Share

Mengetahui Kebenaran

Hatiku sedih, hatiku pilu, ya itulah yang aku rasakan. Lagi-lagi aku merasakannya.

Mas Aditia yang tadinya mengambil mobilnya pun kini menghampiriku.

"Mba Nandini. Mari masuk ke mobil, saya sudah siap mengantar Mbak Nandini sampai rumah dengan selamat," ujar Mas Aditia sembari melempar senyum ke arahku yang sedari tadi berdiri di pinggir jalan. Sudah seperti orang yang menunggu angkutan umum saja aku ini.

"Iya, Mas," jawabku langsung masuk ke mobil, karena di luar begitu panas. Hatiku juga sedang memanas, makin terasa panas jadinya.

"Mau langsung diantar pulang ke rumah Mas Nando?" tanya Mas Aditia sembari menoleh kearahku yang tengah duduk di belakang.

"Iya, Mas. Saya tidak ingin pergi ke mana-mana lagi," ucapku dengan wajah datar.

"Maaf, Mbak. Boleh tanya sesuatu?"

"Iya, mau tanya perihal apa, Mas?"

"Mengenai Mas Nando." Hal itu sontak membuatku kaget, apa yang ingin ditanyakan oleh pria ini.

"Iya, silakan, Mas. Saya t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status