Lain hal di tempat lain, Nayla berkutik di dapur membuatkan sang suami kue brownies. Sejak pagi sang suami minta di bikin kan oleh tangan sang istri dan tidak mau dari toko.
“Kenapa badanku sangat lelah? Padahal aku sejak tadi tidur saja!” gumam nya duduk sambil menunggu kue nya matang.
Ia bersandar di bahu sofa, memejamkan matanya sejenak. Sekitar 15 menit dirinya tertidur di kursi, langsung terbangun mengingat kue nya masih dalam oven.“Astaga kue ku!” panik Nayla. Lalu bergegas ke dapur.
“Huft.., untung saja tidak gosong!” gumamnya.
Nayla mengeluarkan dari oven, dan memindahkan nya ke piring besar.Dan ketika hendak berbalik menuju meja makan, kepala nya Terasa sangat pusing dan praang....! suara piring terjatuh.Pelayan berlari menuju arah suara, dan kebetulan Indra pulang cepat mendengar keributan di dapur.
“Ada apa ini?” teriak Indra.
“Tuan, nona pingsan!” Indra
Nayla Az-zahraSosok perempuan berparas cantik, bertanggung jawab, dan bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja.Nayla terlahir dari keluarga yang sederhana, ayah nya bekerja sebagai sopir angkot dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu akibat serangan jantung.Nayla mempunyai seorang adik laki laki yaitu Ikbal Pratama. Saat ini, bekerja sambil kuliah.Nayla sendiri tidak bisa melanjut kan ke bangku kuliah karena keterbatasan biaya.Nayla bekerja disalah satu perusahaan, sebagai cleaning Service. Nayla tidak mengetahui bahwa perusahaan tempat dia bekerja adalah milik ayahnya Indra.Indra WibowoMerupakan pewaris tunggal, berkulit putih, dan lengan sedikit berotot ditambah mata indah legam. karakternya, jujur dan bertanggung jawab. Namun ia sedikit keras kepala.Indra baru beberapa hari kembali dari luar negeri, hari ini hari pertama Indra menggantikan posisi ayahnya sebagai pewaris tunggal.Kriiiiiing..
Setelah masuk ruangan yang mau dibersihkan, Nayla bersandar di pintu sambil menghela nafas panjang, Kemudian melanjutkan pekerjaannya.Tiba lah waktu makan siang, Mita lebih dulu ke kantin dan memesan makanan untuk dirinya dan Nayla, sedangkan Nayla masih melakukan Shalat Zuhur terlebih dahulu."Boleh gabung duduk disini ?" tanya Doni pada Mita kebetulan Mita duduk sendiri."Boleh pak silahkan !" jawab Mita sambil mengunyah"Teman kamu dimana Mit ?" tanya Doni lagi"Siapa ? si Nayla ! bentar lagi nongol pak masih Shalat." Jawab Mita"Oh !" sahut Doni sambil mengangguk"Nah itu orangnya ! panjang umur!"ucap Mita sambil tersenyum."Siang pak Doni.” Sapa Nayla sambil menarik kursi untuk duduk"Siang juga ! kalau diluar kantor panggil nama saja Nay ! Tidak usah terlalu formal !" Ujar Doni"Iya deh ! panggil Kaka aja deh agar lebih enak" ucap Nayla sambil menarik piri
"Nayla.." panggil Indra"Nayla Az-Zahra ! aku sudah lama memendam perasaan ini terhadap mu ! apa kamu mau menunggu ku untuk kembali nanti dari luar negeri ? maukah kamu menjaga hati mu untuk ku Nayla ? Nayla maukah kamu berjanji ?" Ucap Indra berbicara tanpa ragu."Terserah kamu mau bilang aku egois ! Tapi ini lah kenyataannya Nay, aku sudah lama memendam perasaan ini ! aku suka sama kamu.!” Ucap Indra lagi sambil menggenggam tangan Nayla di meja.kebetulan warung tempat mereka makan sepi.Mendengar ungkapan Indra. Nayla bengong hingga tidak mendengar Indra memanggilnya, setelah panggilan ke tiga baru Nayla tersadar."Nay ! Nayla ! Nayla." Panggil Indra sambil menggoyangkan tangan Nayla.Nayla tersadar, langsung menarik tangannya dari genggaman Indra. Nayla menatap Indra sejenak, lalu mengambil tas nya ingin beranjak keluar."Nayla ! kamu mau ke mana ? makanan mu belum dihabiskan." Ujar Indra yang juga ik
"Ibu Nayla?" tanya driver ojek."Iya pak !" jawab Nayla.Dari tempat kerja ke rumah Nayla memakan waktu kurang lebih 20 menit.Setelah sampai depan rumah, tidak lupa Nayla membayar ongkos ojek. Kemudian masuk ke dalam rumah."Assalamualaikum.”"Waalaikumsalam.” Sahut dari dalam"Ayah sudah makan?" tanya Naylasetelah cium tangan ayah, dan langsung duduk di samping ayah nya."tumben Kaka pulang terlambat ?" Tanya ayah. Tapi tidak ada jawaban dari Nayla. Saat ayah menoleh ke samping ia melihat anak melamun."nak.." panggil ayah sambil menepuk pelan bahu anaknya. Seketika Nayla langsung tersadar."Hah ! eh iya ayah, ayah bicara apa tadi ?""Kamu memikirkan apa nak ? Kaka ada masalah ? dari tadi ayah perhatikan sedang memikirkan sesuatu." Tanya ayah."Maaf kan ayah nak ! ayah telah banyak membebankan kamu nak ! ayah merasa telah
"Terima kasih bang." Ucap Nayla kepada ojol.Nayla tidak menyadari ada yang melihat nya tidak suka berbicara dengan ojol.Nayla melihat jam yang melingkar ditangan nya."Astaga ! ternyata aku sudah terlambat. Sebaiknya aku lewat lift yang ada di lantai dasar saja, agar lebih cepat." Gumam Nayla bergegas kearah lift.Biasanya ia lewat melalui lantai satu.berhubung terlambat jadi terpaksa Nayla melalui lift di lantai dasar.Akibat terlalu terburu buru Nayla tidak menyadari ada seseorang yang mengikutinya.Tinngg...suara pintu lift terbuka.Belum sempat melangkah masuk, ada yang menarik pergelangan tangan nya dan membawa nya menuju ke mobil."hei, siapa kamu ? lepaskan ! berani sekali kamu !" bentak Nayla, sambil berusaha melepaskan tangannya."lepaskan ! aku akan berteriak sekencang mungkin, agar satpam datang untuk menghajar mu." Ancam Nayla geram.Bukan nya takut dengan ancaman Nayla, ia malah mengeratkan cengkera
"hhmm.." deham Indra ia malas mendengar Nayla menyebut namanya."Astaga !” Nayla menepuk jidat nya sendiri."Jadi, dia bilang ke kamu kalau aku ini tunangannya ?” tanya Nayla serius menatap Indra. Indra mengangguk."Lalu kamu percaya ?" Indra menggelengkan kepalanya."Lalu ?” lontar Nayla "Aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu." Ujar Indra."Kalau pun itu benar aku sudah bertunangan, kenapa memangnya ? kamu tidak berhak melarang ku ! kita juga tidak ada hubungan apa-apa." seru Nayla"Apa katamu ? tidak ada hubungan, aku tidak pernah kata-kata mu dulu, sampai sekarang masih aku pegang. Tega kamu Nayla bicara seperti itu." Ucap Indra prustasi mengacak rambutnya sendiri."Aku disana belajar siang dan malam. menyelesaikan kuliah ku, aku juga sekaligus bekerja bersama paman untuk mempelajari semuanya. Agar aku bisa cepat kembali bertemu dengan mu. Tapi, kamu bilang kita tidak punya hubunga
Hiks..hiks..hiks..!! "Maaf kan aku ! hiks hiks hiks.." disela sela tangisannya.Indra tidak tega melihat pujaan hatinya menangis. Indra bangkit dari duduk nya dan berjalan ke tempat duduk Nayla. Ia duduk di samping Nayla.Indra mengambil tangan Nayla kemudian menariknya ke dalam pelukannya ia sangat ingin memeluk nya sedari tadi, tapi egonya terlalu besar ditambah mendengar Nayla sudah bertunangan.Tapi sekarang ia lega setelah mendengar penjelasan Nayla. "Maaf kan aku ! aku sudah tidak percaya kepadamu ! ucap Indra. Nayla mengangguk, tanpa sadar ia mencium pucuk kepala Nayla. "Aku juga minta maaf." ucap Nayla ..Tapi ia baru menyadari sesuatu. Bahwa ia sekarang ada di pelukan Indra.Nayla langsung melepaskan pelukan nya dan menggeser kan tubuhnya. Indra bingung melihat tingkah Nayla, tadi Nayla nyaman diperlukannya sekarang tiba-tiba terlihat panik. "Ada apa Nay ? tanya Indra bingung. "Kenapa aku t
"Iya terima kasih Malika! perkenalkan ini putra tunggal saya, dia yang akan menggantikan saya mulai hari ini, jadi kalau kamu mau minta tanda tangan langsung kepada anak saya saja." Ujar papanya"Salam kenal pak, dan selamat bergabung pak! Ucap Malika sambil mengulurkan tangannya."Iya terima kasih Bu Malika!" Ucap Indra membalas jabat tangan asisten nya."Saya permisi pak! Kalau pak Indra butuh bantuan saya, bisa langsung panggil saya ! saya siap membantu." Pamit Malika setelah mengambil berkas yang sudah tanda tangani oleh pak Wibowo.Cukup lama Indra mempelajari berkas-berkas bersama ayahnya di ruangan, sampai mereka tidak menyadari jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, Beruntung ibunya mengirim bekal makanan siang untuk mereka.tok..tok..tok. Terdengar suara ketokan pintu dari luar ruangan."Masuk!" sahut Indra, Ternyata asisten nya yang mengetok."Maaf pak, mengganggu! saya ijin pulang cepat pak, saya baru saja mendapat kabar bahwa ana