“Jangan paksa Aurellya ayahanda, cukup waktu itu Aurellya terpaksa menerima Wira Jagat Kencana sebagai suami Aurellya, walaupun Aurellya terpaksa menerimanya. Padahal Aurellya tidak mencintainya” ucap Aurellya lagi.
“Ini semua demi kebaikan Antapura putriku” sambung gusti prabu Antapura lagi.
“Tapi ayahanda, Aurellya hanya mencintai kanda Wira. Aurellya tidak ingin menikah lagi setelah kanda Wira tiada”
“Nahkan, buktinya kau bisa mencintai Wira setelah pernikahan kalian. Cinta akan datang dengan sendirinya nanti bila kau menikah kembali dengan gusti prabu Bintang, anakku” sambung permaisuri Antapura lagi.
“Saat ini Setyo Kencana adalah kerajaan terbesar, termegah dan terkaya putriku... kau takkan menyesal bila menjadi istri gusti prabu Bintang” ucap gusti prabu Antapura lagi.
Putri Aurellya hanya terdiam mendengar hal itu, entah apa yang ada dibenak putri Aurellya saat ini.
-o0o-
Hari itu di Setyo Kencana, Bintan
“Dan ini putri kami, Aurellya” ucap gusti prabu Antapura memperkenalkan Aurellya. Aurellya tampak menjura hormat kepada Bintang tanpa mengangkat wajahnya. Bintang hanya tersenyum menatap kearah sosok jelita Aurellya, lalu balas menjura hormat. “Oh ya, mari.. Mari silahkan duduk gusti prabu” ucap Bintang mempersilahkan rombongan Kerajaan Antapura. Lalu semuanya duduk. “Maaf, kami hanya membawa hasil bumi kerajaan kami sebagai oleh-oleh gusti prabu” ucap gusti prabu Antapura lagi seraya menunjuk rempah-rempah dibawanya. “Kami tidak membawa emas dan permata seperti kerajaan-kerajaan lain, gusti prabu” sambung gusti prabu Antapura lagi. “Oh.. Tidak apa-apa gusti prabu, lagi pula kitakan sudah keluarga. Kenapa harus sungkan” ucap Bintang tersenyum. Ucapan Bintang membuat gusti prabu Antapura dan permaisuri tertegun dan saling pandang. “M-Maksud gusti prabu?” “Ya, kitakan sudah seperti keluarga. Walaupun bagaimanapun gusti prabu dan gusti prabu Jaga
“10 istri bisa hidup rukun, gusti?” tanya Gusti Prabu Antapura lagi. Bintang hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. “Oh maaf.. Maaf gusti, hamba tidak bermaksud mencampuri urusan keluarga gusti prabu” ucap Gusti Prabu Antapura cepat menyadari kesalahan ucapannya. “Tidak apa-apa, gusti” ucap Bintang tersenyum. Lalu keduanya tertawa. Pembicaraan kembali berlangsung hangat dan sangat kekeluargaan, keakraban cepat terjadi diantara mereka. “Owhhh... Jadi nyonya ini adalah putri Ahisma yang selalu menjadi pembicaraan banyak orang itu” ucap Gusti Prabu Antapura lagi. “Oh ya, gusti prabu, dibicarakan tentang apa?” tanya putri Ahisma lagi. “Putri Ahisma adalah pahlawan yang sangat berjasa atas kemenangan Setyo Kencana dalam perang menghadapi Blambang Sewu .... ini sudah menjadi buah bibir diantara semua raja-raja tanah Jawa dwipa ini” ucap Gusti Prabu Antapura lagi hingga membuat putri Ahisma hanya tersenyum tersipu. “Ah.. terkadang
Keesokan harinya setelah sarapan pagi, Gusti Prabu Antapura dan rombongan segera mohon pamit untuk kembali ke Antapura. Bintang dan keluarga segera mengantarnya sampai dipintu gerbang istana. Tapi sebelum rombongan Gusti Prabu Antapura naik kekereta kudanya, serombongan kereta kuda terlihat mendekati pintu gerbang istana. Hingga Gusti Prabu Antapura mengurungkan niatnya untuk naik ke kereta kudanya untuk melihat siapa yang datang. Tiga kereta kuda tampak berhenti didepan pintu gerbang istana. Dari dua kereta didepan, tampak turun 6 orang wanita cantik jelita yang terlihat langsung menuju ke kereta yang ada dibelakang. Tak lama kemudian dari dalam kereta tampak turun laki-laki dan wanita yang sudah berumur yang tampak dibantu turunnya oleh ke-6 wanita cantik tersebut. Gusti Prabu Antapura terlihat dengan kening berkerut saat melihat sosok lelaki tua yang baru saja keluar dari kereta kuda yang kini sudah berjalan kearahnya. Lelaki tua yang tak lain adalah romonya Binta
“Oh ya Setyo, ratih, mari kuperkenalkan dengan putriku. Ini Aurellya” ucap Gusti Prabu Antapura memperkenalkan Putri Aurellya yang langsung menjura hormat kepada Setyo pinangan dan ratih. “Wah.. ini Aurellya yang dulu masih sangat kecil ya, tapi sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita” puji Setyo pinangan lagi. “Kalau begitu pertemuan ini harus kita rayakan Antapura, mari kita masuk” ucap Setyo pinangan lagi. “Aduh.. Mohon maaf nih Setyo, kami sudah dari kemarin berada disini dan hari ini rencananya kami akan kembali ke Antapura” ucap Gusti Prabu Antapura lagi hingga membuat wajah Setyo pinangan berubah. “Ah.. Tambah satu atau dua malam lagi menginap disini juga tidak apa-apa Antapura. Kitakan sudah begitu lama tak bertemu.. hampir belasan tahun lebih” ucap Setyo pinangan lagi. “Benar kakang Antapura, menginaplah satu atau dua malam lagi. Kita mengenang masa lalu” ucap Ratih tersenyum. Gusti Prabu Antapura terlihat terdi
Lagi-lagi Gusti Prabu Antapura menatapi sosok Roro Ajeng dengan seksama. “Dan ini menantu ketujuhku, Putri Liu-xue yang juga merupakan putri Raja Chungjeong dari Goryeo” ucap Setyo pinangan memperkenalkan liu-xue yang terlihat langsung menjura hormat. “Dan ini menantu kedelapanku, Putri Gwang Oamsinn, putri dari Raja Thammaracha dari Sukhothai” ucap Setyo pinangan memperkenalkan Putri Gwang yang terlihat langsung menjura hormat. “Dan ini menantu yang kesembilan, putri Babby Cherry, yang juga merupakan putri dari Raja Thammaracha dari Sukhothai” ucap Setyo pinangan memperkenalkan putri Babby yang juga langsung menjura hormat. “Dan ini menantuku yang terakhir, Sabina” ucap Setyo pinangan memperkenalkan Sabina yang mengenakan pakaian jubah panjang yang sangat berbeda dari yang lainnya, Sabina tampak mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda hormat. Penampilan Sabina yang sedikit berbeda dari yang lainnya menjadi perhatian khusus Gusti Prabu Antap
“Suruh mereka masuk, patih” ucap pangeran Blambang Sewu lagi. “Baik gusti” Sang patih segera keluar dan tak lama kemudian kembali bersama 7 orang laki-laki yang salah satunya adalah Rakryan Tumenggung Subali. Rakryan Tumenggung Subali yang datang bersama para pejabat istana Setyo Kencana yang telah dipecat dan diusir dari Setyo Kencana, kini datang ke Blambang Sewu. Di hadapan pangeran Blambang Sewu semuanya tampak menjura hormat. “Rakryan Tumenggung Subali. Jadi benar kabar yang kudengar itu, kalau kau dan beberapa pejabat istana telah diusir dari Setyo Kencana” ucap pangeran Blambang Sewu lagi tertawa. Rakryan Tumenggung Subali dan para pejabat yang lain hanya tampak menundukkan kepala saja. “Jadi apa maksudmu datang kemari Rakryan Tumenggung Subali?” tanya pangeran Blambang Sewu lagi. “Izinkan kami untuk bergabung di Blambang Sewu gusti, kami akan membantu gusti untuk menghancurkan Setyo Kencana” ucap Rakryan Tumenggung Suba
KEHIDUPAN bahagia Bintang dan istri-istrinya dapat menjadi contoh bagi kita, bagaimana Bintang dapat membuat rukun istri-istrinya hidup dalam satu atap, salah satu penunjang semua itu adalah stamina yang kuat dan mampu memuaskan hasrat birahi istri-istrinya dan yang tak lebih penting adalah ukuran pilar pusakanya. Pagi itu, setelah sarapan pagi, Bintang dan keluarganya tampak menikmatinya indahnya taman belakang rumah mereka yang sudah tumbuh subur bunga-bunga beraneka ragam macam warna. Kehidupan yang mungkin akan didambakan banyak orang,. Keluarga yang bahagia, memiliki istri-istri yang cantik jelita, kekayaan yang tak pernah habis, sungguh bagaikan sorga dunia. Weesshhh !!! Seorang prajurit dasar samudra yang berjaga dipintu depan tampak muncul didepan rumah kaca yang ada ditaman belakang rumah Bintang. Bintang yang melihat hal itu segera menghampirinya. Dan prajurit dasar samudra itu segera menjura hormat. “Ada apa?” “Diluar ada tamu yang
Perjalanan menuju ke kerajaan Antapura yang berada disebelah utara pulau Jawa cukup jauh, memerlukan waktu paling tidak 3 hari perjalanan bila menggunakan kuda. Di sepanjang perjalanan, Bintang baru tau kalau permaisuri gusti prabu Antapura adalah seorang putri bangsawan yang berasal dari Kerajaan Negeri Batuah. Banyak hal yang diceritakan oleh Datuk Rajo Bijayo yang merupakan masih saudara dekat dengan permaisuri gusti prabu. Akhirnya Bintang dan rombongan tiba juga di kerajaan Antapura, kedatangan mereka disambut langsung oleh Gusti Prabu Antapura dan permaisurinya. Tapi karena Bintang dan yang lainnya tiba saat hari sudah menjelang malam, maka Gusti Prabu Antapura mempersilahkan Bintang dan yang lain untuk beristirahat terlebih dulu. Besok baru akan dibicarakan lagi. -o0o- Pagi itu, suasana tiba-tiba berubah riuh dan ini cukup memancing perhatian Bintang untuk segera keluar dari kamarnya. Saat tiba di aula utama, disana sudah ada Cak