ISTANA NAGARI BATUAH. Pagi itu, Paduka Rajo Ananggawarman langsung memerintahkan rapat dadakan dan meminta seluruh pejabat istana Nagari Batuah untuk berkumpul. Dalam waktu singkat saja, seluruh pejabat istana Nagari Batuah sudah berkumpul di aula utama. Semua terdengar berkasak kusuk atas apa yang terjadi. Tak lama kemudian, suasana langsung berubah hening saat kemunculan Paduka Rajo Ananggawarman. Semua pejabat langsung bangkit berdiri ditempatnya dan menjura hormat.“Duduk” ucap Paduka Rajo Ananggawarman mempersilahkan duduk para pejabat istananya.“Panglima Kumbang, apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Paduka Rajo Ananggawarman lagi salah seorang panglimanya yang bertanggung jawab atas keamanan istana Nagari Batuah.Seorang laki-laki berperawakan gagah dengan tongkat ditangan tampak bangkit dan langsung menjura hormat.“Hamba sudah memeriksa keadaan kamar Puti Reno Bungsu paduka, tidak ada tanda-tanda pembobolan.. bahkan prajurit yang hamba perintahkan berjaga-jaga didepan pintu ka
DI istana Nagari Batuah. Pagi itu, Paduka Rajo Ananggawarman kembali mengumpulkan para pejabat istana Nagari Batuah untuk berkumpul.“Bagaimana Panglima Kumbang, apakah ada perkembangan?” tanya Paduka Rajo Ananggawarman lagi. Panglima tampak terdiam dan menatap para Hulubalang yang ada ditempat itu yang juga tampak terdiam.“Mohon ampun paduka, sampai saat ini masih belum ada jejak terang keberadaan Puti Reno Bungsu dan orang yang menculiknya?!” ucap Panglima Kumbang lagi. Hal ini membuat Paduka Rajo Ananggawarman terdiam.“Tidak ada jalan lain” ucap Paduka Rajo Ananggawarman pelan.“Panglima Kumbang, segera buat selebaran sayembara untuk menemukan Puti Reno Bungsu. Bila yang menemukannya adalah wanita, maka dia akan diangkat menjadi putri Nagari Batuah, tapi bila yang menemukannya laki-laki muda, akan kuangkat dia menjadi menantuku, suami dari Puti Reno Bungsu” ucap Paduka Rajo Ananggawarman lagi.“Baik paduka”Maka lukisan Puti Reno Bungsupun disebar dan ditempel dimana-mana, dalam
“Ada apa panglima?”“Ada tamu paduka rajo”“Suruh saja kembali dulu panglima, pikiranku sedang kalut hari ini” ucap Paduka Rajo Ananggawarman lagi tak mampu menyembunyikan kegalauannya.“Pandeka Ksatria Pengembara yang datang bertamu paduka” ucap Panglima Kumbang cepat hingga langsung membuat wajah Paduka Rajo Ananggawarman berubah.“Cepat! cepat suruh menghadapku Panglima Kumbang” ucap Paduka Rajo Ananggawarman sampai berdiri dari singgasananya.Panglima Kumbang segera bangkit dan dengan cepat berjalan keluar untuk menjemput Bintang dan yang lain yang menunggu diluar. Tak lama kemudian Panglima Kumbang kembali masuk bersama Bintang, Putri Aurelie dan Wijaya.Paduka Rajo Ananggawarman sendiri tampak langsung turun dari singgasananya untuk menyambut kedatangan Bintang.Bintang, Putri Aurelie dan Wijaya tampak langsung menjura hormat dihadapan Paduka Rajo Ananggawarman.“Bangun.. Bangunlah pandeka” ucap Paduka Rajo Ananggawarman cepat.“Aurelie, Wijaya.. kalian juga bangunlah” ucap Padu
Malam itu, Bintangpun mendapatkan jamuan mewah dari Paduka Rajo Ananggawarman dengan tarian-tarian dan makanan-makanan yang lezat-lezat. Bintang sendiri duduk berdekatan dengan Wijaya dan Putri Aurelie.“Bagaimana kakang bisa tau dimana Puti Reno Bungsu?” ucap Putri Aurelie kagum dengan kemampuan Bintang.“Apa Aurelie lupa siapa kakang?” ucap Bintang tersenyum hingga membuat wajah Putri Aurelie berubah.“Oh iya, kakang kan pandeka besar, Ksatria Pengembara” ucap Putri Aurelie tertawa ringan.Bintang ikut tertawa lalu memandang kearah Wijaya yang ada disebelahnya.“Wijaya, sebaiknya besok kau ikut bersama Panglima Kumbang untuk menyelamatkan Puti Reno Bungsu” bisik Bintang lagi kepada Wijaya yang langsung berubah wajahnya.“Paduka tidak ikutkah?” tanya Wijaya lagi, Bintang terlihat menggeleng.“Ini kesempatanmu untuk membuktikan kepantasan dirimu untuk menjadi seorang panglima Nagari Batuah Wijaya” bisik Bintang lagi hingga membuat Wijaya terdiam, tapi kemudian wajahnya tersenyum dan m
KEESOKAN HARINYA, Paduka Rajo Ananggawarman segera memerintahkan Panglima Kumbang untuk membawa 4 Hulubalang dan 100 orang prajurit terlatih untuk segera menuju ke gunung marapi. Wijayapun ikut dalam tugas penyelamatan tersebut.Malam itu, wilayah Nagari Batuah tampak tengah diliputi mendung, hingga bulan dan Bintang-bintang tak terlihat dikaki langit. Sesekali terdengar guntur menyambar.Bintang sendiri tampak sedang bercengkrama dengan Paduka Rajo Ananggawarman, sementara Putri Aurelie tampak sibuk sendiri memperhatikan penari-penari yang melenggang lenggok dihadapannya. Tapi tiba-tiba saja wajah Putri Aurelie berubah saat melihat sesosok yang sangat dikenalinya tengah melintas tak jauh dari pandangannya.“Uda Rajo Mudo” ucap Putri Aurelie lagi melihat sosok Rajo Mudo Basa yang tampak melintas jauh dihadapannya. Putri Aurelie tampak memandang kearah Bintang yang tampak sibuk berbicara dengan Paduka Rajo Ananggawarman.Diam-diam Putri Aurelie bangkit dan pergi meninggalkan tempat itu
Pagi-pagi sekali, Putri Aurelie sudah nongkrong didepan pintu kamar Bintang. Begitu Bintang membuka pintu kamarnya.“Kakang” ucap Putri Aurelie dengan wajah masih dirundung sedih.“Aurelie“ ucap Bintang sedikit kaget melihat Putri Aurelie yang sudah ada didepan pintu kamarnya.“Jadi apa jawabannya atas kegundahan Aurelie kakang” ucap Putri Aurelie tak sabaran“Kita sarapan dulu ya Aurelie” ucap Bintang tersenyum.Dengan wajah kecewa, Putri Aurelie hanya tampak mengangguk saja. Lalu bersama keduanya segera menuju ketempat sarapan dimana Paduka Rajo Ananggawarman sudah menunggu disana. Tapi tidak hanya Paduka Rajo Ananggawarman yang menunggu mereka, dua orang gadis berparas cantik juga tampak duduk disebelah kiri dan kanan Paduka Rajo Ananggawarman.Putri Aurelie sendiri tiba-tiba saja menggandeng tangan Bintang dengan bersikap manja. Walau mengejutkan bagi Bintang dengan sikap Putri Aurelie, tapi Bintang membiarkan dan hanya tersenyum saja.“Oh ya tuan pandeka, ambo ingin memperkenalka
“Entahlah kakang, Aurelie lagi malas mikirin laki-laki” ucap Putri Aurelie lagi hingga membuat Bintang tersenyum.“Kalau begitu hanya ada satu jalan lagi untuk menghilangkan kegundahan hatimu Aurelie” ucap Bintang lagi.“Apa itu kang?“ tanya Putri Aurelie cepat.“Kau harus bisa membuktikan kepada Rajo Mudo Basa Aurelie, kalau kau jauh lebih hebat dan jadi lebih baik darinya” ucap Bintang lagi. Hingga kembali membuat Putri Aurelie terdiam.“Bagaimana caranya kang?”“Apakah ilmu kanuraganmu lebih baik dari Rajo Mudo Basa?” tanya Bintang lagi, Putri Aurelie menggeleng.“Ilmu kanuragan macan kumbang milik uda rajo sangatlah hebat, bahkan dulu uda Wijaya pernah kalah dari uda rajo” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang cukup terkejut mendengarnya.“Ilmu macan kumbang, sehebat itukah Rajo Mudo Basa” ucap Bintang pelan.“Tapi tak mungkin ilmu harimau singgalang bisa kalah dari ilmu macan kumbang, Aurelie” sambung Bintang lagi.“Waktu itu uda Wijaya baru sampai tingkat 5 ilmu harimau singgalang k
MALAM ITU, Putri Aurelie terlihat bimbang untuk ke kamar Bintang, pikirannya berkecamuk. Di satu sisi, Putri Aurelie sangat ingin mempelajari ilmu kesaktian yang telah dijanjikan oleh Bintang padanya, tapi disatu sisi, Putri Aurelie juga curiga kenapa Bintang menyuruhnya berlatih dikamarnya malam-malam. “Apa maksud kakang ya? apa kakang ingin berbuat yang tidak-tidak terhadapku” batin Putri Aurelie lagi.“Bagaimana bila memang kakang berniat sesuatu yang buruk padaku.. Ah, bagaimana ini!” batin Putri Aurelie perang.Di dalam kegundahannya, tiba-tiba saja Putri Aurelie teringat saat-saat bersama dengan Bintang dulu saat Putri Aurelie menyerahkan kesuciannya kepada Bintang.“Kang Bintang orangnya baik, perhatian. Kalaupun ingin berbuat jahat, hmmm..” ucap Putri Aurelie lagi pelan seakan berkata pada dirinya sendiri. Setelah meyakinkan dirinya dan akan menerima apapun yang akan dilakukan Bintang padanya malam itu, Putri Aurelie sudah siap dengan segala resikonya.Maka dengan diam-