Share

Perbuatan Buruk Suamiku

Setelah aku siap dengan baju gamis longgar dan hijab panjang yang terulur menutupi dada, aku pun siap untuk pergi berbelanja, tidak masalah belanja sendirian. Karena hal itu sudah sering aku lakukan, sejak masih kuliah dulu.

Aku pun berpamitan dulu dengan Bi Inah.

"Bi Inah, saya mau keluar belanja dulu ya."

"Iya Mbak Nandini, hati-hati ya, Mba," sahut Bi Inah yang masih sibuk dengan cucian yang numpuk.

"Iya, Bi'. Makasih ya."

"Saya berangkat dulu ya, Bi, assalamualaikum."

"Iya, Mbak. Wa'alaikumussalam."

Aku bergegas ke luar rumah, sembari menunggu sopir grab carnya datang, supir yang sama dengan yang kemarin. Ya, Mas Aditia, entah dari kemarin kenapa bisa selalu menemukan sopir yang sama, padahal biasanya tidak pernah seperti ini.

"Mungkin karena Mas Aditia lagi berada di dekat sini," pikirku.

"Mbak Nandini," sapa Mas Aditia. 

"Iya Mas, Adi," sapaku

"Mau ke mana nih Mbak?" tanya Mas Aditia.

"Kan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status