Beberapa hari berlalu sudah semenjak datangnya rombongan Pangeran Chen datang ke Da-Dou. Siang itu terlihat Seorang gadis berkulit putih dan berparas cantik jelita, mengenakan pakaian putih berbalut rompi yang terbuat dari bulu hewan berwarna hijau, sebuah mahkota indah beruntai permata hijau tersampir dikeningnya yang indah, bibirnya tampak begitu merekah mempesona, dia tak lain adalah Putri Liu-xue tengah berjalan dengan santai menikmati keramaian kota Da-Dou.
Keramaian kotaraja memang tengah mengusik bagi Putri Liu-xue yang menyukai kebebasan daripada harus berada di istana yang penuh dengan segala macam aturan yang mengekang kebebasannya. Sebuah kipas terlihat ada ditangan kanannya yang sesekali dikipasnya ketubuhnya.
Tanpa disadari olehnya, disepanjang jalan dirinya telah menjadi pusat perhatian, sosok Putri Liu-xue telah mempersona bagi siapa saja yang melihatnya, hanya statusnya sebagai Putri Kaisar Shun-Ti yang agunglah yang membuat orang-orang harus berfikir r
Sore datang menjelang, mega merah sudah menghiasi ufuk barat, disebuah pinggiran hutan diluar kota Da-Dou. Sebuah kuil tua yang tampak begitu terawat, ini dapat diihat dari keadaannya, tumbuhan dan debu sudah menempel didinding kuil tersebut.“Ugghhh...”. terdengar erangan lembut keluar dari kuil tua tersebut. Kita lihat apa yang terjadi didalam kuil tersebut. Ternyata kuil tua ini bukan saja berantakan diluarnya, tapi didalamnya jauh lebih berantakan, patung-patung yang hancur terlihat berserakan disana sini. “Uugghhh...”. kembali terdengar sebuah erangan lembut yang ternyata berasal dari sebelah kiri dinding kuil tersebut. Suara erangan tersebut berasal dari seorang gadis berparas cantik nan jelita, mengenakan pakaian putih berbalut rompi yang terbuat dari bulu hewan berwarna hijau, sebuah mahkota indah beruntai permata hijau tersampir dikeningnya yang indah, dia tak lain adalah Putri Liu-xue. Putri Liu-xue terlihat seperti baru tersadar akan keadaan
Pagi datang, matahari baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur, sinarnya kuning keemasan memancar terang menerangi mayapada yang maha luas ini. Burung-burungpun sudah berkicau nyaring dari dahan kedahan seakan ikut menyambut pagi yang datang hari ini.“Uhh...”. erangan lembut terdengar keluar dari bibir indah seorang gadis yang sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya yang nyenyak, gadis itu tak lain adalah Putri Liu-xue. Sejenak Putri Liu-xue menggerakkan tubuhnya yang pegal-pegal, dan saat melihat keadaan disekitarnya, barulah Putri Liu-xue menyadari dimana dia berada saat ini.Begitu cepat menyadari keadaan dirinya, Putri Liu-xue dengan cepat mengedarkan pandangannya kesuatu tempat, dan wajah Putri Liu-xue berubah saat tak menemukan sosok pemuda kumal yang kemarin sudah menolongnya.Menyadari kesendiriannya ditempat itu, Putri Liu-xue segera bangkit dan berjalan keluar dari kuil tua tersebut, berjalan dan terus berjalan hingga tak jauh dari
Matahari belum lagi tinggi saat belasan orang laki-laki terlihat tengah menghadang sepasang muda-mudi didepan sebuah kuil tua yang ada dipinggiran hutan tak jauh dari kota Da-Dou. Sebagaimana diceritakan pada kisah sebelumnya, dimana Liufeng Ketua Partai Tapak Besi telah menghadang Putri Liu-xue dan Bobou.“Hutang nyawa harus dibayar dengan nyawa”. ucap Liufeng lagi hingga mengejutkan Putri Liu-xue.“Hutang nyawa. Sejak kapan aku berhutang nyawa pada kalian orang-orang dari Partai Tapak Besi”. ucap Putri Liu-xue lagi.“Huh! Tuan putri memang tidak punya hutang apa-apa, tapi ayah tuan putri Kaisar Shun-Ti yang agung yang punya hutang. Banyak saudara kami yang sudah mati karena kekejaman jenderal-jenderal mongol keparat tersebut”. ucap Liufeng lagi dengan nada geram“Terus apa hubungannya denganku, hutang kalian dengan ayahku, tagihlah kalau kalian mampu”. ucap Putri Liu-xue lagi tak kalah ke
“Apapun masalah kalian, tidak seharusnya kalian menggunakan cara licik seperti ini. Kalau memang kalian ada urusan dengan Kaisar Shun-Ti. Selesaikan saja langsung dengannya.”. ucap Bobou lagi seraya kembali menegak arak yang ada ditangannya.“Jangan memaksaku untuk menurunkan tangan keras kepadamu anak muda”. ucap Liufeng lagi kehabisan kata-katanya.“Hamba baru saja turun ke dunia persilatan, dan hamba masih sangat perlu pelajaran. Untuk itu maukah tuan memberikan sedikit pelajaran pada hamba”. ucap Bobou lagi dengan polosnya.Liufeng kembali menatap dengan tajam sosok pemuda kumal yang ada dihadapannya, melihat dari cara berdirinya, Liufeng jelas yakin kalau dia dengan mudah dapat mengalahkan pemuda tersebut.“Sudah ketua, kita tidak punya banyak waktu. Kita bereskan aja pemuda pemabuk ini. Biar cepat kita pergi dari sini”. ucap salah seorang murid Partai Tapak Besi lagi memperingatkan Liufeng. Me
Sore itu langit tampak mendung, sesekali kilat dan guntur saling sapa menyapa hingga menerangi mayapada, satu persatu hujan mulai turun membasahi muka bumi. Sementara itu didalam kuil tua tersebut. Terlihat dua sejoli yang tengah melakukan tapa brata untuk memulihkan tenaga dalam mereka.Dua sejoli yang sangat berbeda penampilan ini tampak tak menghiraukan apa yang terjadi diluar, dimana hujan mulai turun dengan lebatnya. Sang gadis tampak terlebih dahulu menyudahi tapa bratanya. Sejenak Putri Liu-xue menatap kearah depannya, dimana Bobou masih tampak tenggelam dialam tapa bratanya untuk memulihkan tenaga dalamnya.Putri Liu-xue terlihat membuka sedikit pakaian dibagian atas tubuhnya dan dia dapat menarik nafas lega saat tidak lagi melihat tanda menghitam didadanya akibat pukulan Tapak Besi. Sejenak Putri Liu-xue menatap kembai kearah Bobou. Cukup lama Putri Liu-xue menatap penuh arti kearah Bobou.“Wuushh...wushhh...serrr! serrr!”. dua soso
“Kuperingatkan sekali lagi padamu anak muda, apakah kau masih ingin mencampuri dendam kami, partai-partai dunia persilatan kepada putri Kaisar Shun-Ti”. ucap He Zudao lagi.“Aku tak perduli siapa dia, asalkan dia butuh bantuanku, aku akan membantunya, tak perduli dia siapa. Atau dari golongan mana”. ucap Bobou lagi tegas.“Kalau begitu tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Bersiaplah menerima jurus serangan Cakar Naga Putihku”. ucap He Zudao lagi seraya langsung membentuk kuda-kuda dengan kedua tangan membentuk cakar. Cakar Naga Putih adalah jurus terhebat di Partai Kunlun, hanya seorang ketua yang bisa mempelajarinya.“Hyattt...bettt...betttt...”. walaupun diterpa guyuran hujan lebat, tapi serangan He Zudao terlihat begitu dahsyat dan luar biasa hebatnya, diserang sedemikian gencar, tidak membuat Bobou gentar, dengan jurus andalannya seperti seorang yang mabuk, Bobou menghindari setiap serang
Keesokan harinya, Bobou menepati janjinya untuk mengantarkan Putri Liu-xue, pagi-pagi sekali Bintang sudah mengajak Putri Liu-xue untuk meninggalkan kuil tua tersebut, Bobou tak ingin ada masalah lagi yang akan mereka hadapi. Walau berat sebenarnya bagi Putri Liu-xue untuk memenuhi keinginan kak Bobou yang baru dikenalnya, Putri Liu-xue ingin sekali lebih berlama-lama bersama Bobou, agar dia dapat lebih mengenal sosok Bobou.Sebelum matahari tepat berada dipuncaknya, Putri Liu-xue dan Bobou sudah berada di kota Da-Dou, dan Bobou menghentikan langkahnya tepat beberapa tombak didepan pintu gerbang istana Da-Dou.“Baiklah nona Liu, saya hanya mengantarkan nona Liu sampai disini. Saya tidak pantas untuk masuk kedalam istana”. ucap Bobou lagi tersenyum.Walau berat, Putri Liu-xue tak bisa ada alasan untuk menghentikan perpisahan diantara mereka, sebagai seorang wanita tentu Putri Liu-xue harus menjaga kehormatannya. Dengan berat hati, Putri Liu-xuepun mel
Matahari semakin condong ke ufuk barat, sinarnya sudah bias tidak lagi bersinar terang, sekumpulan awan mendung hitam tampak mulai tampak menjelma diberbagai penjuru langit.Sementara itu di Khanbaliq atau Cambuluc (istana tempat kediaman khan yang agung). Sesosok bayangan hijau berkelebat cepat dengan bersembunyi-sembunyi, seperti tak ingin keberadaan dirinya diketahui. Sosok ini berhenti saat beberapa orang prajurit tampak tengah berjaga-jaga berjalan diseputar istana. Dan kini terlihatlah sosok hijau yang ternyata adalah sosok Putri Liu-xue. Dalam beberapa hari ini Putri Liu-xue memang disibukkan membantu kakaknya Pangeran Chen untuk mengunjungi partai-partai besar dunia persilatan. Kunjungan mereka untuk meminta kesetiaan dan agar partai-partai dunia persilatan mau tunduk dibawah perintah Kaisar Shun-Ti yang agung, bagi partai-partai yang menolak, maka Pangeran Chin yang dibantu oleh Iblis Langit dan Iblis bumi akan menangkap mereka.Hasilnya, banyak ketua-ketua pa