Putri Yuan Ming Zhu sendiri terlihat melirik kearah Bintang yang saat itu juga tengah menatap kearahnya hingga beradu pandanglah keduanya, Bintang memang sangat mengagumi kecantikan dan keanggunan sosok Putri Yuan Ming Zhu dan Bintang tak mampu untuk menyembunyikan hal itu dari pandangannya. Tapi Putri Yuan Ming Zhu pun sebenarnya menyimpan perasaan yang sama kepada Bintang.
Putri Yuan Ming Zhu terlihat memberikan tanda kepada Bintang untuk mengajaknya keluar, Bintang menganggukkan wajahnya dan mengikuti langkah Putri Yuan keluar. Diluar langit malam tampak membentang dengan luas. Bintang–bintangpun tampak bertaburan dengan terang menemani sang bulan malam itu.
“Malam ini begitu indah ya kak”. ucap Putri Yuan lagi Bintang tak menjawab tapi ikut memandangkan pandanganya kearah langit.
“Temani Yuan jalan-jalan dipantai yuk kak”. ucap Putri Yuan lagi, lagi-lagi Bintang tak menjawab, tapi menganggukkan wajahnya. Dan dengan ringan Bintan
Tersentuh hati Bintang melihat hal itu, dengan keberaniannya, Bintang mengangkat wajah Putri Yuan dan menatap kearahnya, dengan lembut pula Bintang menghapus air mata yang mengalir diwajah indah sang putri.“Nona Yuan jangan bersedih, besok kita kembali menemui ayah nona, dan hamba akan membantu untuk berjuang bersama mengusir tentara mongol dari negeri nona.”. ucap Bintang lagi mantap, ucapan Bintang kali ini cukup membuat wajah Putri Yuan Ming Zhu berubah, ditatapnya Bintang dengan tatapan penuh arti seakan ingin mencari kebenaran dari ucapan Bintang.“Kakak mau membantu kami melawan tirani Kaisar Shun-Ti.?”. tanya Putri Yuan lagi.“Yah. Asalkan nona Yuan mau berjanji satu hal pada hamba”. ucap Bintang lagi.“Katakan saja kakak, Yuan pasti akan menuruti apa kata kakak”. Ucap Putri Yuan lagi“Hamba ingin mulai sekarang nona Yuan jangan bersedih lagi apalagi sampai menangis”. ucap Bintang
Matahari baru saja menyinari alam, sinar kuning keemasan terlihat memancar dengan penuh keagungan, dikejauhan terdengar suara kokok ayam jantan berkumandang diiringi suara kicau burung yang saling bersahut-sahutan diantara dedahanan.Sebuah kapal tampak tersandar ditepian sebuah pantai, diatas geladak kapal terlihat sudah berdiri beberapa sosok tubuh. Sebagaimana dikisahkan dalam cerita sebelumnya (Gerombolan Bajak Laut Panji Tengkorak) dimana Bintang yang menerima perintah untuk ikut bersama raden santang untuk menjemput Ayu Larasati dinegeri Malaya, justru ditengah perjalanan kapal rombongan Bintang dicegat oleh gerombolan bajak laut Panji Tengkorak, setelah melepaskan rombongan raden santang beserta rombongannya, Bintang menggantikan kebebasan dirinya sebagai balasannya, tapi Panji Tengkorak justru membantu Bintang untuk melarikan diri dari pulau gerombolan bajak laut mereka.Di tengah perjalanan Bintang justru bertemu dengan Laksamana Ho-Tian yang saat itu
Dua sosok yang berada disebelah kanan, yang berada paling depan, sosok yang mengenakan pakaian layaknya seorang jenderal, dia bernama Jenderal Zeigan atau yang lebih dikenal sebagai si dewa api. Sesuai julukannya, sang jenderal ini terlihat memiliki rambut yang berwarna merah menyala.Di sebelahnya, juga duduk sesosok yang juga berpakaian sama dengannya, hanya saja yang berbeda adalah rambutnya, dimana sosok yang berada disebelah jenderal Zeigan ini memiliki rambut berwarna putih, seputih salju. Dia bernama jenderal Yinzhen atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Dewa Salju.Lalu dua orang yang berada disebelah kiri, juga adalah dua jenderal kepercayaan Kaisar Shun-Ti, yang berada paling depan bernama Jenderal Tou Ba Gui atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Dewa Badai Gurun dan yang terakhir adalah Jenderal Gong Oljeytu atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Dewa Racun.Itulah nama ke-4 jenderal kebanggaan Kaisar Shun-Ti, bersama ke-4 jenderalnya, Kais
Malam menyelimuti kegelapan malam, sang bulanpun tampak bersinar redup malam itu, awan mendung tampak menyelimuti sang bulan, tapi sang Bintang masih tetap setia menemani. Angin bertiup perlahan, menghembur layar sebuah kapal besar yang melaju perlahan menembus ombak.Seorang pemuda berjubah biru terlihat berdiri dianjungan kapal, sebilah pedang terlihat tersampir dipunggungnya. Mata sang pemuda terlihat menatap jauh kedepan, tatapannya kosong seakan tengah memikirkan sesuatu. Bila menilik lebih dekat, sosok itu adalah Bintang adanya.Saat ini bayangan masa lalunya terlintas dipemikirannya, bayangan wajah-wajah wanita yang pernah hadir dalam hidupnya membayang dipelupuk matanya, tapi diantara semua wajah cantik itu seraut wajah cantik jelita muncul dipikiran Bintang.“Putri Yuan Ming Zhu...”. ucap Bintang perlahan. Saat ini Bintang tengah dilanda kebingungan dan kalut akan pikirannya. Janjinya pada Putri Yuan Ming Zhu untuk selalu bersama dan menjaga
Siang itu mendung kembali menjelma, saat kapal yang ditumpangi Bintang melaju dengan cepat karena kuatnya tiupan angin yang menerpa layar kapal tersenyum. Bintang bersama Putri Yuan Ming Zhu kini sudah berdiri disebelah Laksamana Ho-Tian.“Bagaimana perjalanan kita Laksamana Ho-Tian?”. ucap Putri Yuan Ming Zhu lagi.“Kalau tidak ada halangan 3 hari lagi kita tiba di Yingtian putri”. ucap Laksamana Ho-Tian lagi. Putri Yuan Ming Zhu terlihat tersenyum karena dia memang sudah tidak sabar untuk segera memperkenalkan Bintang pada ayahnya Jenderal Yuan Chonghuan.“Wusshhh...Wussshhh.”. tiba-tiba saja sebuah angin kencang datang dari arah depan yang membuat kapal Laksamana Ho-Tian terhempas kebelakang, lalu kemudian berhenti.Semua terkejut, Laksamana Ho-Tian bersama yang lainnya segera keluar dari ruang nahkoda dan menuju anjungan, dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat beberapa tombak didepan kapal mereka telah berdiri
“Bersiaplah menerima serangan hamba tuan!”. ucap Jenderal Tou Ba Gui seraya mempersiapkan serangannya. Bintangpun sadar siapa yang dihadapinya saat ini, maka Bintangpun bersiap untuk menerima serangan tersebut. Bintang terkejut saat melihat deru angin yang terbentuk dibelakang tubuh Jenderal Tou Ba Gui.“Jurus pertama, Badai Gurun Memburu Mangsa...hHeaa”.“Wuusshhh...wuusshhh”. betapa terkejutnya Bintang, serangan pertama yang dilancarkan oleh Jenderal Tou Ba Gui benar-benar sangat luar biasa, bukan saja dari kekuatan yang dikeluarkannya, tapi juga dari kecepatannya, tubuh Jenderal Tou Ba Gui melesat cepat bagaikan angin.“Huppp...hyattt”. untung saja gerakan reflek Bintang mampu menyelamatkan Bintang dari serangan pertama Jenderal Tou Ba Gui, tapi rupanya Jenderal Tou Ba Gui tidak membiarkan begitu saja Bintang lolos dari serangannya, dengan gerakan cepat kembali Jenderal Tou Ba Gui kembali memburu Bintan
Tak mau berfikir lebih lama, Bintangpun membuka serangannya ; “Telapak bayangan... Heaa.”. dengan jurus telapak bayanganya Bintang menyerang kearah sosok Jenderal Tou Ba Gui, puluhan telapak tangan Bintang langsung menyerang gencar kearah Jenderal Tou Ba Gui, tapi lagi-lagi Bintang dibuat terkejut, sosok Jenderal Tou Ba Gui tiba-tiba lenyap dan berpindah tempat dari satu tempat ketempat yang lain, akibatnya setiap serangan telapak bayangan yang Bintang keluarkan selalu dapat dihindari dengan sangat cepat oleh Jenderal Tou Ba Gui. Hingga semakin lama sosok Jenderal Tou Ba Gui semakin mendekat kearah Bintang, gerakan Jenderal Tou Ba Gui yang begitu cepat berpindah dari satu tempat ketempat yang lain untuk menghindari serangan Bintang cukup membuat Bintang terkejut, belum lagi hilang rasa terkejut Bintang, sosok Jenderal Tou Ba Gui sudah berada tepat didepannya, dan ;“Heaaa... Deess... Dess”. dua serangan beruntun berhasil menghantam dada Bintang, hingga
Laut biru membentang disepanjang samudra, disepanjang mata memandang hanya laut biru yang terlihat disepanjang dataran laut. Tapi tak pernah ada yang dapat menyingkap tabir apa yang ada didasar lautan.Di kehidupan ini, selain manusia juga ada yang namanya mahluk alam ghaib yang sering kita kenal dengan sebutan jin, setan, ataupun sebangsanya lelembut atau siluman. Seperti halnya bumi, lautpun memiliki kehidupan sendiri. Di luasnya samudra, seorang Maharaja laut yang memiliki kekuasaan untuk selalu menjaga kedamaian penghuni didasar lautan. Maharaja Naga Samudra. Demikian nama penguasa lautan yang memimpin sebuah istana yang berada didasar lautan.Sebuah istana megah yang berdiri didasar lautan, walaupun berada didasar lautan, tapi anehnya, tak sedikitpun air masuk kedalam istana tersebut, beberapa pengawal yang berwujud setengah manusia setengah ikan terlihat berjaga-jaga dipintu gerbang istana.Kilauan mutiara terlihat memancar dari dinding istana, dimana dind