu," balas Anne Arthur yang mendengus kesal kesekian kalinya dan menjauhkan ponsel dari telingannya. Daripada ia tuli akan suara teriakkan James Arthur."Lalu bagaimana keandaan Dad," tanya James Arthur dengan
"Aku akan menikah, jadi harus fokus menjadi istri yang baik untuk suami dan anak-anak di masa depan. Sehingga aku tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini lagi," jelas Bella Saphira jujur dengan niat baiknya untuk berhenti bekerja di klub malam Norm.Erick hanya bisa menghela nafas panjang atas keputusan Bella Saphira yang sudah bulat. Walau ia sangat sedih untuk melepaskan kepergian Bella Saphira yang menjadi primadona di klub malam.Melihat wajah sedih Erick yang begitu tulus tanpa di buat-buat, Bella Saphira hanya bisa mengulum senyuman manis. Lalu mengambil inisiatif untuk menghibur Erick yang merupakan pria tua yang kesepian."Kapan-kapan aku akan bekerja kembali padamu, Semoga saat itu masih ada lowongan kerja untuk aku?" ucsp Bella Saphira yang menghibur Erick.Erick mendongakkan kepalanya. Kedua matanya menatapi Bella Saphira dengan tatapan berharap besar."Tentu saja selalu ada lowongan pekerjaan, Pintu klub malam ini akan selalu terbuka lebar untukmu. Datang saja sesuka hatimu,
"Aku sudah berhenti kerja di klub malam," ucap Bella Saphira yang memberitaukan kabar bahagia kepada James Arthur.James Arthur terdiam sesat. Ia sungguh di kagetkan oleh keputusan Bella Saphira yang mendadak dan di anggap dapat merugikan dirinya.Melihat tidak ada reaksi dari James Arthur yang sejak tadi diam, Bella Saphira mengurai pelukkan dengan menatapi wajah tampan James Arthur dengan tatapan menyelidik."Kau kenapa?" tanya Bella Saphira yang melihat ketidak senangan di wajah James Arthur setelah ia mengatakan berhenti berkerja di klub malam Norm.James Arthur memperlihatkan senyuman lembut. Ia menempelkan dahinya ke dahi Bella Saphira."Aku kaget sampai syock, Tepatnya sungguh tidak percaya atas apa yang kamu katakan barusan. Aku pikir kamu akan terus melakukan pekerjaan di klub malam Norm setelah kita menikah," dusta James Arthur yang berusaha menyembunyikan kemarahan di dalam hatinya atas keputusan Bella Saphira yang di anggap sebagai tindakkan gegabah.Bella Saphira memperli
"Mungkin patah hati atau kena kuasa alam," balas salah satu bodyguard dengan santainya sembari menjalankan pion catur di atas papan catur hitam.Robert Randolph menghela nafas panjang."Patah hati?" gumam Robert Randolph yang masih kaget bagian ini. Ia tidak percaya ada wanita yang berani menolak William Randolph yang menjadi penerusnya. Walau tampang William Randolph tidak mendukung sama sekali."Hmmmm," gumam Robert Randolph dengan kedua mata menatapi langkah yang akan di ambil untuk melawan pion catur hitam."Siapa tahukan," balas bodyguard itu yang masih saja asal nebak sampai terkekeh renyah melihat kemenangan ada di depan mata."Aku yakin kena kuasa alam dan sekarang sudah keluar setengah," timpal seorang bodyguard yang memberikan pendapat. Hingga semua bodyguard tertawa bersamaan termasuk dengan Robert Randolph yang senang anaknya pulang awal dan tidak bermabuk-mabukkan di klub malam dengan bermain jalang.Di dalam kamar, William Randolph muntah berapa kali untuk mengeluarkan i
"Iya bu bos," canda James Arthur yang masih mengerjain Bella Saphira.Bella Saphira yang masih kesal dengan tingkah James Arthur yang terlihat tidak serius, Ia mencubit James Arthur untuk kesekian kalinya lagi."Duh kejamnya dirimu," ucap James Arthur lirih dengan mengemudikan mobilnya ke arah jalan menuju rumah Bella Saphira.Sesampai di depan rumah, Bella Saphira menatapi James Arthur dengan tatapan lembut."Jangan lupa besok," ucap Bella Saphira yang mengingatkan James Arthur."Iya," balas James Arthur yang langsung mengecup bibir Bella Saphira sebagai tanda selamat malam.Bella Saphira membalas kecupan di bibir James Arthur lebih dari sekedar ciuman biasa. Keduanya semakin memanas di dalam mobil dengan kedua tangan saling menyentuh area privasi satu sama lain.Sebelum James Arthur lanjut ke arah yang semakin jauh, Sebuah cahaya mobil menganggu kegiatan mereka berdua di dalam mobil.Bella Saphira dan James Arthur melihat ke arah cahaya tersebut. Keduaya terkejut secara bersamaan ka
"Kamu di dalam sini dulu untuk sementara," nasehat Ella demi kebaikkan Cintya. Daripada Cintya mengagalkan semua rencana yang ada.Cintya mengangguk paham, Karena ia juga tahu maksud Ella yang meminta dirinya di dalam kamar untuk sementara waktu.Bella Saphira yang sudah selesai dengan make up. Ia berjalan keluar dari dalam kamar dan bersiap untuk pergi ke gereja untuk pemberkatan pernikahan dirinya dengan James Arthur.Joseph yang menjadi wali dari Bella Saphira, Ia menatapi Bella Saphira dengan tatapan rumit. Sedangkan Ella mendengus kesal dengan menunjukkan ketidak senangannya."Kau ini kenapa seperti itu?" tegur Joseph akan sikap Ella yang di anggap tidak sopan sama sekali di hari yang berbahagia.Ella melihat ke arah Joseph dengan tatapan kesal."Aku hanya sedang kesal saja, Apa dia tidak tahu utang keluarga kita sudah berapa banyak. Tapi main dengan nikah saja dan tidak mau menanggung utang bersama-sama," desis Ella dengen celotehannya.Hal inilah yang paling di benci oleh Bell
Joseph melihat sikap Cintya yang ragu untuk mengambil keputusan. Seketika emosinya kembali menaik mendadak. Ia lebih mementingkan harga diri daripada lapor ke polisi atas penculikkan yang menimpak Bella Saphira. "Tidak perlu berpikir lagi, Cepat gantikan Bella Saphira untuk menikah dengan James Arthur atau kita sekeluarga akan malu. Belum lagi sampai di rekam dan di sebarkan oleh para tamu bahwa pegantin pria di tinggalkan di hari pernikahan oleh Bella Saphira dan wajah ini mau taruh di mana?" seru Joseph dengan wajah marahnya untuk mendesak Cintya untuk menuruti apa yang ia katakan barusan. Cintya berpura-pura melihat ke arah ibu tiri dengan meminta bantuan agar bisa memainkan peran dengan baik. Seakan tahu apa yang di maksud oleh Cintya melalui tatapan mata, Ella bergegas untuk bersuara daripada semua kejahatan terbongkar. "Dengarkan apa kata ayahmu," pinta Ella berpura-pura memohon dan tidak berdaya. Cintya berpura-pura menampakkan wajah sedihnya. Di dalam hati ia tertawa terba