Dewa Shinobi dengan cepat membalik tubuhnya, beberapa tombak dihadapannya telah berdiri sosok Bintang yang tampak sudah kembali menyarungkan Keris Kyai Gunturnya kedalam warangka yang ada dibelakang pinggangnya.
Bintang menyarungkan kembali Keris Kyai Gunturnya karena pedang Dewa Shinobi tampak sudah tertancap pada sebatang pohon yang tadi telah dilempar oleh Dewa Shinobi kearahnya.
Tanpa menunggu waktu, Dewa Shinobi terlihat melakukan gerakan-gerakan jutsu tangan yang membentuk suatu formasi jurus.
“Kage Bunshin No jutsu!”
Blepp... Blepp... Blepp... Blepp... Blepp...!
Tiba-tiba saja sosok Dewa Shinobi menjelma menjadi 5 orang. Kelima sosok Dewa Shinobi terlihat langsung mengerahkan jurus cakra petir miliknya. Dahsyatnya lagi, cakra petir yang dikerahkan oleh Dewa Shinobi disalurkan ke tangan kanannya yang terbuat dari besi, hingga lengan besi itu tampak semburat aliran-aliran petir yang dahs
“Rupanya kau juga mengetahui tentang aura pedang. Keluarkan pedang dipunggungmu itu, hadapi aku!” ucap Dewa Samurai lagi.Cringg !!Bintang menarik lepas Pedang Bintang Angkasa dipunggungnya. Bukan saja Dewa Samurai yang tertarik melihat pedang yang ada ditangan Bintang, Dewa Shinobipun ikut tertarik melihat pedang unik ditangan Bintang.Plasshhh!Cahaya hitam dengan kilauan yang gemelap putih keperakan memancarkan keluar dari Pedang Bintang Angkasa di tangan Bintang, bila dilihat lebih teliti, terlihat gambar ruang angkasa dan taburan Bintang-Bintang diangkasa dipedang yang ada ditangan Bintang.Bintang sendiri kini sudah tampak menyalurkan aura pedang kedalam Pedang Bintang Angkasa, dan hasilnya Pedang Bintang Angkasa kini mengeluarkan aura keemasan. Sementara itu ditempatnya, Dewa Samurai tampak tertegun melihat lawannya yang kini telah memegang sebilah pedang yang mengeluarkan aura keemasan.Settt...!Bintang membentan
“Dengan apa dia akan menghadapiku?” batin Dewa Samurai lagi.Bintang sendiri kini tampak menggerakkan tangannya merapal sesuatu.Tiba-tiba saja didepan Bintang terbentuk sebilah golok yang terbuat dari aura tenaga dalamnya, bukan hanya satu, dua, tiga, empat dan lima. Ada lima golok emas yang kini terbang melayang didepan Bintang. Inilah jurus kedua dari jurus pedang aura yang dimiliki oleh Bintang. Bernama Golok sakti.Dewa Samurai terpana kaget melihat apa yang dilakukan Bintang.“Bersiaplah menerima jurus pertama dari golok sakti pedang auraku... menebas 1000 prajurit!” ucap BintangTapi sebelum Bintang melesatkan golok saktinya.Cringg!Tiba-tiba saja Dewa Samurai langsung menyarungkan pedang samurai kedalam warangkanya yang baru saja dipungutnya dari tanah. Bintang tentu saja heran melihat hal itu.“Hamba menyerah!” ucap Dewa Samurai
“Untuk mencapai cita-citamu menjadi pendekar pedang nomor 1 didunia, jurus pedang apa saja yang kau miliki saat ini?” tanya Bintang lagi.“Aku hanya memiliki ilmu terbang menunggang pedang, guruku pernah berkata, ilmu terbang menunggang pedang adalah ilmu pedang nomor satu di dunia, dan aku telah membuktikannya dengan mengalahkan seorang jago pedang hebat yang menguasai ilmu pedang dugu. Ilmu pedang yang katanya nomor 1 didunia” ucap Yukimura lagi.“Ilmu pedang dugu” ulang Bintang lagi merasa asing dengan nama ilmu pedang itu.“Apa kau pernah berhadapan langsung dengan Dewa Pedang?” tanya Bintang, Yukimura menggeleng.“Dengan ilmu pedangmu yang sekarang, kau takkan bisa menang darinya Yukimura” ucap Bintang dengan serius hingga membuat perhatian Yukimura kini semakin tertuju kepada Bintang.“Darimana tuan pendekar tau, kalau hamba tidak akan mampu
“Lalu apa yang terjadi dengan Agoess Sennin, tuan?” tanya Danzo lagi.“Agoess Sennin telah tewas!”Lagi, lagi, lagi dan lagi wajah Yukimura dan Danzo berubah terkejut.“Tapi bukan aku yang membunuhnya...” ucap Bintang.“Siapa yang telah membunuh Agoess Sennin tuan?”“Dewa Iblis...”“Dewa Iblis Awan Api dari Aliran Loucha..” ulang Yukimura dan Danzo dengan wajah berubah, Bintang mengangguk hingga wajah Yukimura dan Danzo semakin berubah.“Berarti saat ini Aliran Loucha adalah yang terkuat di Jepang dibawah pimpinan Dewa Iblis” ucap Yukimura.“Tidak! Dewa Iblispun sudah tewas!” Jawab Bintang lagi hingga kembali membuat wajah Yukimura dan Danzo terkejut.“Siapa orang yang mampu membunuh Dewa Iblis yang begitu perkasa?” tanya Yukimura lagi.Bintang hanya tersenyum dan itu sudah merupakan pertan
BUKIT BAYANGAN heboh saat Bintang pagi itu kembali bersama Danzo dan Yukimura. Semua orang-orang yang ada di Bukit Bayangan mengenali Danzo sebagai ninja yang pada malam sebelumnya telah menyusup ke Bukit Bayangan, tapi pagi ini sudah kembali bersama Bintang bahkan dengan seorang lelaki berpakaian khas samurai yang mereka tak kenali. Hari itu Bintang meminta untuk semuanya berkumpul diaula pertemuan keluarga, sisanya menunggu diluar. Sementara itu sosok Danzo dan Yukimura tampak duduk dihadapan Bintang dan yang lain.Semua menantikan kenapa Bintang sampai menyuruh berkumpul. Bintang tampak menatap kesekelilingnya, seluruh keluarganya telah berkumpul, juga sahabat-sahabatnya serta beberapa dari pihak kerajaan Setyo Kencana.“Semuanya, ini Tuan Danzo dan Tuan Yukimura. Tuan Danzo, silahkan perkenalkan diri tuan” ucap Bintang lagi.Danzo yang mengenakan pakaian ninja tampak menjura hormat dan segera menceritakan siapa dirinya dan diakh
GUNUNG MERAPI.Jadeblin tampak tengah mengadakan pertemuan, dihadapannya tampak 3 sosok tengah duduk saling berhadapan. Yang satu adalah sosok seorang laki berkepala plontos yang mirip seorang biksu. Ini terlihat dari pakaian yang dikenakannya, ditangan kirinya tampak sebuah tasbih terlilit, juga dilehernya, hanya saja tasbih yang dileher tasbih yang sangat besar. Tubuhnya kekar berotot, ditambah janggutnya yang sudah memutih, matanya tajam setajam mata elang, kedua tangan kakinya tampak sangat besar, ditangan kirinya tampak sebuah tombak yang berukuran cukup besar. Dan disekujur tubuhnya tampak dipenuhi oleh tulisan-tulisan mantra yang sangat sulit untuk dimengerti. Di utusan dewa Istana Kegelapan dia terkenal dengan sebutan Budha Hitam.Disebelahnya tampak pula duduk seorang berpakaian hitam berjubah hijau bertopeng merah, tak pernah diketahui kalau sosok ini laki-laki atau perempuan, ini dikarenakan topeng yang selalu digunakannya, bentuk tubuhnya juga tidak bisa me
MALAM KEMBALI DATANG. Aktifitas di Bukit Bayangan sudah kembali seperti semula, beberapa prajurit tampak berjaga-jaga, sebagian tampak meronda kesana kemari. Kini kita coba mengintip disalah satu kamar istri Bintang berada. Di dalam kamar itu terlihat sosok wanita cantik jelita yang tampak tengah bermanja-manjaan dengan Bintang, canda tawa menghiasi obrolan keduanya. Hingga akhirnya candaan itu berubah menjadi cumbuan. Bintang tampak dengan penuh nafsu melumat bibir indah wanita jelita yang tak lain adalah Putri Yuan. Yuanpun membalasnya tak kalah hangat dan penuh kemesraan. Hingga akhirnya Yuan melepas lumatan bibirnya dan mengangkat sosoknya dari tubuh Bintang. “Kanda.. dinda mau mandi dulu yah,” katanya Yuan dengan manja. “Kalau begitu kita sekalian aja mandi bareng ya dinda,” goda Bintang. “Boleh.. Siapa takut..” tantangnya kemudian. Dengan berlari kecil Bintang mengejar Yuan yang sudah sampai di depan kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, Bintang langsung membuka pak
PAGI BARU SAJA SAJA DATANG.“Tong !! tong !! tongg !! Suara pentungan sudah bertalu-talu terdengar di kaki Bukit Bayangan. Suara itu membuat bangun seluruh orang yang ada di Bukit Bayangan. Apa yang sebenarnya terjadi di kaki Bukit Bayangan?Seorang berpakaian hitam berjubah hijau bertopeng merah tampak tengah mengamuk, ratusan prajurit tampak telah mengepungnya, tapi tak seorangpun yang berani mendekat. Hanya beberapa orang pendekar yang terlihat menghadapinya. Melihat sosoknya, dia tak lain adalah Dewa Alam, salah satu utusan dewa Istana Kegelapan.Dengan kekuatan Telekinesisnya, Dewa Alam tampak mengerahkan batu-batuan yang ada ditempat itu sebagai senjata serangannya, bahkan sesekali pohon-pohon yang ada ditempat itu tercabut dari akarnya ditanah dan dengan mudahnya Dewa Alam menggunakannya sebagai senjatanya.Saat ini yang menghadapi Dewa Alam adalah Arya, Bayu Pratama dan Yudho. Dengan formasi yang sangat serangan da