# PT DELUXE TOWER, Senin 02 Januari 2017 Pukul 10.00 KST
@ Ruang CTO
Seorang Pria sedang sibuk dengan semua berkas-berkasnya. Ia terlihat serius sekali menyelesaikan semua pekerjaannya. Pria ini juga sudah bertekad ingin segera mewujudkan mimpinya bersama gadis yang selalu berada dalam fikiran dan hatinya. Ia terlihat sedang menyelesaikan sebuah program rahasianya. Tinggal selangkah lagi untuk mewujudkannya. Saat ia sedang serius, ia dikejutkan dengan ketukan seseorang di luar ruangannya.
''Masuk!'' Pria itu mempersilakan tamunya untuk memasuki ruangan kerjanya.
Arthur terlihat masih sibuk dengan kerjaannya yang memang sudah menumpuk di meja kerjanya. File-file hardcopy lainnya juga berada di meja tamu di ruangannya.
Entah seperti apa kondisi ruangannya saat ini. Mungkin butuh pendamping untuk mengkondisikan situasi saat ini.
CKLEK!!!
''Permisi, Tuan Arthur! Saya
''Ehm, baiklah. Memang lebih baik Kau istirahat dulu. Sebentar,'' Arthur memapah Erina menuju sofa besar untuk menidurkan Erina dan kembali ke meja kerjanya. Ia menekan tombol resepsionis di depan ruang kerjanya, meminta tolong untuk diambilkan obat penghilang rasa sakit kepala. TUT!!! TUT!!! TUT!!! Arthur masih menunggu sang resepsionis menjawab panggilan telephonenya. '' … '' Suara resepsionis menyapa Arthur. ''Saya minta tolong segera berikan Saya obat penghilang rasa sakit kepala, ya. Segera, ya! Terima kasih!'' Arthur dengan singkat menginstruksikan kepada resepsionisnya agar segera membawakan apa yang dimintanya. KLIK! Arthur menutup sambungan telephonenya dan segera ingin kembali menuju Erina, namun belum sempat Arthur ke sana, telephonenya berdering. Arthur buru-buru mengangkat telephonenya tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menelephonenya. ''Hallo!'' Sapa Arthur pada sese
@ TOMS_TOMS COFFEE, Pukul 13.30 KST Gangnam-Gu, Seoul, Korea Seorang Pria tampan terlihat sedang berkutat dengan leptopnya. Pria ini seakan sibuk dengan dunianya sendiri. Dia terlihat seorang diri. Ia berkali-kali memperhatikan jam di pergelangan tangannya. Ia sedikit gelisah. Entah apa yang sedang difikirkannya. Pria ini memakai setelan suit hitam dengan kemeja putih melengkapi sempurnanya visual Pria ini. ''Hahh,'' Pria tampan ini menghembuskan nafasnya gelisah. Ia menoleh ke samping dan ke belakang untuk memastikan bahwa koleganya sudah datang. Ia memasang earphone di telinga kirinya. Kepalanya tertunduk menandakan ia sedang galau dan sedikit gugup. Entah apa yang membuatnya gugup, ia tidak tahu. Ia hanya merasa perasaannya tidak tenang. TING! Sebuah pesan masuk di handphonenya. Pria ini tersenyum bahagia setelah sebelumnya ia merasa gelisah. Ia merasa
TING!Lift berhenti di lantai teratas gedung ini.''Kajja, kita keluar dahulu! Kita bicarakan di luar sana?'' Eritha berinisiatif dan segera keluar dari lift dan menuju rooftop.Mereka berdua menuju rooftop dan seketika langkah mereka terhenti saat menyaksikan begitu megahnya rooftop ini setelah di renovasi.''GILA! Apa Aku sedang bermimpi??? Inikah rooftop kebanggaan perusahaan kita?? Yakin? Megah sekaliiiii … '' Eritha berteriak kegirangan dan segera menuju sofa besar di tengah rooftop tersebut. Ia melambai ke arah Erina untuk segera menyusulnya.Erina sama saja, ia terlihat tidak mempercayainya apa yang dilihatnya sekarang.Rooftop yang terkesan megah ini bukankah terlihat seperti café?Tidak terlihat seperti sebuah perusahaan besar.Erina penasaran siapa yang mendesain ini semua, ia meyakini bahwa orang yang mendesain ini memiliki jiwa seni yang tinggi. Ia tersenyum bahagia saat sahabatnya mel
HENING! Erina masih syok saat mendapati seseorang yang saat ini masih berusaha ia hindari dan nyatanya seseorang itu telah berdiri di hadapannya sekarang. Dan ia belum mempersiapkan semuanya. ''Hai … '' Deep voice seseorang itu sungguh terdengar mengerikan di telinga Erina namun tidak bagi Eritha, itu bahkan terdengar sexy. Entah apa yang salah di otak mereka berdua. Erina dan Eritha hanya diam mematung saat seseorang itu melangkahkan kakinya menuju tempat mereka berdiri. Semakin dekat seseorang itu, semakin berat pula nafas kedua gadis itu. Mereka berlomba menahan nafas saat seseorang itu sudah berdiri di hadapan mereka, jangan lupakan visual dan penampilannya. Benar-benar mampu membuat mereka berdua semakin menggila dan terpukau. # At Kediaman Keluarga Shaquile, Senin 02 Januari 2017, Pukul 05.00 in Edinburgh, UK
# Sementara itu di lain tempat, ''Hallo, Sayang … lama sekali mengangkat panggilan telephoneku?'' Ucap suara manis seorang wanita. '' … '' ''Yakh, Kau ini! Aku menunggu kabar darimu tapi Kau melupakannya, ha? Kau ini!'' '' … '' ''Yakh, Kau ini! Kenapa bicara begitu, ha? Apa maksudmu?'' Tanya wanita itu sedikit kesal hingga ia tidak sadar menjatuhkan majalah yang berada di tangannya. '' … '' ''Yakh, Kau ini kurang ajar sekali, ya! Jangan begitu! Pokoknya Kau harus setuju dan mau tidak mau Kau harus mau! Jangan membantah!'' KLIK!!! Sambungan telepon terputus sepihak dari pihak wanita. # Sementara di tempat lain, @Seoul, Korea Selatan, Pukul 13.00 KST Seorang Pria tampan sedang duduk di meja kerjanya. Ia terlihat sesekali mengecek jam di
@ TOMS_TOMS COFFEE, Pukul 14.00 KST Gangnam-Gu, Seoul, Korea Suasana Coffe Shop ini cenderung lengang dari aktivitas pengunjung. Arthur sengaja memilih di lantai dua karena tempatnya cenderung tenang dan sepi. Pemandangan di luar juga tampak menenangkan, bangunan tinggi dan tampak di ujung sana adalah sungai Han yang sangat tenang. Arthur, Pria tampan ini masih sibuk dengan fikirannya sendiri. Ia seakan larut dengan dunianya sendiri. Ia begitu serius memperhatikan visual Pria tampan di depannya ini. Mungkin secara tidak langsung ia mengakui penampilan Pria di depannya ini. Suasana sepi dan tenang begitu terasa apalagi yang terdengar hanyalah suara dari beberapa kendaraan yang berlalu lalang di sekitar Coffe Shop ini. Seorang waiter berjalan mendekati meja mereka dengan membawa pesanan. Beberapa hidangan diantaranya sungguh menggiurkan. Saat ini ha
Sikap Arthur seperti ini menandakan bahwa Pria tampan ini sedang mengerahkan semua fikirannya terhadap hal-hal yang berpotensi menguntungkan dan merugikan kedua belah pihak.Kalaupun itu sampai terjadi, Arthur sudah mempersiapkan mitigasi risiko untuk kedua belah pihak.Javier Raditya, Pria ini juga begitu serius memperhatikan sikap Arthur. Ia penasaran hal apa yang sedang difikirkan oleh Pria tampan di depannya ini.Javier Raditya begitu meyakini bahwa Pria di depannya ini bukanlah Pria biasa saja, ia bisa berubah menjadi kawan dan lawan dalam waktu bersamaan.Mengerikan!Hal itu pun sudah terlihat dari pembawaannya yang tenang dan sikap diamnya itu saat pertama kali bertemu.Semuanya menambah penasaran bagi Javier Raditya. Apa ia belum mengetahui hal lain dari sosok di depannya ini?Molla!''Baiklah, Saya mewakili Perusahaan PT Deluxe Tower menyetujui semuanya. Saya juga sudah mempersiapkan semuanya. Oke! Sesuai deng
@ Rooftop PT Deluxe Tower''Hai … '' Deep voice seseorang itu sungguh terdengar mengerikan di telinga Erina namun tidak bagi Eritha, itu bahkan terdengar sexy.Entah apa yang salah di otak mereka berdua.Erina dan Eritha hanya diam mematung saat seseorang itu melangkahkan kakinya menuju tempat mereka berdiri. Semakin dekat seseorang itu, semakin berat pula nafas kedua gadis itu.Mereka berlomba menahan nafas saat seseorang itu sudah berdiri di hadapan mereka, jangan lupakan visual dan penampilannya.Benar-benar mampu membuat mereka berdua semakin menggila dan terpukau.ZHAFAR!!!''Mampus Kau!!! Tatapannya itu! Hahh, jinjja. Kenapa harus bertemu di sini, sih? Akhh, Eotteoke?? Aku malu. Jinjja. Hiks …'' Ucap Erina dalam hati dan tidak sanggup menatap mata Pria tampan di hadapannya ini.Hal ini pun disadari sepenuhnya oleh