Arthur masih sibuk dengan orang dari persewaan mobil. Ia bercakap-cakap dengan orang itu dan segera menyelesaikan segala sesuatunya dan tidak lupa memberikan uang lebih pada Pria muda itu karena sudah jauh-jauh menjemput mobil yang disewa oleh Erina.
Arthur serta Erina juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan permintaan maafnya.
Saat Arthur masih sibuk dengan kegiatannya, Erina terlihat duduk di kursi taman. Ia masih mengamati Arthur dan tersenyum tiba-tiba saat Pria itu tersenyum.
Pandangan Erina seketika beralih ke cincin Berlian di jari manisnya. Ia mengusap pelan cincin mahal ini. Ia terbengong sendiri. Bahkan Erina juga tidak menyadari saat dirinya terbengong, Arthur juga masih mengawasinya dari jauh.
Akan tetapi bukan Arthur saja yang mengawasi gadis cantik ini, ada Pria lain yang juga sedang mengawasi Erina dari tempatnya dan berjalan mendekati Erina.
TAP!!!
''Arthur!'' Erina sedikit terkejut
DEG!!! DEG!!! DEG!!!Erina masih saja gugup saat di depannya terdapat dua Pria yang sama-sama menyimpan perasaan cinta untuknya.Bahkan terlihat saling bersaing satu sama lain. Hal itu pula yang membuat Erina sedikit goyah awalnya, namun akhirnya ia lebih memilih Arthur.Mereka semua di mata Erina adalah Pria-Pria sempurna.Keseluruhan sempurna!Erina menunduk tidak percaya diri walaupun ia sekarang menyandang sebagai tunangan dari Arthur, ia tetap saja tidak percaya diri.''Erina … '' Suara berat Pria tinggi ini membuyarkan lamunan Erina.Arthur pun juga mengalihkan perhatiannya pada rivalnya tersebut.''Ne?'' Erina seketika menatap Pria tinggi itu dalam kegugupan hatinya.''Syukurlah, Kau baik-baik saja dan … '' Pria tinggi ini menggantungkan kalimatnya sembari memperhatikan cincin mewah di jari manis Erina. Ia tersenyum miris dan melanjutkan lagi kalimatnya dan berusaha menguatkan hati d
Mereka semua tampak berbisik satu dengan yang lain saat mendapati sang primadona di kantor mereka sedang digoda oleh Pria tampan yang bahkan visualnya mampu menyamai visual dari dua BigBoss mereka.''Ah, iya, kami memang harus segera kembali karena besok ‘kan sudah hari kerja. He … he … ehm, Kau masih di sini? Ah, maksudku Kamu menginap di sini?'' Erina terlihat gugup saat mengatakannya. Bukan apa-apa, bukan berarti Erina masih menyimpan perasaan pada Pria muda ini, sama sekali bukan.Erina hanya tidak sanggup menahan tatapan mengerikan dari dua Pria tampan yang berada di depannya ini.Tatapan yang siap menerjang saat ini juga.''Astaga! Gini amat nasibku, jinjja!!'' Ucap Erina dalam hati sambil memandangi dua Pria di depannya.Namun Erina seketika terdiam saat Arthur melangkahkan kakinya menuju Pria muda itu.''Mau apa dia??? Hishh!!!''Ucap Erina dalam hati dan khawatir mengingat te
# PT DELUXE TOWER, Senin 02 Januari 2017 Pukul 10.00 KST @ Ruang CTO Seorang Pria sedang sibuk dengan semua berkas-berkasnya. Ia terlihat serius sekali menyelesaikan semua pekerjaannya. Pria ini juga sudah bertekad ingin segera mewujudkan mimpinya bersama gadis yang selalu berada dalam fikiran dan hatinya. Ia terlihat sedang menyelesaikan sebuah program rahasianya. Tinggal selangkah lagi untuk mewujudkannya. Saat ia sedang serius, ia dikejutkan dengan ketukan seseorang di luar ruangannya. ''Masuk!'' Pria itu mempersilakan tamunya untuk memasuki ruangan kerjanya. Arthur terlihat masih sibuk dengan kerjaannya yang memang sudah menumpuk di meja kerjanya. File-file hardcopy lainnya juga berada di meja tamu di ruangannya. Entah seperti apa kondisi ruangannya saat ini. Mungkin butuh pendamping untuk mengkondisikan situasi saat ini. CKLEK!!! ''Permisi, Tuan Arthur! Saya
''Ehm, baiklah. Memang lebih baik Kau istirahat dulu. Sebentar,'' Arthur memapah Erina menuju sofa besar untuk menidurkan Erina dan kembali ke meja kerjanya. Ia menekan tombol resepsionis di depan ruang kerjanya, meminta tolong untuk diambilkan obat penghilang rasa sakit kepala. TUT!!! TUT!!! TUT!!! Arthur masih menunggu sang resepsionis menjawab panggilan telephonenya. '' … '' Suara resepsionis menyapa Arthur. ''Saya minta tolong segera berikan Saya obat penghilang rasa sakit kepala, ya. Segera, ya! Terima kasih!'' Arthur dengan singkat menginstruksikan kepada resepsionisnya agar segera membawakan apa yang dimintanya. KLIK! Arthur menutup sambungan telephonenya dan segera ingin kembali menuju Erina, namun belum sempat Arthur ke sana, telephonenya berdering. Arthur buru-buru mengangkat telephonenya tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menelephonenya. ''Hallo!'' Sapa Arthur pada sese
@ TOMS_TOMS COFFEE, Pukul 13.30 KST Gangnam-Gu, Seoul, Korea Seorang Pria tampan terlihat sedang berkutat dengan leptopnya. Pria ini seakan sibuk dengan dunianya sendiri. Dia terlihat seorang diri. Ia berkali-kali memperhatikan jam di pergelangan tangannya. Ia sedikit gelisah. Entah apa yang sedang difikirkannya. Pria ini memakai setelan suit hitam dengan kemeja putih melengkapi sempurnanya visual Pria ini. ''Hahh,'' Pria tampan ini menghembuskan nafasnya gelisah. Ia menoleh ke samping dan ke belakang untuk memastikan bahwa koleganya sudah datang. Ia memasang earphone di telinga kirinya. Kepalanya tertunduk menandakan ia sedang galau dan sedikit gugup. Entah apa yang membuatnya gugup, ia tidak tahu. Ia hanya merasa perasaannya tidak tenang. TING! Sebuah pesan masuk di handphonenya. Pria ini tersenyum bahagia setelah sebelumnya ia merasa gelisah. Ia merasa
TING!Lift berhenti di lantai teratas gedung ini.''Kajja, kita keluar dahulu! Kita bicarakan di luar sana?'' Eritha berinisiatif dan segera keluar dari lift dan menuju rooftop.Mereka berdua menuju rooftop dan seketika langkah mereka terhenti saat menyaksikan begitu megahnya rooftop ini setelah di renovasi.''GILA! Apa Aku sedang bermimpi??? Inikah rooftop kebanggaan perusahaan kita?? Yakin? Megah sekaliiiii … '' Eritha berteriak kegirangan dan segera menuju sofa besar di tengah rooftop tersebut. Ia melambai ke arah Erina untuk segera menyusulnya.Erina sama saja, ia terlihat tidak mempercayainya apa yang dilihatnya sekarang.Rooftop yang terkesan megah ini bukankah terlihat seperti café?Tidak terlihat seperti sebuah perusahaan besar.Erina penasaran siapa yang mendesain ini semua, ia meyakini bahwa orang yang mendesain ini memiliki jiwa seni yang tinggi. Ia tersenyum bahagia saat sahabatnya mel
HENING! Erina masih syok saat mendapati seseorang yang saat ini masih berusaha ia hindari dan nyatanya seseorang itu telah berdiri di hadapannya sekarang. Dan ia belum mempersiapkan semuanya. ''Hai … '' Deep voice seseorang itu sungguh terdengar mengerikan di telinga Erina namun tidak bagi Eritha, itu bahkan terdengar sexy. Entah apa yang salah di otak mereka berdua. Erina dan Eritha hanya diam mematung saat seseorang itu melangkahkan kakinya menuju tempat mereka berdiri. Semakin dekat seseorang itu, semakin berat pula nafas kedua gadis itu. Mereka berlomba menahan nafas saat seseorang itu sudah berdiri di hadapan mereka, jangan lupakan visual dan penampilannya. Benar-benar mampu membuat mereka berdua semakin menggila dan terpukau. # At Kediaman Keluarga Shaquile, Senin 02 Januari 2017, Pukul 05.00 in Edinburgh, UK
# Sementara itu di lain tempat, ''Hallo, Sayang … lama sekali mengangkat panggilan telephoneku?'' Ucap suara manis seorang wanita. '' … '' ''Yakh, Kau ini! Aku menunggu kabar darimu tapi Kau melupakannya, ha? Kau ini!'' '' … '' ''Yakh, Kau ini! Kenapa bicara begitu, ha? Apa maksudmu?'' Tanya wanita itu sedikit kesal hingga ia tidak sadar menjatuhkan majalah yang berada di tangannya. '' … '' ''Yakh, Kau ini kurang ajar sekali, ya! Jangan begitu! Pokoknya Kau harus setuju dan mau tidak mau Kau harus mau! Jangan membantah!'' KLIK!!! Sambungan telepon terputus sepihak dari pihak wanita. # Sementara di tempat lain, @Seoul, Korea Selatan, Pukul 13.00 KST Seorang Pria tampan sedang duduk di meja kerjanya. Ia terlihat sesekali mengecek jam di