Share

Penghakiman

   Hari yang ku tunggu akhirnya tiba, putra mahkota meminta ku untuk menemuinya di istananya sendiri. Saat memasuki ruangan itu aku bisa melihat kalau putra mahkota menunjukkan minat yang cukup besar untuk menemui ku. Bukan kah ini cukup aneh? saat bertemu sebelumnya dengan paman ia bahkan tak memedulikan ku.

"Saya memberi salam pada-", Salam yang ku ucapkan belum selesai tapi putra mahkota segera menghentikannya dan meminta ku untuk langsung duduk saja.

"Jadi kenapa kakak ingin bertemu dengan ku? apa ini ada hubungannya dengan pertemuan sebelumnya?", tanya nya antusias pada ku.

Kakak? rasanya sangat canggung tiba-tiba dipanggil dengan "kakak" padahal hubungan kami berdua sangat canggung.

"itu benar yang mulia, maksud saya..", aku tak bisa melanjutkan kata-kata ku ketika menyadari muka putra mahkota berubah masam.

"apakah ada yang salah yang mulia?", tanya ku kepadanya.

"padahal dulu saat hanya bertemu berdua kakak selalu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status