Share

Bab 159. Permintaan Maaf

Aku, Karl, dan bahkan penyihir yang membawa kami berteleportasi hanya tetap diam membatu di posisi kami. Bahkan tanganku masih dipegang oleh Karl karena kami dikejutkan oleh suguhan drama yang mencengangkan sampai-sampai lupa untuk bergerak dan bernapas.

“Tidak! Aku mohon Yang Mulia!! Ampuni aku ... Aku akan berbuat apa pun ... Semua yang Yang Mulia minta...!! Tidak!” teriak Rissa dengan histeris sambil berlutut.

Akan tetapi, Raja Edgar sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan. Tangannya bahkan sudah ia letakkan di sarung pedangnya karena merasa geram. Pertahanan dirinya yang dipaksa untuk tidak memisahkan mata pedang itu dari sarungnya, membuat pedang yang tersangkut di pinggangnya itu jadi bergetar.

Ketika Rissa menyadari keberadaanku, ia tidak lagi bisa mengendalikan dirinya. Sebelum aku sadar, ia sudah mengangkat tubuhnya dan berlari ke arahku. Dalam situasi yang singkat itu, aku tahu bahwa Rissa pasti ingin menghempaskan tubuhnya padaku dan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status