EMPAT KAPAL tampak saling merapat dilautan, 1 kapal milik Bintang dan 3 kapal lainnya adalah kapal bajak laut bangsawan.“Nagari Batuah sudah tak jauh lagi, kami hanya bisa mengantar tuan sampai disini” ucap Cao yi lagi.“Maklumlah tuan, kami para bajak laut tidak terlalu akrab dengan pasukan kerajaan” sambung Wei yi lagi.Bintang hanya tersenyum dan memang memaklumi hal tersebut.“Aku mengucapkan terima kasih kepada kalian atas apa yang telah kalian lakukan selama perjalanan ini” ucap Bintang seraya menjura hormat.Ketiga komandan bajak laut bangsawan dengan cepat membalas juraan hormat Bintang. Tak lama kemudian salah seorang anggota bajak laut datang dengan membawa sebuah burung merpati dalam sangkar. Cao yi segera menerimanya.“Ini adalah merpati laut, kapanpun dan dimanapun tuan membutuhkan kami, lepaskan merpati laut ini, dia akan kembali kepada kami.. dan kami akan segera datang untuk membantu tuan” ucap cao yo lagi seraya menyerahkan merpati dalam sangkar itu kepada Bintang.B
Kerajaan Nagari Batuah adalah kerajaan yang terdapat di dalam provinsi Sumatra Barat sekarang. Nama kerajaan ini dirujuk dari nama pohon Nibung atau Ruyung, kerajaan ini tergabung dalam Malayapura, sebuah kerajaan yang pada Prasasti Amoghapasa disebutkan dipimpin oleh Adityawarman, yang mengukuhkan dirinya sebagai penguasa Bhumi Malayu di Suwarnabhumi. Termasuk pula di dalam Malayapura adalah kerajaan Dharmasraya dan beberapa kerajaan atau daerah taklukan Adityawarman lainnya. Adityawarman pada awalnya dikirim untuk menundukkan daerah-daerah penting di Sumatra, dan bertahta sebagai raja bawahan (uparaja). Saat ini yang memerintah Nagari Batuah adalah Paduko Rajo Ananggawarman. Ia adalah putra sekaligus pewaris dari Adityawarman.Dalam menjalankan roda pemerintahannya Rajo Paduko Ananggawarman dibantu oleh beberapa orang menteri kepercayaanya, salah satunya adalah Datuk Rajo Dilangit, kakeknya Putri Aurellya dan Putri Aurelie.Datuk Rajo Dilangit memiliki dua orang putri, yang tertua b
“Hahaha...” tiba-tiba saja Datuk Rajo Dilangit tertawa dengan keras, lalu bangkit berdiri.“Ambo Datuk Rajo Dilangit memberi hormat pada pendeka besar seperti paduko rajo” ucap Datuk Rajo Dilangit memberikan hormat kepada Bintang.Bintang yang terkejut melihat hal itu dengan cepat memberi balasan hormat.“Aurelie sudah menceritakan semuanya tentang diri paduko rajo.. Mari silahkan duduk paduko” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi mempersilahkan duduk didekatnya. Bintang yang kini mengerti kenapa Datuk Rajo Dilangit menyebutnya paduko rajo kepadanya.“Ambo sebagai Inyiak Aurellya, sungguh bangga mendengar Aurellya mendapatkan suami seorang pandeka besar seperti paduko rajo”“Saya hanyalah pengembara biasa Datuak, Ilmu yang saya miliki tidak seberapa tinggi, yang penting cukup untuk bisa menjaga diri saja,” kata Bintang merendah. Hingga membuat Datuk Rajo Dilangit kagum kepada Bintang.“Aurellya, kemarilah” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi memanggil Aurellya untuk mendekat.Putri Aurellya segera
Pudja sendiri dengan bingung menatap kearah Datuk Rajo Dilangit yang tampak menganggukkan kepalanya. Seakan ingin mengatakan kalau lelaki yang dipasung itu adalah ayahnya.“Datuak, kenapa harus sampai seperti ini?” tanya Bintang lagi.“Namonya adalah Sutan Rajo Alam, dia adalah salah satu murid kebanggaanku yang menguasai secara sempurna ilmu harimau singgalang yang kuajarkan, kesempurnaan ilmu harimau singgalang yang dikuasainya bisa merubah dirinya menjadi seekor harimau secara utuh. Saat Sutan Rajo Alam kehilangan kewarasannya, beberapa orang muridku yang lain menjadi korbannya, karena itulah dia harus kupasung seperti ini agar tidak membahayakan orang lain” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Bintang mengerti dan faham maksud Datuk Rajo Dilangit.“Jangan terlalu dekat Pudja, apakmu mungkin tidak mengenalimu dan bisa membahayakan dirimu jika terlalu dekat dengannya” ucap Putri Aurellya lagi memperingatkan Pudja yang terlihat ingin melangkah kedepan.Datuk Rajo Dilangit bersama Bintang t
DATUK Rajo Dilangit menceritakan kisah Sutan Rajo Alam yang kehilangan kewarasannya kepada Bintang dan yang lainnya.“Begitulah ceritanya” ucap Datuk Rajo Dilangit mengakhiri ceritanya. Lalu Datuk Rajo Dilangit terlihat menatap kearah nyai Purbasari.“Wajah nyai memang sangat mirip sekali dengan dengan putri ambo, Puti Bungo Jelita” sambung Datuk Rajo Dilangit lagi. Nyai Purbasari hanya tersenyum sekilas.“Datuak.. Apakah Sutan Rajo Alam sudah pernah diberikan pengobatan?” tanya Bintang lagi.“Tentu saja pernah paduko.. semua tabib handal dinegari ini sudah berusaha mengobati Sutan Rajo Alam, tapi hasilnya tetap sama. Tekanan batin dan pikiran yang sangat berat sulit dicari obatnya” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Bintang terdiam sejenak seperti tengah meikirkan sesuatu.“Bila Datuak mengizinkan, saya ingin mencobanya” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Datuk Rajo Dilangit berubah.“Paduko yakin ?!”“Saya akan berusaha” ucap Bintang lagi. Lalu Bintang menatap kearah nyai Purbasari.
Lalu keduanyapun terlibat pembicaraan hangat dan komunikasi yang begitu nyambung diantara keduanya, membuat keduanya merasa begitu cepat akrab, hingga ;“Ehhhmm.” sebuah deheman lembut menyadarkan Sutan Rajo Alam dan nyai Purbasari yang langsung memalingkan pandangan mereka kearah asal suara.“Guru” Sutan Rajo Alam berusaha bangkit dari tempat pesakitannya saat melihat Datuk Rajo Dilangit yang datang. Nyai Purbasari dengan cepat membantu Sutan Rajo Alam karena kondisinya yang masih lemah.“Duduklah Rajo Alam, kesehatanmu masih belum pulih benar” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi seraya membantu Sutan Rajo Alam untuk kembali duduk. Sutan Rajo Alam sendiri tampak menatap sesosok pemuda yang datang bersama Datuk Rajo Dilangit.“Wijaya..” ucap Sutan Rajo Alam mengenali sosok pemuda tersebut.“Guru..” Wijayawarman terlihat langsung sujud dihadapan Sutan Rajo Alam, gurunya. Karena memang Wijayawarman adalah satu-satunya murid yang dimiliki oleh Sutan Rajo Alam.“Bagaimana kabarmu selama ini mur
Pada hari yang telah ditentukan, Paduko Rajo Ananggawarman beserta rombonganpun segera berangkat menuju tempat kediaman Datuk Rajo Dilangit. Kedatangan Paduko Rajo Ananggawarman beserta para pejabat istana Nagari Batuah segera disambut oleh murid-murid Datuk Rajo Dilangit yang berjaga dipintu gerbang.Datuk Rajo Dilangitpun ikut menyambut kedatangan Paduko Rajo Ananggawarman beserta para pejabat setelah diberitahu oleh murid-murid penjaga pintu gerbang.Paduko Rajo Ananggawarman memang sangat menghormati Datuk Rajo Dilangit, karena dulu Datuk Rajo Dilangit merupakan orang kepercayaan ayahnya, paduko rajo Adityawarman. Bahkan jabatan senopati, panglimo dan hulubalang kerajaan Nagari Batuah banyak diisi oleh murid-murid Datuk Rajo Dilangit, karena itulah Datuk Rajo Dilangit sangat disegani keberadaannya di wilayah Nagari Batuah.“Mari..mari, silahkan duduk paduko rajo” ucap Datuk Rajo Dilangit mempersilahkan Paduko Rajo Ananggawarman untuk duduk di singgasana yang sudah dipersiapkan ole
Bintang memang tidak melarang siapapun yang memperkenalkan dirinya sebagai Ksatria Pengembara, tapi Bintang meminta agar statusnya sebagai gusti prabu Setyo Kencana tetap dirahasiakan, itulah kenapa Datuk Rajo Dilangit tanpa ragu menyebatkan gelar besar Bintang yang tentu saja dikenali oleh Paduko Rajo Ananggawarman.“Benar-benar sulit dipercaya, ternyata seorang Ksatria Pengembara yang sangat terkenal masih sangat muda sekali” ucap Paduko Rajo Ananggawarman kagum menatap kearah Bintang. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.Pertemuan hari itupun berlangsung hangat, rupanya kecantikan dan keanggunan sosok Pudja dimata Paduko Rajo Ananggawarman masih kalau pamor dengan nama besar Ksatria Pengembara, karena Paduko Rajo Ananggawarman memang selalu tertarik dengan yang namanya ilmu kesaktian, dan nama besar Bintang sebagai Ksatria Pengembara memang sudah begitu terkenal diseluruh Nagari Batuah, sudah lama sekali Paduko Rajo Ananggawarman sangat penasaran untuk bisa bertemu dengan Ksa