HARI yang ditunggupun tiba, ketua organisasi Tatto Iblis yang bergelar Dewi Tatto kembali dari tempat pertapaannya, tapi Dewi Tatto hanya kembali seorang diri. Para komandan divisi dan anggota-anggota Tatto Iblis segera menyambut kedatangan ketua mereka dipintu gerbang.
“Selamat datang kembali. ketua” ucap Liễu Nham terlebih dahulu memberikan salam. Wanita yang disebut sebagai ketua oleh Liễu Nham tampak mengenakan jubah panjang yang juga menutupi hingga kepalanya. Saat jubah dikepalanya diangkat, terlihatlah wanita yang sudah berumur sekitar 45 tahunan, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan tatto, hingga tak menyisakan kulitnya yang tak tertutupi oleh tatto.
“Liễu Nham..” terdengar suara lembut Dewi Tatto.
“Ketua.!” Kanchana dan Kannika ikut menjura hormat pada Dewi Tatto.
“Kanchana..”
“Kannika..”
“Dimana Bunny, ketua?” tanya Kanchana lagi saat tak melihat sosok Bunny yang k
“Bagaimana kau bisa berpendapat kalau dia bisa menghapus kutukku, Kannika?” tanya Dewi Tatto lagi.“Kami sudah menyelidiki tentang dia ketua, dari informasi yang kami dengar. Tuan Bintang pernah menghadapi ratusan orang prajurit Ayutthaya sewaktu menyelamatkan putri Gwang, bahkan tuan Bintang dikatakan mampu mengalahkan semua panglima Ayutthaya” ucap Kannika lagi.“Dari informasi juga dikatakan kalau tuan Bintang mampu menghentikan peluru senapan juga peluru meriam, ketua” sambung Kanchana lagi.Seketika wajah Dewi Tatto berubah mendengar hal itu.“Dimana dia sekarang?” tanya Dewi Tatto lagi“Ada disini ketua”“Cepat suruh dia menghadapku” ucap Dewi Tatto lagi.Kanchana terlihat menjura hormat dan segera pergi meninggalkan tempat itu. Tak lama Kanchana sudah kembali bersama Bintang. Dewi Tatto sendiri yang sudah kembali mengenakan jubahnya tampak menatap sosok Bin
Malam itu Bintang tengah memikirkan bagaimana caranya untuk menolong Dewi Tatto. Karena ada suatu hal yang Bintang khawatirkan bila memang ilmu Tatto Iblis bisa dimusnahkan, apakah itu tidak akan membahayakan jiwa Dewi Tatto sendiri. Inilah yang menjadi pertanyaan dibenak Bintang.Keesokan harinya, Bintang sudah berhadapan langsung dengan Dewi Tatto disebuah ruangan goa yang sangat luas sekali. Bahkan mampu menampung ratusan anggota Tatto Iblis yang memenuhi tempat itu untuk melihat pertarungan ketua mereka, Dewi Tatto.Dewi Tatto sendiri tampak mulai melepaskan jubah yang menutupi kepala dan tubuhnya, kini terlihatlah sosok Dewi Tatto yang mengenakan pakaian kain selempang yang menutupi tubuhnya bagian atas, tapi hal itu tidak terlalu dihiraukan oleh Bintang, karena sekujur tubuh Dewi Tatto sudah tertutupi oleh tattto. Bahkan walaupun Dewi Tatto tanpa berpakaian sekalianpun alias bugil, tubuhnyapun tak terlihat karena tebal dan banyaknya tatto disekujur tubuh
“Duggg..!” untung saja Dewi Tatto dengan cepat menyilangkan kedua tangannya didepan dada, sehingga tendangan dahsyat Bintang yang dilancarkan dengan sangat cepat hanya menghantam kedua tangan Dewi Tatto yang menyilang didepan dadanya, tapi akibat kerasnya tendangan Bintang, Dewi Tatto sampai terhuyung beberapa langkah kebelakang.“Cringg!” dalam gerakan terhuyungnya, Dewi Tatto mencabut lepas senjata pedang yang ada dipinggang belakangnya.“Weerrrr....” pedang ditangan Dewi Tatto tampak dialiri oleh energi hitam yang kini membungkus pedang ditangannya.“Aura pedang..” batin Bintang mengenali apa yang dilakukan oleh Dewi Tatto.“Cringg..!” Bintangpun ikut mencabut lepas Pedang Bintang Angkasa dari warangkanya, dan menyalurkan aura pedangnya dengan cepat, seketika saja Pedang Bintang Angkasa langsung terbungkus dengan aura keemasan yang membuat gambar-gambar Bintang yang ada dibilah Pedang Bintang
Bintang tampak merapatkan kedua tangannya membentuk mudra, dan ; “Jalan agung!” ucap Bintang lagi merapal jurusnya.Sementara itu serangan kabut asap hitam semakin dekat, dan ; “Wuuutttt...!” tepat disaat kabut asap hitam menyambar tubuh Bintang, tubuh Bintang langsung hilang ditenggelam kabut asap hitam.“Aauuwwww...!” terdengar seruan-seruan kaget para anggota Tatto Iblis yang histeris melihat sosok Bintang tenggelam ditelan kabut asap hitam. Semua sudah dapat menduga kalau Bintang akan tewas menjadi debu dengan tertelan kabut asap hitam.Tapi tiba-tiba saja pandangan mereka menyipit, mencoba memandang lebih dalam kearah kabut asap hitam yang telah menyelimuti sekujur tubuh Bintang. Dari dalam kabut asap hitam terlihat sebuah sinar keemasan yang bergerak cepat kesana kemari didalam kabut asap hitam. Semakin lama semakin terlihat jelas kalau sinar keemasan yang bergerak cepat itu adalah cahaya jelmaan Bintang yang te
DI SEBUAH kamar batu yang sangat mewah, terlihat Bintang yang tengah duduk membelakangi punggung Dewi Tatto yang terbuka diatas peraduan beralas sutra tersebut. Bintang tampak tengah menyalurkan hawa murni tubuhnya untuk menyelamatkan Dewi Tatto dari maut, dengan kedua tangannya yang menempel dipunggung Dewi Tatto. Kini sekujur tubuh Dewi Tatto sudah bersih dari tatto yang sebelumnya hampir menutupi sekujur tubuhnya bahkan seluruh wajahnya, kini raut wajah cantik jelita dengan usia yang mapan terpampang jelas diwajah Dewi Tatto yang masih terlihat sedikit pucat. Entah sudah berapa lama Bintang menyalurkan hawa murninya, hingga ; “Sudah cukup tuan. Cukup!” terdengar erangan lembut dari bibir Dewi Tatto menyuruh Bintang untuk berhenti, Bintang sendiri segera melepaskan kedua telapak tangannya dari punggung Dewi Tatto. Dewi Tatto sendiri sudah mulai membuka kedua matanya dan langsung berpaling kearah Bintang. Dan dengan tiba-tiba saja Dewi Tatto bersujud dihadapan B
Dewi Tatto mengangkat wajahnya dan menatap Bintang dengan penuh arti. Dewi Tatto datang menghampirinya dan memeluk Bintang dengan mesra. Bintang balas pelukannya dan ciuman hangatnya. Dewi Tatto sendiri tampak tiduran dekat dengan Area bawah Bintang.“Sudah lama aku tak merasakan kenikmatan seperti saat ini” ucap Dewi Tatto pelan, seakan berkata pada dirinya sendiri. Diusap-usapnya dengan mesra Area bawah Bintang, sambil tersenyum khas.“Ketua benar-benar hebat.. sungguh hebat” puji Bintang yang harus mengakui kehebatan Dewi Tatto.Dewi Tatto hanya tersenyum dan kemudian melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menariknya. Diciumnya Bintang dengan mesra, Bintang dapat melihat tipe Dewi Tatto bukanlah tipe wanita yang haus akan seks, melainkan haus akan kasih sayang. Berhubungan intim pun sepertinya senang yang pelan-pelan bukannya seperti seekor serigala di musim kawin. Bintang ikut pola permainan Dewi Tatto, pelan-pelan dicium mu
SIANG ITU, sesosok dara jelita tampak baru saja tiba dimarkas organisasi Tatto Iblis. Wajahnya cantik dan lembut, begitu keibuan sekali, kedatangannya tampak langsung disambut oleh anggota Tatto Iblis yang berjaga dipintu gerbang. Sebuah jubah tampak menghiasi punggungnya. Ditubuhnya hanya dikedua tangannya yang terlihat tatto menghias. Sementara wajah dan tempat-tempat yang lain masih bersih oleh tatto.“Selamat datang kembali putri” ucap wanita penjaga gerbang yang segera menyambut kedatangan dara cantik berwajah lembut ini yang disebut putri.Dara cantik berwajah lembut ini tampak berjalan memasuki markas organisasi Tatto Iblis, langkahnya mantap dan pasti menuju ke temat aula pertemuan yang memang sudah ramai orang disana.Kedatangan dara cantik berwajah lembut ini langsung memberikan kejutan yang cukup berarti diruang aula pertemuan yang langsung bangkit berdiri menyambut kedatangannya, salah satunya adalah Bintang yang juga sudah berada diruang
Malam itu Bunny menemui gurunya, Dewi Tatto secara pribadi.“Jadi bagaimana perkembangan ilmu Tatto Iblis yang kuajarkan padamu Bunny?” tanya Dewi Tatto lagi.“Semua telah Bunny pelajari dengan sempurna ketua, hanya tinggal tahap akhir” ucap Bunny dengan wajah berubah.“Kau sudah memilih jalan ini Bunny, kau tak bisa mundur lagi” ucap Dewi Tatto lagi.“Hanya kepadamu, Kannika, Kanchana dan Liễu Nham aku menaruh harapan guna meruntuhkan kekuasaan Ayutthaya” sambung Dewi Tatto lagi.“Bunny tidak ragu untuk memilih jalan ini ketua, hanya saja Bunny tak tau harus menyerahkan kesucian ini kepada siapa?” ucap Bunny lagi menarik nafas panjang.“Aku rasa, tuan Bintang adalah lelaki yang pantas untukmu Bunny” ucap Dewi Tatto lagi hingga membuat Bunny terdiam.“Lalu bagaimana keputusanmu mengenai saudari-saudarimu?”“Bunny bingung ketua, me