Sudah dua hari belakangan ini Hardin akhirnya bisa bernafas lega.
Tiga hari yang lalu akhirnya Angel bersedia untuk di ajak bernegosiasi oleh pihak keluarga besar Hardin dan keluarga Ustadz Maulana.
Pertemuan itu dilakukan secara tertutup tanpa ada satupun awak media yang tahu. Awalnya Angel menolak untuk menyetujui permintaan pihak keluarga agar dia mengadakan jumpa pers dan melakukan klarifikasi mengenai hubungannya dengan Hardin. Tapi setelah Opah mengiming-iminginya dengan sejumlah uang yang nilainya bisa dibilang fantastis, akhirnya Angelpun setuju. Angel diminta menandatangani surat perjanjian di atas materai bahwa dia tidak akan lagi mengganggu kehidupan Hardin setelah klarifikasinya di media selesai dan memulihkan nama baik Hardin seperti semula.
Masalah itu akhirnya pun ditutup.
H
Hari ini Hardin baru saja mendapat telepon dari pihak rumah sakit tempat Katrina di rawat ketika dia keguguran.Dokter Yasmin, selaku dokter spesialis kandungan di rumah sakit Santosa Bandung, meminta Hardin menemuinya di rumah sakit hari ini. Hasil CT Scan dan USG rahim Katrina sudah keluar.Dari hasil penjelasan Dokter Yasmin, kemungkinan Katrina bisa hamil kembali sangatlah kecil."Septate uterus adalah kelainan bentuk rahim yang menyebabkan bagian dalam rahim wanita terbagi menjadi dua jalur oleh lapisan dinding otot atau selaput jaringan ikat fibrosa atau septum. Septum dapat membagi rahim hanya sebagian atau seluruhnya. Jaringan tersebut juga dapat menebal dan menipis. Jaringan septum yang berserat dan tidak memiliki suplai darah akan menghalangi plas
Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah peribahasa paling tepat yang menggambarkan kondisi Reyhan saat ini.Setelah hari ini dia mengalami tragedi naas dimana seluruh uangnya yang tersisa di dalam dompet raib tanpa bekas. Dan alasannya justru karena dia hendak menolong seorang ibu-ibu yang kecopetan.Tapi untung tak dapat diraih sial tak dapat di cegah, niat baiknya itu justru berbuah pahit.Saai itu, dia telat datang untuk jadwal interview, hingga akhirnya dia pulang berjalan kaki. Menahan haus, menahan lapar, terlebih menahan kecewa. Meski ini bukan hal yang aneh baginya, tapi dia hanya sedih karena malam ini dia tidak bisa membelikan makanan apapun untuk dimakan di rumah bersama sang adik dan keponakannya.
Yumna badannya panas sekali, bahkan setelah semalaman diberi obat penurun panas, tapi panasnya tidak reda juga. Akhirnya, Katrina memutuskan untuk membawa Yumna ke Klinik khusus Anak dan Balita di daerah Cicadas.Katrina pergi di antar Pak Budiman dan Bi Lisa.Untung pagi ini klinik sedang sepi, jadi Yumna tidak harus menunggu lama untuk mendapat penanganan."Sepertinya ini pengaruh karena Yumna baru mau tumbuh gigi. Gusinya terlihat agak matang warnanya. Ini sih hal yang biasa Bu, balita seusia Yumna itu memang masih sangat rentan terserang demam, sebab dia masih dalam masa pertumbuhan. Jadi Ibu tidak perlu khawatir," jelas Dokter Sandra.Dan penjelasan itu membuat Katrina bisa sedikit lebi
Malam ini suasana makan malam di meja makan terasa hening. Tak ada satupun yang bicara. Omah, Opah, Hardin dan Katrina, mereka sibuk dengan makanan mereka sendiri, terlebih mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.Hardin sudah mengatakan perihal keadaan Katrina kepada Omah dan Opah bahwa Katrina memiliki kelainan pada bentuk rahimnya yang membuatnya kesulitan untuk hamil dan seandainyapun dia kembali hamil hal itu justru akan berakibat buruk bagi kesehatan Katrina sendiri. Dan hal itu jelas membuat Omah dan Opah sangat terpukul. Omahpun menyarankan agar Hardin tidak memberitahukan masalah ini pada Katrina terlebih dahulu. Omah hanya mengkhawatirkan kondisi psikologis menantu kesayangannya itu. Biarkan Katrina merasa lebih tenang setelah cobaan demi cobaan terjadi menimpanya akhir-akhir ini. Omah hanya tidak ingin Katrina terus-menerus dirundung kesedihan. Hardinpun menurut apa ya
Hardin sudah berulang kali mencoba untuk menghubungi Reyhan tapi nomor laki-laki itu tidak aktif-aktif. Membuatnya sedikit mengkhawatirkan kondisi Reyhan. Apalagi setelah Katrina menceritakan perihal kehidupan Reyhan dan adiknya saat ini. Reyhan yang sampai menggadaikan mobilnya demi memenuhi kebutuhan hidup mereka dan juga membiayai pengobatan keponakannya. Hardin sungguh merasa bersalah.Hingga akhirnya mau tak mau Hardinpun memutuskan untuk mendatangi sendiri Reyhan ke kontrakannya di daerah Cicadas. Sebenarnya berat, tapi mau bagaimana lagi, dia harus bertanggunga jawab atas kesalahannya sendiri. Terlebih perusahaan memang masih sangat membutuhkan keberadaan Reyhan.Siang itu usai menghadiri rapat penting dengan kliennya di Bandung, Hardin langsung melajukan mobilnya menuju kontrakan Reyhan. Hardin sampai di kontrakan
Tak memerlukan waktu lama, Hardin dan Jodie sudah sampai di tempat yang di katakan oleh Jodie. Sebuah gang kecil dengan nama Gang Belimbing. "Lo mau turun duluan apa nggak? Gue mau cari tempat parkir dulu, mobil nggak bisa masuk ke sana." Hardin memulai percakapan. Diliriknya Jodie melalui kaca spion di atas kepalanya. "Eh tunggu-tunggu, kayaknya kita salah deh, bukan disini," Jodie tampak mengecek kembali layar handphonenya. Hardin berdecak kesal. Dia menjatuhkan tubuhnya ke sandaran jok mobil. "Udah kelewat deh kayaknya. Di samping Mushola, nggak jauh dari gang belimbing. Tuh musholanya dibelakang
Luwi berjalan memasuki rumahnya di mana dia kini mendapati Gibran dan Hardin tengah duduk di karpet lantai di depan Tv.Gibran sedang memperlihatkan hasil karya menggambarnya yang selalu mendapat pujian oleh sang Guru di sekolah kepada Hardin. Laki-laki itu terlihat antusias memperhatikan gambar-gambar hasil karya Gibran. Mulut mungil Gibran terus berkicau.Pandangan Hardin kembali tersita pada Luwi, saat wanita itu berjalan melewatinya menuju dapur.Luwi yang sekarang jelas jauh berbeda dengan Luwi yang dia kenal dahulu. Wanita itu terlihat lebih dewasa dan tubuhnya pun terlihat sedikit lebih berisi, tidak kurus seperti dulu. Dan yang jelas, dia terlihat jauh lebih cantik.Luwi kembali dari
"Biarlah cerita masa lalu kita jadi rahasia kita berdua saja, Luwi." ucap Hardin pada wanita yang kini berada bersamanya di dalam mobil.Saat itu hening langsung menyergap keduanya.Baik Hardin mau pun Luwi tak ada yang bicara.Luwi yang kini hanya terdiam sambil menatap arah jendela yang basah tersiram hujan. Tangannya terkepal meremas ujung pakaiannya. Dadanya kian sesak. Air matanya sudah menggenang memenuhi kelopak matanya.Jangan biarkan air mata ini kembali menetes, ya Allah...Apa salahku? Apa aku ini terlihat sangat hina? Sampai dia begitu tega mengatakan hal itu? Sampai dia berpikir aku akan merusak ruma