Share

1. Bagian 23

“Aku tidak tahu, sepertinya tidak mungkin kita dapat membunuh Gusti patih Setyo Pinangan beserta keluarganya itu sekarang......belum lagi orang sakti yang tak terlihat wujudnya yang harus kita hadapi kali ini, tapi lelaki yang ada dihadapan kita itupun belum tentu orang sembarangan....... bisa-bisa kita sendiri yang akan jadi korban....”

“Aku setuju dengan pendapatmu nyi, sebaiknya kita kembali ke Gusti patih Ranang dan kita katakan saja kita telah berhasil membunuh Gusti patih Setyo Pinangan beserta keluarganya......”. maka tanpa diperintah lagi, kedua-duanya segera melesat pergi meninggalkan tempat itu.

Melihat kedua lawannya pergi meninggalkan tempat itu, lelaki yang berwajah tenang dan dingin ini segera tampak berbalik dan berjalan menuju kearah sosok seorang pemuda yang tidak lain adalah Bintang yang tampak sudah tidak sadarkan diri. Lelaki tua ini tampak sejenak memeriksa keadaannya.

“Bagaimana keadaannya kakang......?”. terdengar ucapan Gusti patih Setyo Pinangan yang sudah berada dekat dengannya dan dipapah oleh istrinya.

“Dia tidak apa-apa Setyo......dia hanya pingsan.....”. ucap lelaki itu lagi seraya menotok beberapa bagian tubuh ditubuh Bintang.

“Kalian tidak apa-apa.....?”

“Kami tidak apa-apa kang Randu.....”. ucap istri Gusti patih Setyo Pinangan lagi yang rupanya juga mengenali lelaki itu. Randu adalah kakak seperguruan dari Gusti patih Setyo Pinangan, oleh karena itulah istri Gusti patih Setyo Pinangan cukup mengenali sosok lelaki itu yang memang sudah sifatnya tidak banyak bicara dan selalu bersikap dingin, tapi dasarnya hatinya sangat baik dan tidak begitu suka mencampuri urusan dunia persilatan, kehidupannya lebih banyak dihabiskannya di Bukit Bayangan.

“Ternyata aji Membelah Suara 4 Penjuru Angin milik kakang sudah begitu sempurnanya, sampai-sampai mereka tidak menyadari kalau kakang tadi yang mengeluarkan ucapan……”. Ucap Gusti Patih Setyo Pinangan lagi hingga membuat lelaki yang disebut Randu itu hanya tampak tersenyum tanpa bicara.

“Siapa pemuda ini adik Setyo.....?”

“Dia putraku kakang.......”

“Putramu.....?”. ucap lelaki yang bernama Randu ini terlihat terkejut dengan wajah berkerut.

“Putra angkatku kang......”. ucap Gusti patih Setyo Pinangan terlihat mengerti akan keheranan kakangnya, ucapan Gusti patih Setyo Pinangan membuat lelaki itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Tapi kemudian dia tidak banyak bertanya, kedua tangannya tampak mengangkat tubuh Bintang kedalam pondongannya. Langkahnya segera menuju kearah kereta kuda dengan diikuti oleh Gusti patih Setyo Pinangan beserta istinya.

“Bagaimana kakang bisa tahu keberadaan kami.....?”

“Aku tidak tahu, tapi guru mengatakan kalau aku harus menjemput seseorang dibawah kaki Bukit Bayangan ini.......dan rupanya orang itu adalah kalian......”. ucap lelaki itu lagi seraya duduk didepan sais kuda, sementara Gusti patih Setyo Pinangan beserta istrinya sudah pula menaiki kereta kuda tersebut, dengan perlahan lelaki yang dipanggil Randu ini mulai menjalankan kereta kuda tersebut menuju ke Bukit Bayangan.

Diatas Bukit Bayangan, tepatnyat disebuah bangunan tua yang cukup besar dan indah, terlihat sesosok tubuh yang ternyata adalah sosok seorang kakek tua yang tengah berdiri didepan pintu gerbang bangunan tua tersebut, kakek ini tampak berdiri dengan tatapan kearah depan, sosoknya hanya tampak mengenakan pakaian berwarna kecoklatan, dikepalanya terlihat rambutnya yang telah memutih diikat dengan rapi dengan sebuah ikat kepala putih. Dan astaga, ternyata kakek itu hanya memiliki sebuah tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi tampak memegang sebuah tongkat. Dan terlihat sepasang bibir kering sikakek tampak tersenyum saat melihat sebuah kereta kuda yang mulai datang mendekatinya dan tak lama kemudian kereta kuda itupun sudah mencapai pintu gerbang bangunan tua tersebut.

Dari dalam kereta kuda terlihat sosok Gusti Patih Setyo Pinangan bersama istrinya terlihat langsung turun dari kereta kuda tersebut, keduanya tampak mendekati sosok kakek tersebut.

“Guru.......”. ucap Gusti Patih Setyo Pinangan lagi dengan menjura hormat, rupanya kakek bertangan tunggal itulah yang disebut sebagai Dewa Tanpa Bayangan oleh orang-orang rimba persilatan

“Kakek......”. ucap istri Gusti Patih Setyo Pinangan lagi ikut menjura hormat pada sosok kakek tersebut, kakek itu hanya tampak tersenyum seraya memegang kepala keduanya.

“Bangunlah Setyo.....bangunlah Ratih…..”. ucap kakek itu lagi dengan lembutnya. Dan kedua-duanya terlihat bangkit dari tempat mereka. Sementara Randu terlihat membopong sosok seorang pemuda.

“Siapa dia Setyo…..?”

“Dia putra angkatku guru…….”. ucap Gusti Patih Setyo Pinangan lagi hingga membuat kakek itu menganggukkan kepalanya. Lalu kakek itu tampak berjalan turun dan mendekati sosok pemuda yang kini berada dalam bopongan Randu. Sejenak terlihat sikakek memeriksa keadaan Bintang yang tengah tak sadarkan diri.

“Syukurlah dia tidak apa-apa……”

“Siapa namanya Setyo…..?”

“Namanya Bintang guru…..”

“Bintang…..Bintang, nama yang aneh…..apakah tidak ada nama lain yang pantas untuknya……” ucap sikakek lagi hingga membuat Gusti patih Setyo Pinangan dan istrinya tersenyum.

Tapi tiba-tiba saja wajah sikakek ini berubah saat dia melihat sekilas sebuah rajah yang terdapat pada dada bintang yang sekilas terlihat saat sebuah angin semilir yang menyimbak sedikit baju Bintang.

Dengan penasaran sikakek menyibak pakaian Bintang dan terlihat berubahlah paras sikakek saat melihat sebuah rajah bergambar bintang didada Bintang.

“Tanda ini……”. Ucap sikakek lagi dengan suara bergetar, hal ini tentu saja mengejutkan Gusti Patih Setyo Pinangan dan yang lainnya melihat perubahan diwajah guru mereka, tidak biasanya gurunya bersikap demikian.

“Ayo cepat, kita masuk kedalam……”. Ucap sikakek lagi seraya melangkah masuk, kedua muridnya beserta istri Gusti Patih Setyo Pinangan tampak mengikutinya dari belakang dengan perasaan aneh dan heran.

Selesai

Nah, bagaimana kelanjutan kisah ini ?

Jika benar Bintang adalah putra angkat dari Gusti Patih Setyo Pinangan, lalu Siapakah Bintang sebenarnya ?

Kenapa wajah Dewa Tanpa Bayangan berubah saat melihat tanda rajah didada Bintang ?

Nantikan semua jawabannya dalam :

RAHASIA SANG PENDEKAR

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tyuga
srasa kmbali ke zaman sma dlu, the best
goodnovel comment avatar
sang prabu
ksp di jamin ceritanya bgs... gasken boskuhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status