Share

1. Bagian 9

“Benua, kedatanganku kemari bersama Datuk Langit adalah karena......”.

“Aku sudah tahu maksud kedatangan kalian semua, kalian pasti ingin menanyakan tentang pertanda gempa besar yang terjadi beberapa waktu yang lalu.......”

“Benar, kedatangan kami memang ingin menanyakan tentang hal itu Peramal 5 Benua......”. ucap Datuk Langit lagi

“Ah, jangan terlalu berbasa basi seperti itu datuk, panggil saja namaku seperti yang lainnya.......”

“Weleh....weleh, kau memang hebat Benua, tak heran namamu sebagai Peramal 5 Benua tidak diragukan lagi......”.

“Bujul buneng, sudah-sudah, sekarang katakan pada kami Benua, apa sebenarnya arti pertanda dari gempa besar itu, aku sudah tidak sabar untuk mendengarnya......”.

“Memang gempa besar yang terjadi beberapa waktu yang lalu bukan kejadian biasa, tapi nanti saja aku akan menjelaskannya pada kalian, karena kita masih akan kedatangan seorang tamu lagi.....”. ucap Benua lagi hingga membuat semua yang ada ditempat itu saling pandang satu sama lain.

“Siapa.......???”

“Kita tunggu saja..........”. ucap Benua tersenyum.

“Tak perlu menunggu, aku sudah datang......!!”. sebuah suara terdengar dari luar dan sangat mengejutkan semua yang ada ditempat itu, bukan karena munculnya suara tersebut, melainkan kedatangan orang tersebut yang sedikitpun tidak dapat dirasakan kedatangannya oleh semua yang ada ditempat itu, padahal kalau masalah pendengaran yang tajam, kelimanya tentu sudah tidak diragukan lagi. Tapi kini sosok yang kini berada diluar mampu datang tanpa diketahui sedikitpun oleh kelimanya, hal ini yang semakin membuat kelimanya tersenyum, dan hampir bersamaan kelimanya segera bergerak keluar gubuk.

Tapi kelimanya kembali dikejutkan karena tidak seorangpun yang mereka temui diluar gubuk.

“Aku ada disini........”. kembali kelimanya dikejutkan oleh sebuah suara, yang kali ini berasal dari atas kepala mereka, dengan serta merta kelimanya menatap kearah atap gubuk tua tersebut, dan ;

“Raja Penidur.......”. hampir bersamaan kelimanya terdengar menyebutkan sebuah nama dengan wajah berubah, kini dihadapan kelimanya, tampak dengan santainya sesosok tubuh tengah berbaring diatas gubuk tua itu, sungguh mengagumkan, tubuhnya yang begitu gemuk subur, terlihat dengan ringannya berbaring diatas gubuk tua tersebut, dimana menurut perkiraan, jangankan tubuh sebesar itu, mungkin ditimpa ranting pohon sebesar pergelangan tanganpun, atap gubuk itu akan roboh, tapi sekarang justru dibaringi oleh sesosok tubuh yang begitu besar dan subur dengan pakaian yang serba kedodoran, tidak ada tanda-tanda kalau atap gubuk tua itu akan roboh, sungguh mengagumkan ilmu peringan tubuh yang dimiliki oleh kakek tua yang begitu gemuk dan besar itu.

Tapi bagi kelima tokoh persilatan yang ada ditempat itu, hal itu tidak mengejutkan lagi, bahkan kedatangan kakek tua bertubuh subur itu yang sedikitpun tidak dapat diketahui kedatangannya itupun kini tidak mengherankan lagi, karena Raja Penidur adalah salah satu sesepuh dunia persilatan yang tingkat kesaktiannya yang sampai saat ini belum ada yang berhasil menjajakinya apalagi untuk mengalahkannya, walau sangat jarang turun ke rimba persilatan, tapi nama Raja Penidur sudah dianggap sebagai tetua aliran putih yang sangat disegani dan dihormati, tapi bagi tokoh-tokoh aliran hitam, nama Raja Penidur menjadi momok yang sangat menakutkan bagi mereka, bahkan walaupun Raja Penidur tidak berada dihadapan mereka sekalipun, tidak ada seorangpun yang berani mempermainkan nama Raja Penidur.

Bahkan dua dedengkot aliran hitam yang saat itu namanya sangat merajai kejahatan yang terjadi ditanah jawa yang bergelar Raja Iblis Rembulan dan Raja Iblis Gunung Merapi yang juga merupakan suami dari Mak Jonggrang pernah menantang Raja Penidur dalam adu kesaktian, tapi apa yang terjadi, kedua dedengkot aliran hitam itu berhasil dikalahkan oleh Raja Penidur setelah bertarung selama 7 hari 7 malam.

Sejak saat itu kakek bertubuh subur ini memang amat dihormati dan segani keberadaannya didunia persilatan, entah sudah berapa umurnya saat ini, tidak ada seorangpun yang tahu.

Perlahan terlihat sosok Raja Penidur bangkit dari tidurannya, sesaat terlihat dia menguap dan beberapa kali mengucak-ngucak kedua matanya, dan kini dapat dilihatnya sosok-sosok yang berada dibawahnya, dia segera bangkit dan duduk diatas atap gubuk tua itu.

“Aku tidak punya banyak waktu Benua, sekarang cepat kau katakan padaku apa arti dari pristiwa besar kemarin......”. ucap Raja Penidur lagi dengan seenaknya. Beberapa kali terlihat dia menguap sendiri.

Peramal 5 Benua tampak menatap kearah keempat tamu lainnya, dan masing-masing terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. Dan terlihat Peramal 5 Benua hanya menarik napas panjang.

“Sebelum pristiwa besar itu terjadi, selama beberapa bulan ini aku terus bermimpi aneh, semula aku menganggap mimpi itu hanyalah bunga tidur belaka, hingga mimpi yang sama yang terus berulang-ulang padaku........hingga sampai gempa besar itu terjadi........”. ucap Peramal 5 Benua lagi menghentikan ceritanya.

“Weleh....weleh, jangan berbelit-belit Benua, cepat katakan mimpi apa yang kau alami.......”.

“Dalam mimpiku itu aku melihat alam mayapada ini diliputi oleh suatu kegelapan, disepanjang mataku memandang, hanya kegelapan yang kulihat, tapi saat aku memandang kearah langit, samar-samar aku dapat melihat sesosok bayangan yang besarnya hampir menutupi seluruh permukaan langit, hingga sampai cahaya putih itu muncul......”

“Cahaya putih yang sepertinya turun dari langit yang langsung menuju kearahku, dan cahaya itu terlihat membentuk wujud seseorang, tapi sayang aku tidak dapat melihat wajahnya, karena wajah dan sekujur tubuhnya selalu diliputi oleh cahaya.......”. ucap Peramal 5 Benua lagi menghentikan ceritanya sesaat, “Lalu kemudian dia mengatakan sesuatu yang amat mengejutkan padaku........”.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suwarsono
gatot kaca itu.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status