Matahari sudah naik sepemenggalan kepala, padang gurun thar terlihat membentang luas disepanjang mata memandang, kehidupan disebuah kota kecil yang ada di dataran padang gurun thar terlihat berjalan seperti biasanya, tempat ini merupakan tempat singgah bagi para pengembara yang ingin melintasi padang gurun thar. Hingga tak heran kehadiran banyak pendekar dari rimba persilatan ditempat itu yang sekedar ingin lewat ataupun beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya. Karena letaknya yang strategislah maka penduduk yang ada di kota ini lebih memilih usaha tempat penginapan ataupun tempat makan.
Di sebuah tempat makan yang ada disalah satu sudut kota itu, tampak dipenuhi oleh banyak pengunjung, orang biasa dan para pendekar bercampur baur ditempat itu. Sebenarnya tidak ada yang menarik di tempat makan ini, kecuali tiba-tiba saja dari pintu masuk bermunculan sosok-sosok laki-laki yang bertampang sangar. Melihat gelagat yang tidak baik itu, beberapa orang terlihat segera
“Dengan tangan kosongpun aku masih sanggup melenyapkan orang-orang busuk seperti kalian!”. Putri Kim justru membalas ucapan Tung Huang dengan tajam.“Sudah! tangkap saja Gai Gan, atau biar aku yang menangkapnya.”. ucap si kapak maut lagi geram. Mendengar hal itu, Gai Ganpun tak ingin menunda-nunda waktu lagi.“Kalau begitu maafkan hamba nona”. Ucap Gai Gan lagi seraya membuka kedua tapaknya.“Jangan sungkan, atau kau yang akan menyesal!”. Ucap Putri Kim lagi mengangkat tangannya mempersilahkan lawannya untuk menyerangnya terlebih dahulu. Menyadari kalau lawannya bukanlah gadis sembarangan yang bisa dengan mudah ditundukkan, Gai Ganpun tak ingin gegabah, dan jurus andalannyapun dikerahkan.“Hyattt”. sosok Gai Gan melompat tinggi keudara, ditempatnya Putri Kim Si Hyang telah bersiap menyambutnya.“Seribu Jejak, heaa”. Gai Gan langsung mengerahkan
“Ini belum seberapa, rasakan jurusku yang kedua, Mengoyak Lautan, heaaa.... brasshhh”. Kristal Salju musnah begitu Kapak Maut mengeluarkan jurus barunya, tidak berhenti sampai disitu saja, Kapak Maut melanjutkan serangannya. Putri Kim Si Hyang masih kaget melihat serangan Kristal Saljunya dapat dipatahkan dengan mudah oleh lawannya, serangan berikutnya begitu tiba-tiba hingga tak mungkin bagi Putri Kim Si Hyang untuk menghindar, kecuali memapakinya. “Plakk...plakk...deggggg”. kedua-duanya saling terlempar kebelakang akibat beradunya tenaga dalam keduanya, hanya saja Kapak Maut lebih beruntung karena menggunakan kapak raksasanya, sedangkan Putri Kim Si Hyang harus menggunakan tenaga dalam pada tangannya untuk memapaki serangan. “Hugg”. Putri Kim terlihat menahan sakit ditubuhnya, rupanya luka dalam telah menderanya. Hal ini cukup membuat Putri Kim Si Hyang menggeram kesal.Tak perduli dengan luka dalam
Di hadapan mereka Putri Kim Si Hyang telah berdiri dengan sebuah seruling putih ditangannya, itulah Seruling Es milik Putri Kim Si Hyang. Rupanya saat melompat naik keatap, Putri Kim Si Hyang langsung meraih senjata pusakanya, Seruling Es.“Sekali lagi kuperingatkan, kalau kalian masih ingin melihat matahari besok. Segera tinggalkan tempat ini!”. ucap Putri Kim lagi dengan tegas.Ketiga lawannya terlihat saling pandang satu sama lain, seakan ragu untuk meneruskan tujuan mereka menangkap Putri Kim Si Hyang.“Kita sudah disini, jika kita mundur, mau dimanakan muka kita didunia persilatan”. Ucap Tung Huang mantap.“Benar, dengan menggabungkan kekuatan kita bertiga, belum tentu kita bisa dikalahkan”. Ucap Gai Gan“Baik, ayo kita kalahkan dia!”.Tung Huang segera merapal jurus pamungkasnya, Makam Naga Pasir, seketika pasir-pasir ditempat itu berterbangan dan membentuk bayangan naga pa
ISTANA DEWA adalah kuil dewa yang berada negeri para dewa, kuil dewa terdiri dari beberapa tingkatan kuil, dimana disetiap tingkatnya dijaga oleh seorang ksatria jubah emas yang dikenal sebagai 12 Pelindung Dewa. Kebesaran dan keagungan nama 12 Ksatria Jubah Emas Pelindung Istana Dewa sudah terkenal dan diakui diseluruh penjuru belahan bumi.Di puncak kuil Istana Dewa.“Pangeran telah tiba...!”. sebuah suara keras terdengar membahana ditempat itu. Seiring dengan itu tiga sosok tubuh muncul diruangan tersebut.“Semoga pangeran menjadi raja diraja dunia”. Terdengar para ke-11 Ksatria Jubah Emas menjura hormat dengan berlutut.Sosok yang baru saja memasuki ruangan tersebut adalah dua sosok yang berbeda umur. Yang berada paling depan adalah sosok yang juga mengenakan pakaian serba merah seperti layaknya pakaian seorang pengantin pria, Melihat raut wajahnya, kita tentu mengenal sosok pemuda tersebut yang tak lain adalah Pangeran Kegelap
Dari kejauhan terlihat 4 sosok tubuh tengah menaiki tangga menuju ke puncak kuil Istana Dewa. Semakin dekat semakin terlihat jelas ke-4 sosok tersebut. Tapi sulit mengenali sosok ke-4nya, karena tubuh keempatnya terlihat ditutupi oleh jubah hitam yang menutupi ujung kepala hingga ujung kaki.Tak seberapa lama kemudian, ke-4 sosok itu sudah tiba dihadapan Pangeran Kegelapan yang tengah menunggunya. Hampir bersamaan ke-4nya terlihat langsung membuka jubah hitam yang menutupi wajah mereka, dan ;“Jadeblin”. ucap Pangeran Kegelapan dengan wajah berubah saat mengenali sosok lelaki tua yang kini ada dihadapannya.“Kakak”. Goldblin yang saat itu ada disebelah Pangeran Kegelapanpun ikut terkejut.Dihadapan mereka memang telah berdiri 4 sosok, yang berada paling depan adalah sosok seorang Lelaki tua dengan rambut dan janggungnya terlihat sudah memutih, tapi pandangan matanya begitu tajam dan menakutkan. Lelaki tua ini merupakan orang keperc
Negeri Budha dalam beberapa hari ini telah dihebohkan dengan munculnya seorang pendekar wanita dengan kemampuan yang sangat tinggi sekaligus mengerikan. Bagaimana tidak, hanya dalam beberapa hari saja, sudah banyak pendekar yang berhasil dikalahkannya, diantaranya yang paling terkenal Tung Huang ketua gerombolan rampok Naga Pasir, Si Kapak Maut Dan Gai Gan Si Seribu Tapak.Kemenangannya telah menggemparkan dunia persilatan, kabar yang beredar dari mulut ke mulut menyebutkan kemampuan tinggi dan mengerikan yang dimiliki si gadis selain memiliki senjata kecapi yang sangat mengerikan juga kungfu yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat luar biasa. Tewasnya gerombolan-gerombolan rampok yang semula merajalela ditanah India ini, kini harus berfikir ribuan kali apabila mendengar namanya. Tapi walaupun menjadi momok yang sangat menakutkan bagi mereka, tidak ada satupun diantara mereka yang mengetahui nama gadis jelita berkemampuan tinggi tersebut, hanya saja beberapa diantara mereka
Sebuah patung BUDHA RAKSASA terlihat berdiri megah diatas sebuah bukit, begitu tingginya sampai-sampai dari jarak belasan li pun masih bisa terlihat, bila kita melihat lebih dekat, tenyata diatas masih ada 6 patung budha yang tidak sebesar patung Budha raksasa yang berbaris disekitar patung Budha raksasa. Di atas bukit itu tampak puluhan bahkan mungkin ratusan orang telah berdiri memadati tempat itu, semuanya terlihat mengenakan pakaian seperti layaknya seorang brahmana.Sebuah singgasana emas terlihat kokoh berdiri dibawah kaki patung Budha raksasa, disekitar singgasana emas itu terlihat pula berjejer kursi-kursi batu yang tampak telah diduduki oleh para brahmana yang sepertinya memiliki jabatan yang cukup tinggi di perkumpulan itu.SEKTE BUDHA HIDUP. Demikianlah nama perkumpulan ini, sebuah sekte besar yang ada dinegeri India dengan jumlah pengikut yang sangat banyak. Sekte Budha Hidup dipimpin oleh seorang brahamana agung yang bernama Jin Rulai Shan atau yang lebih
“Hamba sudah mengirimkan mata-mata keberbagai tempat, dan informasi yang hamba dapat mengenai Ksatria Pengembara adalah sangat mengejutkan... nama besar Ksatria Pengembara bukan saja besar dinegeri India, tapi juga di tibet dan didataran tengah”. Ucap Chie Tian Sie lagi hingga semakin menarik perhatian.“Lanjutkan!”“Didataran tengah, nama Ksatria Pengembara sudah dianggap sebagai seorang pahlawan yang membantu meruntuhkan kekuasaan dinasti Yuan, di tibet nama Ksatria Pengembara sangat terkenal saat dia berhasil memenangkan sayembara maut yang diadakan oleh Dewi Kecapi, di sayembara itu Ksatria Pengembara berhasil mengalahkan jago-jago nomor satu dunia persilatan”. jelas Chie Tian Sie lagi menyelesaikan penyelidikannya. Apa yang ceritakan Chie Tian Sie si Pelindung Langit cukup membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah, kecuali wajah ketua Jin Rulai yang terlihat tersenyum.“Benar-benar lawan yang pantas untuk di