Share

Bab 110.

Ayana nenyentak tubuh Dafa, sampai pria itu hampir terbentur pinggiran meja.

Kepalanya menggeleng kuat. "Nggak Mas! aku nggak mau." Aya menolak, ia masih takut dan trauma.

Membayangkan wajah Rama saja sudah membuat ingatannya terputar kembali di masa, ketika Rama memukulnya.

Memberi hukuman, berupa tidak boleh makan dan kurungan di dalam gudang. Tubuh wanita itu bergetar hebat, Dafa pun kian panik.

Ini yang paling Dafa takutkan jika membahas pria itu kembali. "Sayang, stop. Jangan di pukul, aku mohon jangan sakiti diri kamu sendiri!" bentak Dafa mencoba meraih tangan Aya yang sedang memukuli kepalanya.

Tangisan Aya kian histeris, ia seperti meminta ampun. Bahkan ia terus saja mendorong Dafa agar menjauh.

Tak menyerah, Dafa merapatkan tubuhnya pada Aya, menjadikannya tameng agar Aya tak terus menyakiti anggota tubuh yang lain.

Dafa tak ingin anaknya kenapa-napa, biarlah dirinya yang merasakan sakit dari pukulan wanita itu. "Ssstt! Sayang sudah, jangan sakiti diri kamu. ingat ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status