“Wusshhh”
“Hiyyatttt....hyyatttt....!!”. hampir bersamaan, Souji dan Mi hee sama-sama mendorong kedua jari telunjuk mereka kedepan, dan ;
“Wusshhh...wussshhhh....wusshhhh...wusshhhh”
Gumpalan asap hitam dan putih itu langsung melesat dengan cepat dan dahsyat kearah Hyuga, Soda dan Azumi.
“Raungan naga dilangit, heaa....!!”
“Wuuttt ...wuuut...wuuttt....!!” Hyuga melepaskan tiga sabetan pedang samurai ditangannya hingga tiga sinar putih keperakan langsung melesat kearah gulungan asap hitam dan putih tersebut.
“Suiton, Suiryūdan no Jutsu !!” Azumi bergerak lebih dulu dengan mendorong dua telapak tangan kanannya saling tumpang tindih, dimana telapak tangan kirinya mendorong telapak tangan kanannya.
“Byyuuurrrr.....!!” tiba-tiba saja segelombang air muncul dari dalam tanah dan langsung membentuk naga raksasa. Teknik yang digunakan Azumi membentuk s
Putri Kim sendiri tampak bergerak menghindar dengan ringannya, jurus Menjejak Angin, Mengejar Cahaya mampu bergerak cepat menghindari serangan gumpalan asap hitam dan putih, sambil terus menghindar, Putri Kim meraih seruling es dari balik pakaiannya, begitu seruling ditangan, Putri Kim langsung bergerak mundur seraya terus bergerak menjauh dari kejaran gumpalan asap hitam dan putih.“Suiittt...suuuiiitttt” suara seruling terdengar keluar dari seruling yang kini ditiup oleh Kim si hyang. Dengan bergerak melayang mundur dikejar oleh gumpalan asap hitam dan putih, Kim si hyang terus memainkan serulingnya.“Wwuuuttt....wuuutttt..... wuuutttt” tiba-tiba saja dari lubang-lubang seruling yang dipegang oleh Kim si hyang keluar puluhan bahkan ratusan sinar yang membentuk pedang-pedang yang berterbangan.“Debb.... Debbbb... Deebbbb” pedang-pedang tersebut bertabrakan dengan gumpalan asap hitam dan putih, seperti yang terjadi-te
“Plasshhhh.....wuuuttt!” Lian Nishang melepaskan anak panah dari busurnya. Anak panah keemasan itu melesat kearah gumpalan asap hitam putih, dan ; “Debbbbbb” gumpalan asap hitam putih langsung sirna tak berbekas, Lian Nishang tersenyum puas, tapi senyum itu pupus saat kembali gumpalan asap hitam putih datang seakan tiada henti. Mau tak mau Lian Nishangpun kembali melepaskan jurus Memanah Mataharinya.Kini pertarungan adu kekuatanpun terjadi, antara gumpalan asap hitam putih yang dipergunakan oleh Souji dan putri Mi hee menghadapi serangan Kim si hyang, Yuan ming zhu dan Lian Nishang.Souji dan Mi hee sendiri tampak tidak sedikitpun kewalahan, gumpalan asap hitam putih terus keluar dari kedua senjata mereka yang masih tertancap ditanah, sementara itu dari pihak keluarga Bintang tampak sudah mulai terkuras habis tenaga yang mereka gunakan. Sedangkan gumpalan asap hitam putih terus datang silih berganti.“Coba kalian hadang se
“Siapakah tuan dan nona ini semuanya?”“Hamba putri Mi hee dan ini kakak angkat hamba, Souji-sama”“Yuki adalah adik hamba.... jika nona dan rombongan ingin membawanya, tentu hamba harus tau kepentingan apa yang nona bawa kemari?” ucap Bintang dengan tenang. Ditempatnya wajah Mi hee tampak berubah.“Mi hee mundurlah!”. terdengar suara berat Souji. Putri Mi hee hanya tampak berpaling dan menganggukkan kepalanya seraya beranjak mundur.“Hamba Souji, putra Jenderal Sasaki Mushahi dari Keshogunan Takayoshi diberikan tugas untuk membawa putri Yuki” ucap Souji dengan penuh wibawa.Bintang yang tetap berdiri dengan tenang tampak menatap kearah Yuki dan rombongan keluarganya. Lalu Bintang tampak mulai berjalan mendekati kearah Yuki, entah apa yang Bintang dan Yuki bicarakan, hanya mereka yang tak tahu, lalu kemudian Bintang kembali ketempatnya berhadapan kembali dengan Souji.“Adik ha
“Tranggg!” dengan tenang Bintang menangkis serangan tersebut dengan Keris Kyai Guntur ditangannya hingga menimbulkan percikan bunga api berpijar.“Trangg...trangg....tranggg....tranggggg!” pertarungan tersebut berlanjut dengan sengit, Souji dengan samurai hitam besarnya sedangkan Bintang dengan Keris Kyai Guntur ditangan. Beberapa kali benturan kedua senjata menimbulkan getaran dan kibasan angin besar yang membuat tempat itu berkibar-kibar hebat oleh gelombang tiupan angin besar.Memasuki jurus ke 87, baik Souji maupun Bintang sama-sama melompat mundur kebelakang.“Wuuuttttt!” Souji bergerak lebih dulu mengibaskan samurai hitam besarnya kearah Bintang. Segelombang sinar hitam berkiblat cepat kearah Bintang.“Huuupp...” Bintang melompat tinggi keudara untuk menghindari serangan tersebut, diudara, Bintang bergerak cepat menyalurkan Cakra Petirnya lebih banyak ke Keris Kyai Guntur ditangannya, hingga ;
“Trang....tranggg....trangggg” dengan gerakan yang sangat cepat wanita berpakaian kuning ini menepis seluruh jarum-jarum beracun milik Iblis Racun hingga jatuh ketanah.“Serrrr” disebelahnya muncul sekelebat bayangan yang ternyata adalah sosok wanita berpakaian merah dengan raut wajah cantik jelita yang tampak tengah menggenggam selendang merah yang tadi melilit tangan Iblis Tangan Besi.Kemunculan dua wanita muda cantik nan jelita ini tentu saja mengejutkan dan mengagetkan semua orang, terlebih-lebih Iblis Seribu Wajah, Iblis Tangan Besi dan Iblis Racun yang berada paling dekat dengan keduanya. Sementara itu dari pihak keluarga Bintang sendiri tampak senang dengan kehadiran kedua wanita muda tersebut yang memang tak lain dan tak bukan adalah Roro Ajeng dan Roro Putri Srikandi.Bagaimana Roro Ajeng dan Roro Putri Srikandi bisa muncul secara tiba-tiba dihadapan Bintang dan yang lain, sebenarnya Roro Ajeng dan Roro Putri Srikandi berjalan b
Dengan menggunakan Segel Dewa Kehidupannya, Bintangpun mulai mengobati orang-orang yang tadi terkena pengaruh gumpalan asap berwarna hitam dan putih yang tadi dipergunakan oleh Souji dan Mi hee untuk menyerang mereka dan malam itu keadaan Bukit Bayanganpun kembali tenang seperti biasanya.Malam itu Yuki, Soda dan Azumi tidur dikamar yang sama, dan seperti kebanyakan wanita / gadis yang tengah berkumpul, selalu ada saja yang mereka bicarakan dan kali ini yang menjadi bahan pembicaraan adalah Bintang.“HEBAT... Itu belum seberapa” ucap Yuki dengan penuh bangga kepada Soda dan Azumi yang ada didekatnya.“Tak kusangka dinegeri ini ada juga yang bisa menggunakan jurus ninja” ucap Soda“Jurus ninja...apa itu?” tanya Yuki bingung“Jurus membuat bayangan seperti yang tuan Bintang lakukan, menggandakan diri untuk menipu lawan, didunia ninja itu dinamakan bunshin” jelas Azumi lagi baru Yuki mengangguk
Keesokan paginya, Yuki, Soda dan Azumi dengan tidak sabar segera ikut berkumpul dirumah kaca yang ada dihalaman belakang rumah, sudah menjadi kebiasaan dikeluarga Bintang, sarapan pagi dilaksanakan dirumah kaca tersebut. Sesampai disana ternyata para wanita-wanita telah berkumpul, hanya para lelaki saja yang belum ada. Yuki terlihat mengajak Azumi dan Soda untuk mendekati salah satu kakak iparnya. Kim si hyang.“Kakak ipar” sapa Yuki dengan senyum manjanya.“Yuki.. Bagaimana kabarmu hari ini?” ucap Kim lembut dan tersenyum manis.“Yuki sudah sehat kakak ipar. Kalau kak Bintang yang mengobati, tak ada yang tak mungkin” ucap Yuki tertawa kecil seraya duduk berdampingan dengan Kim si hyang, Soda dan Azumi ikut duduk disebelahnya.“Wah... Tumben nih, pagi-pagi Yuki udah ada disini” terdengar teguran lembut tak jauh dari mereka, rupanya Yuan, Lian, roro, Ajeng, Ahisma dan ibu Bintang sudah tiba disitu. Suasanapun
Seperti biasanya, malam itu suasana di Bukit Bayangan berjalan seperti biasanya, setelah menikmati makan malam, bersenda gurau diiringi tawa dan suasana yang menyenangkan, akhirnya malam yang telah semakin larutlah yang membuat masing-masing beranjak ke kamar masing-masing.Malam semakin larut, sunyi dan penuh ketenangan begitu terasa dikediaman Bintang, kita mencoba mendekati salah satu kamar yang merupakan kamar Putri Yuan ming zhu, dari dalam kamar, lamat-lamat terdengar suara rintihan, bila dicoba didengar lebih jelas, bukan rintihan kesakitan melainkan rintihan kenikmatan yang kian kentara terdengar berkepanjangan, dapat dipastikan didalam kamar tersebut tengah terjadi pergulatan birahi yang dahsyat. Dikamar-kamar berikutnyapun terdengar hal yang sama, tapi ada satu kamar diantara istri-istri Bintang yang tak terdengar suara apa-apa, hal ini menjadi semakin menarik dan membuat penasaran, coba kita lihat kedalam.Bintang tampak tengah duduk bersandar diujung peradu