Tapi Bintang tetap mengajak Roro untuk kembali kedepan pintu ruangan perhiasan tersebut dan dapat terlihat bagaimana Liu-xue, Gwang dan Babby sangat menikmati berada diantara perhiasan-perhiasan yang banyak tersebut, beberapa perhiasan tersebut sudah tampak menghias dibeberapa bagian tubuh mereka.
“Dinda benar-benar tak ingin?” tanya Bintang seraya menatap kearah Roro. Lagi-lagi Roro menggeleng mantap.
Bintang terkejut saat baru menyadari kalau ternyata tetua Qing Long tidak ada lagi ditempat itu.
“Kemana tetua Qing Long?” batin Bintang lagi.
Akhirnya shooping perhiasan gratis itupun berakhir, Liu-xue, Gwang dan Babby terlihat tersenyum bahagia dengan membawa beberapa perhiasan ditangan berjalan menuju kearah Bintang dan Roro yang menunggu dipintu depan. Ketiganya terlihat akrab seakan sudah saling kenal begitu lama, bagaikan sahabat. Mungkin benar harta bisa membuat yang tidak kenal menjadi kenal, yang belum sayang menjadi sayang.
“Bagaimana dinda yang lain?” tanya Bintang lagi.“Jika memang kanda mengizinkan, Gwang juga bersedia” ucap Gwang.Babby dan Liu-xue hanya menganggukkan kepalanya saja.“Baiklah tetua.. istri-istri hamba bersedia untuk menerima pelajaran dari para tetua”“Syukurlah kalau begitu, sebelum kami menurunkan kesaktian-kesaktian kami, kami harus tahu dulu jenis-jenis kemampuan yang dimiliki oleh nyonya-nyonya semua, agar bisa sejalan dengan apa yang akan kami ajarkan” ucap Xuan Wu lagi.“Baik, hamba yang pertama” ucap Roro seraya bangkit berdiri dari kursinya, lalu berjalan kebelakang, ketempat yang cukup luas.“Hamba menguasai jurus Cakar Pancanaka” ucap Roro seraya memprelihatkan kuku jempol tangannya yang tiba-tiba melengkung panjang kebawah, dari wujudnya, jelas terlihat kedua kuku jempol Roro sangatlah tajam, seakan bisa memotong apa saja. Roro terlihat mempe
“Giliranku” ucap Gwang lagi seraya bangkit berdiri dan berjalan kebelakang, Roro sendiri kembali duduk ketempatnya.“Jurus pertama. Rembulan dingin bulan purnama” ucap Gwang mulai memperlihatkan jurus-jurus bulan purnama yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat hebat. 4 Dewa Penjaga Gerbang tampak terkagum-kagum melihat hal itu sampai Gwang selesai memperagakan jurus-jurusnya.“Jurus kedua... Pedang Beku!”“Cringg!” Gwang mencabut pedang hitam ditangannya dan mulai memainkan jurus-jurus Pedang Beku miliknya. Sepanjang Gwang memainkan jurus Pedang Bekunya, wajah ke-4 Dewa Penjaga Gerbang terus berubah hingga Gwang menghentikan permainan Pedang Bekunya.“Maaf nyonya, bukankah ini jurus Pedang Beku milik Ratu Neraka Es?” tanya tetua Qing Long.“Benar tetua”“Darimana nyonya bisa mendapatkannya?&r
“Akan hamba ajarkan Jurus Phoenix kepada nyonya” ucap tetua Zhu Que lagi.“Jurus Phoenix” ulang Babby lagi terkejut. Tentu saja Babby mengenal sebutan Phoenix sebagai burung api yang terkenal abadi.“Terima kasih tetua” ucap Babby dengan cepat menjura hormat kepada tetua Zhu Que.Kemudian semua pandangan tertuju kepada Liu-xue yang masih duduk ditempatnya. Liu-xue yang mengerti segera bangkit berdiri.“Hamba hanya memiliki 2 ilmu kesaktian, yang pertama adalah Ilmu Semesta” ucap Liu-xue lagi.“Ilmu Semesta (Enersi Ufuk Barat)?” ucap tetua Xuan Wu.“Benar tetua”“Siapa guru nyonya yang mengajarkan Ilmu Semesta?” tanya tetua Xuan Wu lagi.“Hamba tidak memiliki guru, ayah angkat hamba yang mengajarinya”“Siapa ayah angkat nyonya?”“Ayah angkat
“Paling lama 10 tahun tapi paling cepat 5 tahun. Itu tergantung dari nyonya-nyonya yang bisa cepat menyempurnakan apa yang kami berikan atau tidak” ucap tetua Qing Long lagi.“Berarti butuh waktu 5-10 hari didunia nyata, bukan begitu tetua?” ucap Roro.“Benar”“Mari nyonya Babby” ucap tetua Zhu Que mengajak Babby untuk segera masuk kedalam ruang dimensi dan waktu.Babby terlihat menatap kearah Bintang, Bintang membalas dengan anggukan kepalanya. Babbypun balas tersenyum lalu melangkah masuk ke dalam ruang dimensi dan waktu bersama tetua Zhu Que.“Mari nyonya Gwang” ucap tetua Qing Long.Seperti Babby, Gwangpun tampak menatap kearah Bintang. Kalau saja tidak ada orang ditempat itu selain dirinya, tentu saat ini Gwang akan langsung memeluk Bintang, tapi apa daya, semua tak mungkin dilakukan, Bintang kembali menganggukkan kepalanya dan ini cukup untuk membuat Gwang berjalan bersama tet
“B-b..be..benarkah ketua?” tanya Pyroeis seakan tak percaya. Bintang tampak mengangguk pasti.“Coba kau lihat batu besar itu!” tunjuk Bintang kearah sebuah batu besar yang ada didekat mereka, semua pandangan langsung tertuju kearah batu besar tersebut.“Coba kau hancurkan batu besar itu!” perintah Bintang. Bukan saja Pyroeis, tapi semua Dewa pelindung terkejut mendengar perintah Bintang. Karena hal itu tentu sangatlah mudah bagi mereka. Tapi Pyroeis tak ingin membantah, segera dia berjalan kearah batu besar tersebut.“Coba kau hancurkan batu besar itu tanpa menggunakan tenaga!” ucap Bintang lagi kepada Pyroeis yang sudah berdiri didepan batu besar tersebut.Kali ini kembali wajah Pyroeis dan yang lain berubah mendengar perintah Bintang, tentu saja hal itu sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Tapi Pyroeis tetap berniat untuk melakukan dan hasilnya sudah dapat dipastikan, beberapa kali dicoba, tetap saja Pyr
Plassshhh !!!Tiba-tiba saja dari punggung Merkurius muncul sepasang sayap seperti saat-saat pertama kemunculan Merkurius beberapa waktu yang lalu, dan ;Weeessshhh !!!Merkurius bergerak dengan sangat cepat sekali kearah Bintang, bahkan Bintang yang telah menggunakan mata dewapun sangat sulit untuk mengikuti gerakan Merkurius.Beberapa detik lagi serangan Merkurius tiba ; Plashhhh!Kali ini wajah Merkurius yang berubah saat tiba-tiba saja sosok Bintang menghilang dari pandangannya.“Awas serangan!” tiba-tiba saja sosok Bintang sudah muncul dibelakang Merkurius dan langsung memberikan peringatan.Weeessshhh !!!Gerakan Merkurius sangat cepat hingga dapat dengan mudah menghindari serangan Bintang. Begitu serangan Bintang lewat, Merkurius langsung memberikan serangan balasan.Plashhhh !!!Wajah Merkurius kembali berubah saat sosok Bintang kembali menghilang dari pandangannya.Dan begitu s
Wuutt !! wuutt !! wuutt !“Bersiap ketua!” ucap Neptunus seraya memutar-mutar tongkat ditangannya.“Ayo Neptunus” ucap Bintang mempersilahkan Neptunus untuk menyerangnya terlebih dulu, dan ;Wesshhh ! wuuuttt !Dengan tombak trisula miliknya, Neptunus langsung melesat dan menyerang kearah Bintang dengan dahsyatnya.Trang ! trangg !! trangg !!!Dan Bintangpun tak tinggal diam, Pedang Bintang Angkasa ditangannya bergerak menangkis serangan Neptunus.Dengan tombak trisula ditangannya, sosok Neptunus benar-benar bagaikan seorang Dewa yang kemampuan yang sangat dahsyat, serangannya datang bergulung-gulung bagaikan gelombang lautan yang datang bergerombol. Untunglah yang menjadi lawan Neptunus adalah Bintang, sehingga sehebat dan serapat apapun serangan tombak trisula milik Neptunus, Bintang selalu dapat menghindari dan mematahkannya tanpa kesulitan.Neptunus kini baru menyadari kebenaran ucapan Dewa
“Cukup ketua! Cukup!” ucap Neptunus akhirnya menyerah. “Darimana ketua mendapatkan jurus naga air itu ? sambung Neptunus lagi.“Memangnya kenapa Neptunus?” tanya Bintang“Dulu hamba memiliki seorang rival, dan hanya dia seorang yang memiliki jurus naga air”“Siapa dia?”“Namanya Raja Naga Samudra”Sementara ditempatnya Bintang hanya tersenyum.“Raja Naga Samudra adalah guruku Neptunus” ucap Bintang singkat. Wajah Neptunus berubah.“Apa ketua juga mewarisi jurus 5 Naga Penakluk?” tanya Neptunus lagi. Bintang mengangguk.“Sudah hamba duga, hamba salut dan kagum dengan kemampuan ketua” ucap Neptunus menjura hormat kepada Bintang. Bintang membalasnya, Neptunus mundur kembali ketempatnya.Bintang kembali menatap kearah para Dewa pelindungnya. Dan pandangan berhenti pada satu sosok.“Jup