Negeri Budha dalam beberapa hari ini telah dihebohkan dengan munculnya seorang pendekar wanita dengan kemampuan yang sangat tinggi sekaligus mengerikan. Bagaimana tidak, hanya dalam beberapa hari saja, sudah banyak pendekar yang berhasil dikalahkannya, diantaranya yang paling terkenal Tung Huang ketua gerombolan rampok Naga Pasir, Si Kapak Maut Dan Gai Gan Si Seribu Tapak.
Kemenangannya telah menggemparkan dunia persilatan, kabar yang beredar dari mulut ke mulut menyebutkan kemampuan tinggi dan mengerikan yang dimiliki si gadis selain memiliki senjata kecapi yang sangat mengerikan juga kungfu yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat luar biasa. Tewasnya gerombolan-gerombolan rampok yang semula merajalela ditanah India ini, kini harus berfikir ribuan kali apabila mendengar namanya. Tapi walaupun menjadi momok yang sangat menakutkan bagi mereka, tidak ada satupun diantara mereka yang mengetahui nama gadis jelita berkemampuan tinggi tersebut, hanya saja beberapa diantara mereka
Jangan lupa mampir juga Ke buku baru saya ya PENGUASA NEGERI JIN Di jamin seru, kocak dan sedikit menyeramkan Terima kasih
Sebuah patung BUDHA RAKSASA terlihat berdiri megah diatas sebuah bukit, begitu tingginya sampai-sampai dari jarak belasan li pun masih bisa terlihat, bila kita melihat lebih dekat, tenyata diatas masih ada 6 patung budha yang tidak sebesar patung Budha raksasa yang berbaris disekitar patung Budha raksasa. Di atas bukit itu tampak puluhan bahkan mungkin ratusan orang telah berdiri memadati tempat itu, semuanya terlihat mengenakan pakaian seperti layaknya seorang brahmana.Sebuah singgasana emas terlihat kokoh berdiri dibawah kaki patung Budha raksasa, disekitar singgasana emas itu terlihat pula berjejer kursi-kursi batu yang tampak telah diduduki oleh para brahmana yang sepertinya memiliki jabatan yang cukup tinggi di perkumpulan itu.SEKTE BUDHA HIDUP. Demikianlah nama perkumpulan ini, sebuah sekte besar yang ada dinegeri India dengan jumlah pengikut yang sangat banyak. Sekte Budha Hidup dipimpin oleh seorang brahamana agung yang bernama Jin Rulai Shan atau yang lebih
“Hamba sudah mengirimkan mata-mata keberbagai tempat, dan informasi yang hamba dapat mengenai Ksatria Pengembara adalah sangat mengejutkan... nama besar Ksatria Pengembara bukan saja besar dinegeri India, tapi juga di tibet dan didataran tengah”. Ucap Chie Tian Sie lagi hingga semakin menarik perhatian.“Lanjutkan!”“Didataran tengah, nama Ksatria Pengembara sudah dianggap sebagai seorang pahlawan yang membantu meruntuhkan kekuasaan dinasti Yuan, di tibet nama Ksatria Pengembara sangat terkenal saat dia berhasil memenangkan sayembara maut yang diadakan oleh Dewi Kecapi, di sayembara itu Ksatria Pengembara berhasil mengalahkan jago-jago nomor satu dunia persilatan”. jelas Chie Tian Sie lagi menyelesaikan penyelidikannya. Apa yang ceritakan Chie Tian Sie si Pelindung Langit cukup membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah, kecuali wajah ketua Jin Rulai yang terlihat tersenyum.“Benar-benar lawan yang pantas untuk di
Gurun Thar, sebuah gurun yang ada diperbatasan India. Gurun padang pasir yang luas dan sangat jarang turun hujan, hingga panasnya yang menyengat begitu terasa dikulit saat siang hari. Tapi diberbagai belahan gurun terdapat berbagai kota yang menyediakan banyak penginapan dan tempat makan untuk para pengembara yang kebetulan melewati tempat itu.Hal ini pula yang terjadi disalah satu sudut kota yang ada di padang gurun thar. Diantara ratusan orang yang sibuk dengan segala macam aktivitasnya, sesosok tubuh terlihat tengah asyik menikmati makanan yang ada dihadapannya, wajahnya tak terlihat karena tertutup oleh sebuah caping bambu. Tapi dari lekuk tubuhnya dapat dipastikan kalau sosok ini adalah seorang wanita. Mengenakan pakaian seputih sutra. Hiruk pikuk suasana yang ada ditempat itu tampak tidak sedikitpun menganggu ketenangannya dalam menikmati hidangan.“Apakah kalian sudah mendengar berita terbaru dunia persilatan saat ini?”. sebuah suara terdengar di sa
Angin berhembus kencang, menaburkan pasir-pasir keudara, menerbangkan apa saja yang dilewatinya. Matahari terlihat bersinar terik siang itu, tapi hal itu seakan tak mempengaruhi sosok-sosok yang kini tengah saling berhadapan ditengah-tengah padang gurun pasir tersebut. Bukan hal yang asing lagi bila terjadi pertarungan di padang gurun pasir ini, walaupun terkadang karena masalah sepele. Tapi ada yang menarik dari sosok-sosok ini, dimana dibagian yang kiri adalah sekelompok para rahib dengan kalungan tasbih besar yang menggantung dileher mereka. Melihat sosok dan penampilan mereka, ke-4 rahib ini tak lain adalah Pelindung Empat Arhat dari sekte Budha Hidup.Beberapa langkah di hadapan Pelindung Empat Arhat, berdiri pula sepasang muda-mudi yang tengah menggandeng kuda mereka. Yang satu adalah sosok pemuda tampan berpakaian putih berjubah biru, dengan rambut ekor kuda dan pandangan mata yang tajam membuat sosok pemuda ini terlihat tampan beribawa. Sebuah pedang besar berhulu see
Pelindung Empat Arhat sendiri terlihat mulai semakin kewalahan melancarkan serangan bertubi-tubi kearah lawannya, keringat telah membanjiri wajah dan pakaian mereka, tanpa mereka sadari, jurus Kijang Kelana yang dipergunakan oleh lawan mereka telah menguras tenaga mereka. Hingga tiba-tiba :”Mundur!” Tung Xi berteriak keras memperingatkan saudara-saudara perguruannya, dengan serta merta Pelindung Empat Arhat langsung melompat mundur. Hal ini digunakan Bintang untuk segera mengambil nafas seraya meredakan nafasnya yang memburu.“Ternyata nama besar Ksatria Pengembara bukanlah nama kosong”. ucap rahib Tung Cia, salah satu dari Pelindung Empat Arhat.“Sekarang kau akan merasakan kehebatan jurus Totokan Zen yang kami miliki” sambung Tung Xi lagi. Hampir bersamaan Pelindung Empat Arhat langsung memperlihatkan jurus-jurus Totokan Zen yang mereka miliki. Empat jurus totokan yang sangat berbeda satu sama lain.
Jubah biru dibagian punggung yang Bintang kenakan terlihat sobek cukup besar akibat serangan Geledek Zen tadi. Tapi satu keanehan terjadi, secara perlahan jubah yang sobek itu mulai menutupi sobekannya dan akhirnya kembali seperti sedia kala. Wajah ke-4 rahib Pelindung Empat Arhat ini terlihat berubah saat melihat hal itu.Perlahan tapi pasti Bintang mulai bangkit berdiri. Belum lagi hilang rasa terkejut Pelindung Empat Arhat ini, tiba-tiba saja sosok Bintang sudah mengeluarkan hawa putih disekujur tubuhnya, hawa putih yang secara perlahan mulai membentuk asap tipis yang keluar dari tubuh Bintang. Inilah Energi Putih dari Jurus Leluhur. Perlahan rasa sakit yang mendera dipunggungnya mulai hilang seiring dengan keluarnya asap tipis dari sekujur tubuh Bintang.“Jangan biarkan dia untuk memulihkan diri!”. ucap rahib Tung Xi memberikan perintah kepada adik-adik seperguruannya yang lain.“Benar, ayo kita serang kembali den
Jurus Bintang kali ini sangat berbeda dari jurus-jurus yang sebelumnya, gerakan Bintang terlihat begitu lemah lembut, hebatnya, angin yang berhembus kencang yang ada ditempat itu seakan mengikuti kemana gerakan Bintang bergerak. Jurus yang diperlihatkan oleh Bintang membuat serangan ke-4 Pelindung Empat Arhat ini berhenti, semuanya terpaku melihat keindahan jurus yang diperlihatkan oleh Bintang, bahkan sosok putri Virgo yang tadi khawatir melihat Bintang terdesak oleh serangan ke-4 Pelindung Empat Arhat kini balik menatap kagum.Tai Chi, sebuah jurus yang menyatu dengan alam, bergerak indah mengikuti semilir angin. Sungguh sebuah jurus yang sangat mengagumkan.“Jurus lemah seperti itu takkan bisa menahan Tasbih Dewa kami”. Ucap rahib Tung Xi lagi”Ayo kita serang!”.“Hyattt.....bettt...betttt...bettttt...betttt”. ke-4 Pelindung Empat Arhat kembali menyerang kedepan dengan Tasbih Dewa mereka. Tidak seperti sebelumnya, B
“Percuma jika kau mencoba memutuskan Tasbih Dewa itu, tak ada kekuatan yang mampu memutuskannya... Hahaha”. rahib Tung Xi dan ke-3 rahib yang lain tertawa melihat kemenangan yang mereka raih.“Sekali lagi aku ingin menyampaikan... Maukah tuan menerima tantangan ketua kami ?” ucap rahib Tung Xi lagi.Belum lagi Bintang menjawabnya,”Serrr”. tiba-tiba saja sebuah bayangan sudah berdiri dihadapan Bintang, rupanya dia adalah putri Virgo. Kemunculan putri Virgo tentu saja mengejutkan ke-4 Pelindung Empat Arhat yang memang sejak tadi kurang memperhatikan keberadaannya. Sosok jelita putri Virgo cukup membuat ke-4 Pelindung Empat Arhat ini saling meneguk liur masing-masing.“Nona... kami harap nona tidak ikut campur urusan sekte Budha Hidup”. Ucap rahib Tung Xi lagi dengan lembut.“Sekte Budha Hidup namanya sudah terkenal di dunia persilatan, tapi sayang para pengikutnya berjiwa pengecut”. Ucap putri Virg